Happy Reading
Saat ini akan dilanjutkan dengan acara dansa. Anabella sejak tadi sudah merengek dengan papinya agar ia bisa berpasangan dengan Yogi. Namun sejak tadi pula Yogi sudah bersama Yunita, menempel bagaikan cicak dengan dinding. Rico hanya bisa menghena nafas gusar, anaknya ini sangat terobsesi dengan Yogi.
Disaat bersamaan pula, Anabella berinisiatif menghampiri Yogi, dan Alde berinisiatif menghampiri Yunita.
“Lo mau nggak dansa bareng gue?” ucap Anabella dan Alde bersamaan, dan pertanyaan itu sama-sama untuk Yogi dan Yunita.
“Gue - ...” belum sempat Yunita menjawab lagi, ucapannya sudah dipotong oleh Yogi.
“Yunita dansa sama gue.” ucap tegas Yogi yang mendapatkan helaan nafas dari Yunita. Sedari tadi Yunita tak dibiarkan lepas darinya. Kemana-mana harus ikut, Yogi pun tidak berinteraksi dengan keluarga bahkan tamu undangannya, kecuali si empat serangkai.
Yunita merasa bahwa Yogi memang tidak bahagia bersama keluarganya.“Mending kalian dansa berdua, jangan ganggu kita.” sambung Yogi. Namun Alde membantah, ia langsung menggenggam tangan Yunita.
“Lo mau dansa sama gue atau dia? Dia gak ada hak apa-apa nentuin pilihan lo seenaknya.” ucap Alde sembari melirik sinis Yogi.
Plak
Yogi menabok tangan Alde yang menggenggam tangan Yunita, membuat sang empu menatapnya tajam.
“Don't touch her. Mending lo dansa sama nenek lampir aja, musiknya udah mulai tuh.” ucap Yogi yang mengambil alih tangan Yunita dan menggenggamnya erat, membawanya kedalam lantai dansa. Alde pun dengan terpaksa berdansa dengan Anabella.
“Ayo menjadi cinderella ku malam ini, Yunita.” bisik Yogi tepat ditelinga Yunita. Tangannya ia letakkan di pinggang ramping Yunita, reflek Yunita mengernyit seperti ada sengatan listrik ditubuhnya. Tumben sekali Yogi menyentuhnya dengan halus?
Yunita pun ikut menggantungkan tangannya dileher Yogi. Perlahan-lahan mereka melakukan dansa sesuai irama. Dansa mereka sangat luwes, terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.
Tiba saat berganti pasangan, saat Yunita berputar hendak mencari pasangannya Anabella dengan sengaja menginjak dress Yunita pada bagian depan. Dress Yunita yang awalnya berisi belahan hanya hingga diatas lutut yang memperlihatkan sedikit pahanya, kini sudah robek hingga memperlihatkan hotpansnya. Tak lupa Anabella menyandung kaki Yunita hingga Yunita tak seimbang dan jatuh. Semua kejadian itu tak lepas dari mata tajam Yogi.
“Argh, dress gue.” ucap Yunita yang terjantuh di lantai dengan tangan berusaha menutupi paha bagian atasnya.
“BANGSAT!” teriak Yogi.
Dansa pun dihentikan dan semua tamu undangan mengalihkan pandangannya ke lantai dansa.
“Lo apa-apaan sialan!” bentak Yogi pada Anabella.
“LO DALANG NYA?” bentak Alde tak kalah geram pada Anabella.
“Gue gak ngapa-ngapain, kok gue yang disalahin?” sahut Yunita dengan mukanya yang sok polos.
“Masih bisa bohong lo? Udah jelas gue liat semua kejadian tadi anjing!” sentak Yogi yang langsung mengalihkan atensinya pada Yunita.
Dengan cepat Yogi melepaskan jasnya dan menutupi paha Yunita yang terekspos jelas. Alde yang tadinya memeluk Yunita dilepas paksa oleh Yogi membuat Alde saat ini naik darah. Banyak pasang mata yang melihat itu, dan tidak sedikit orang yang sudah mengabadikan momen itu dengan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGITA
Teen FictionKeluarga yang tidak harmonis, dituntut untuk menjadi dewasa, dijodohkan dengan gadis yang tak ia suka, siapa itu? Yogi. Ia kira pertemuannya dengan seorang gadis bernama Yunita adalah suatu kebahagiaan namun ternyata begitu menyakitkan. Papa Yunita...