17. kacau

18 1 0
                                    

Happy Reading

Sejak tadi Aldyan mondar mandir kesana kemari menunggu kehadiran putranya. Ya, Yogi yang ditunggu. Siapa lagi putra dari Aldyan selain Yogi?

Hari ini adalah hari dimana acara pertunangan Yogi dan Anabella akan dilaksanakan. Acara dilaksanakan di kediaman Bagaskara dengan dekorasi sederhana namun tetap terlihat mewah.
Sedari tadi semua anggota keluarga Bagaskara dan keluarga Anabella sudah berkumpul, kecuali Yogi. Aldyan sejak tadi pusing memikirkan anaknya itu. Siapa yang tidak pusing coba? Acara akan dilaksanakan beberapa menit lagi namun pemeran utamanya kabur dari rumah.

Padahal Yogi sudah dijaga dengan ketat agar tidak merusak acara hari ini, namun Yogi tetaplah Yogi. Ia kabur lewat jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Gila bukan?

“Kemana anakmu pergi? Tidak tau diri sekali anak itu main kabur-kaburan.” tanya Rico pada Aldyan.

“Ish papi, jangan gitu dong. Tunggu lagi bentar aja.” sela Anabella yang juga sudah kesal menunggu Yogi sedari tadi. Namun mau bagaimana lagi? Jika tidak ditunggu maka dipastikan acara pertunangannya akan dibatalkan, dan Anabella tidak mau itu terjadi.

“Maaf Rico, aku juga nggak tau anak itu pergi kemana. Padahal udah aku perketat penjagaannya.” jawab Aldyan seadanya.

“Padahal hari ini aku ada meeting penting.” ucap Rico sembari mengusap kepala nya gusar. Pasalnya sudah dari jam 8 pagi ia di kediaman Bagaskara hingga saat ini sudah jam 11 siang namun acaranya belum juga dimulai. Rico juga  memiliki janji dengan klien penting yang bisa menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat untuk perusahaannya.

“Nanti akan aku beri pelajaran anak itu.” ucap Aldyan mengepalkan tangannya.

Brakk

Tepat saat Aldyan mengucapkan kalimat tadi, sosok remaja lelaki yang sedari tadi ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Namun tidak sendiri, ia berjalan bergandengan tangan dengan seorang gadis manis  yang sedari tadi menjadi objek utama bagi seluruh orang yang ada diruangan itu.

“YOGI! KAMU DARI MANA SAJA?” bentak Aldyan menghampiri anaknya itu.

“DENGAN JALANG INI?” lanjut Aldyan sambil menunjuk kearah Yunita.

“Dia bukan jalang!” sentak Yogi.

“Udah-udah jangan buat keributan, ayo mulai pertunangannya.” sela Miranda yang menengahi mereka.

“Pertunangan? Hahahaa. Gak akan!” ucap Yogi tersenyum miring.

“Nurut atau papa ambil semua fasilitas kamu!?” sentak Aldyan mendelikkan matanya.

“Ambil aja.” ucap santai Yogi yang masih setia menggenggam erat tangan Yunita.

“BERANINYA KAMU!” bentak Aldyan dengan tangan yang sudah siap menampar pipi mulus Yogi.

“STOP! Jangan main tangan, Aldyan.” cegah kakek Yogi yang sedari tadi menyaksikan perdebatan itu.

“Ayo mulai acaranya! Saya sudah tidak punya banyak waktu.” ujar Rico.

“Kalau nggak ada waktu nggak usah kesini. Silahkan pulang! pintu terbuka lebar untuk anda.” balas Yogi pada Rico.

“Ngelunjak kamu!” ucap Rico dengan tangan yang sudah siap menampar pipi Yogi namun tertahan oleh tangan Anabella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOGITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang