2. satu sekolah

31 7 0
                                    

Happy Reading

Pagi ini cuaca mendung, awan hitam berkumpul pertanda akan mengeluarkan tetesan air. Hari ini hari senin, rasanya hampir seluruh siswa akan senang jika hari senin mendung. Ya, mereka tidak akan panas-panasan melaksanakan upacara bendera dan mendengarkan amanat panjang lebar yang tidak jelas dari kepala sekolah. Begitu juga dengan seorang gadis berambut hitam panjang yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Non Ita, sini sarapan dulu" Ucap Bi Ririn, pembantu rumah tangga keluarga Dhanantara, ia sudah bekerja hampir 5 tahun lamanya jadi tidak diragukan lagi kepercayaannya.

"Iya bi, eh Pamush sama Bamush mana bi?"
Bamush singkatan Bani Gemush, Alnanda Banika Dhanantara adalah adik dari Yunita. Ia baru berusia 7 tahun, masih kelas 2 SD.

"Seperti biasa non, Pak Andy sudah berangkat kerja kalau den Bani kayaknya masih dikamar, biar bibi panggil dulu"

Yunita memilih sarapan roti dengan slai strawberry, strawberry memang kesukaannya. Apapun yang rasanya strawberry dan berwarna pink pasti dia suka.

"Pagi kak ita cuantik" ucap Beni yang langsung mendudukkan bokongnya disamping Yunita.

"Pagi adik kakak tergumush, tumben rapi banget"

"Aku kan emang selalu rapi, ga kaya kakak rambut dikuncir kuda kaya kuda beneran, rok pendek kayak tante tante"

"Weh dasar adik laknat! Aku tinggal baru tau rasa"

"Ya aku seneng lah, bolos gak usah sekolah"

"oh gituu, siapa yang ngajarin bolos hm?

"Kakak Yunita Keirazya Dhanantara jelek yang ngajarin"

"Ehh gaada ya kakak ga pernah bolos!cepetin sarapan, kakak tunggu di mobil. 30 menit lagi udah bel sekolah, udah mau turun hujan juga" Yunita meneguk susunya lalu bergegas ke garasi mengambil mobil kesayangannya.

🦋🦋🦋

Setelah mengantar adiknya ke SD Tunas Bangsa, sampailah Yunita disekolah kebanggannya, Agapati High School sekolah favorit di Jakarta.
"Duh hujannya udah turun, aku nggak bawa payung buat kekelas lagi" gumam yunita yang masih berada diparkiran.
"Aku trobos aja deh, dari pada gerbangnya dikunci"

Yunita pun lari dengan tas sebagai pelindung kepalanya.
"TUNGGU PAK!"ujarnya ketika Pak Bondan, security sekolah akan menutup gerbang.

"Eh neng Yunita, sini cepet masuk neng hujannya makin deras"

"Thank you Pak Bondan, nanti saya traktir deh" Yunita langsung berlari menuju kelas, padahal kakinya masih sedikit sakit gara gara jatuh kemarin.

Brakk

"Maaf cantik, gak sengaja"
Yunita yang terhuyung karena ditabrak dari samping pun meringis, sebab kakinya yang luka terbentur dengan tembok.

"Awshh sakit" Yunita merintih, dan menengok siapa yang menabraknya.

"Woe Kudaniel! Gas Kantin!" Ajakan seseorang yang terdengar dari belakang yunita.

"Daniel anjing! Bukan KUDANIL."
Daniel Surya Alnanda, seorang mostwanted di sekolah, ia sangat tampan dan lihai bermain basket namun terkenal playboy padahal ia memang gampang akrab dengan cewek maupun cowok.

"Terserah gue, ini siapa?" Ucap lelaki itu dan menengok kearah perempuan itu.

Yunita yang tadi meniup niup lukanya, juga menengok kesamping karena kepo.

YOGITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang