16. Sweet

120 11 0
                                    

lisy's note: sweet-he-he-hee.. vote dan komennyaa~ klo ada typo tandaii

happy reading.

Kini Ailee dan Ethan sudah berada di ruang rawat Bunda Ailee. Di sini Ethan sedang berbicara dengan Andiniata dan di beri wejangan agar Ethan bisa menjaga dan menjadi suami yang baik. Berbeda dengan Ailee yang kini sedang bermain dengan Riki.

Keduanya sedang bermain sebuah lego untuk membuat istana. Bagaikan anak kecil Ailee menyusun balok balok kecil lego milik Riki, ia bahkan sampai lupa dengan umurnya.

"Akhirnya selesai~" Seru Riki heboh setelah menyelesaikan istana yang terbuat dari lego itu, Ailee bahkan ikutan heboh.

Karena lelah Ailee meminum air mineral sebentar, dan saat itu Ethan datang menghampiri Ailee yang juga dekat istana lego itu. Bagai terhembus angin, saat Ethan duduk tumpukan lego itu langsung berjatuhan alias runtuh.

"KAKAK!!/BANG ETHAN!!" Teriak Kedua bocah itu membuat Ayah dan Bunda hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan ketiganya.

Plak!!

"Aduh!! Sakit sayang~" Ringis Ethan mengusap-usap tangannya yang menjadi korban pukul Ailee, kali ini benar-benar sangat sakit.

"Gara-gara kamu istananya roboh!" Gerutu Ailee.

"Bener! Gantian sekarang Abang yang buat! Sendiri!" Sambung Riki menatap tajam Ethan.

"Kok jadi salah gue sih? Gara-gara angin itu!" Protes Ethan tak mau di salahkan, lagian dia kan hanya ingin duduk di samping Ailee.

"Udah udah, mendingan kalian pulang ke rumah Bunda aja. Ini udah jam tujuh tuh, kalian juga belum ganti baju.. hari ini Ethan nginep dulu ya di rumah Bunda," Ujar Bunda.

"Oke, Bun." Jawab Ethan.

"HOREE BANG ETHAN NGINEP!! AYO BANG KITA BOTI!" Teriak Riki begitu senang, namun satu kata itu membuat Ethan membelakak.

"Dih apaan?"

"Sorry Bang, boti artinya bonceng tiga.. alah si Abang kaga tau gituan ya, parah sih.. dasar orang kota alias holang kayaa" Cibir bocah itu dengan wajah tanpa dosanya membuat Ethan geram ingin mencubit jantung adik iparnya itu.

"NGOMONG SEKALI LAGI! GUE CUBIT JANTUNG LO!" Sembur Ethan geram membuat Riki tertawa kencang. Bahkan wajah Ethan sudah memerah antara malu dan kesal.

"Udah ah jangan berantem, buruan pulang."

...

"Turun." Ujar Ethan pada Riki yang masih namplok memeluk pinggang Ethan di atas jok motornya. Kini ketiganya telah sampai di rumah sederhana yang dulu Ailee tinggali sebelum menikah.

"Maaf ya Kak, rumahnya sederhana.. semoga kamu nyaman," Ujar Ailee merasa tak enak, anak keturunan CEO yang pastinya anak manja di layani oleh pelayan, memakan makanan enak, harus tidur di rumah sederhana milik Bundanya.

"Rumah Bunda nyaman." Celetuk Ethan memasuki rumah.

"Iyalah rumah Bunda adalah rumah ternyaman dengan sejuta kenangan~" Sahut Riki kembali mendramatis.

Ailee tersenyum mendengarnya lalu menatap Ethan yang kini sedang menatap foto bingkai yang terpajang di dinding. Foto keluarga.. ada Ayah, Bunda Dan Riki, tidak ada Ailee.

"Kenapa kamu gak ada di sana?" Tanya Ethan.

Ailee menatap ke arah yang sedang Ethan tatap, ia hanya bergumam tak jelas. "Gak ada." Sahut Ailee membuat Ethan mengernyit namun beberapa detik kemudian ia tersadar.

Ethan segera merangkul Ailee. "Maaf Ai.. aku gak tau. Ini pasti Foto pas Bunda masih benci kamu ya?"

Ailee mengangguk. "Iya, Fotonya udah lama banget.."

Leethan - ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang