Happy Reading
"Kenapa pamush bisa kayak gini?"
"Rem mobil papa blong."
"Iya tauu, tapi kok bisa blong sih? Papa kalau mau kemana-mana cek dulu dong kendaraannya."
"Suka nasehatin, tapi kamu aja nggak pernah ngecek motor kamu." sahut Andy sambil terkekeh.
"Tau ah, aku serius ini paa." sebal Yunita dengan tangan bersidekap dada dan muka nya yang ditekuk.
"Iya-iyaa. Jadi ceritanya kemarin rem papa tiba-tiba blong, terus didepan mobil papa ada pedagang kaki lima. Mobil udah gak bisa dikendaliin, ada motor juga yang salip mobil papa. Terpaksa papa belok ke samping jalan dari pada pedagang itu ketabrak."
"Terus pamush langsung pingsan?"
"Engga lah. Kejedot dulu baru pingsan."
"Ups kenapa ga kejedot sekali lagi biar langsung bangun? Hahaha." Yunita tertawa sambil memegangi perutnya.
"Ih anak durhaka kamu. Masak papanya pingsan diketawain."
Cklek
"Papaaa!" Bani yang baru datang dengan Bi Ririn langsung berteriak dan mendekati papanya.
"Ustt, ini rumah sakit. Jangan ribut." kata Yunita pada adiknya.
"Kamu juga tadi ribut." ucap Andy pada Yunita.
"Iish pamush nyebelin pakek banget dah."
"Mumpung Bi Ririn sama Bamush udah disini, Yunita mau mandi dulu pulang terus ke apotek ya pamush."lanjutnya.
"Okey, jangan lupa cek dulu motornya."
"Hehe motornya masih di bengkel lupa ngambil." sahut Yunita dengan cengirannya.
"Aduh banyak cincong, syuh syuh kakak pulang aja dulu! Biar Bani yang nemenin papa disini." ucap Bani.
"Kok malah diusir sih?"
"Nggak ngusir kok, cuma nyuruh pulang." jawab Bani
"Sama aja kali!"
"Udah-udah. Kalian dimana-mana kerjaannya berantem terus." sanggah Andy.
"Yaudah deh Yunita pulang dulu. Bi Ririn titip Bani sama pamush ya."
"Iya non. Bibi juga udah masak di rumah, nanti jangan lupa dimakan ya non." jawab Bi Ririn.
"Okey Bi."
🦋🦋🦋
"Eh itu bukannya si bajingan? Ngapain di apotek." gumam Yunita yang hendak menyebrang jalan menuju apotek.
"Ikut gue!" ucap Yunita menyeret lengan Yogi keluar.
"Apaan sih lo!" sahut Yogi saat mereka sudah berada di luar apotek.
"Lo ya yang udah buat rem mobil bokap gue blong!?"
"Bagus, lo udah tau." kata Yogi dengan smrik khas nya.
"Mau lo apasih hah?" ucap Yunita dengan tangan mendorong bahu Yogi.
"Bukannya lo yang duluan main-main sama gue?" sahut Yogi dengan santai.
"Mau apa lagi lo? Belum puas lo buat bokap gue celaka!? " geram Yunita.
"Belum. Dan gak akan puas sampai lo benar-benar menderita!" Yogi mencengkram dagu Yunita.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGITA
Teen FictionKeluarga yang tidak harmonis, dituntut untuk menjadi dewasa, dijodohkan dengan gadis yang tak ia suka, siapa itu? Yogi. Ia kira pertemuannya dengan seorang gadis bernama Yunita adalah suatu kebahagiaan namun ternyata begitu menyakitkan. Papa Yunita...