Happy Reading
Sekitar 15 menit sampailah Yunita pada lokasi yang dikirimkan Yogi, sebuah gedung apartement mewah. Apakah Yogi tinggal di apartement? Entahlah. Yunita langsung bergegas masuk ke dalam apartement lalu menaiki lift untuk mencari apartement nomor 30 seperti yang dikatakan oleh lelaki itu di whatsapp. Sesampainya didepan apartement nomor 30, dengan ragu Yunita membunyikan bellnya.
Ting nong
Ting nong
"Masuk" Ucap serak seseorang yang membuka pintu apartement.
"Disini aja bisa? Mau ngapain emangnya?"
Sanggah Yunita."Masuk!" Yogi meninggikan suaranya.
"Ah iya iya" Yunita pun memasuki apartement itu.
"Astaffirulah, ini gudang atau kandang babi atau apa sih?" ucap Yunita setelah masuk kedalam apartement itu.
Sungguh, apartement ini sangat mewah namun didalamnya sangat berantakan seperti kapal pecah. Mungkin pemiliknya tidak pernah bersih-bersih.
Apartement Yogi ini cukup luas, desainnya minimalis, didominasi oleh warna abu. Terdapat 2 kamar tidur + kamar mandi, ruang tamu (ruang bersantai), dapur serta ruang makan. Tak lupa dengan wangi khas Yogi yang menyeruak disetiap sudutnya."Bacot lo! Sekarang tugas lo bersihin apartement gue" jawab santai Yogi yang langsung menuju sofa dan memainkan handphonenya.
"Enak aja! Segini luasnya gue bersihin sendiri? Tega banget" Yunita melepas cardigan dan tas selempangnya lalu menaruhnya di atas meja yang ada didekatnya.
"Nurut atau gue suruh orang buat cegat bokap lo?" Yogi menatap sekilas Yunita.
"Bangsat jangan!" kesal Yunita.
"Ngomong apa barusan?"
"Bangsat jangann! Lo tuli?"
"Coba ngomong sekali lagi?" Yogi mendekat kearah Yunita.
"Jangan cegat bokap gue! Eh lo ngapain deket-deket, syuh syuh sana jauh jauh!!!" Yogi semakin mendekat, Yunita memundurkan dirinya hingga mentok di sebuah meja. Yogi mengunci Yunita dengan kedua tangannya yang menumpu pada meja.
"Kalo nggak mau, cepat bersihin apartement gue SEKARANG! Dan ini akan menjadi tugas lo setiap hari, ngerti?" tegas Yogi dengan smrik khasnya.
"Iy-ya, ngerti" jawab Yunita yang menunduk, takut jika lelaki didepannya ini macam-macam.
"Abis gue mandi ruangan ini harus udah bersih!" ucap Yogi yang mulai menginjakkan kaki menuju kamarnya.
"Hufttt, bikin jantungan aja tuh orang" gumam Yunita yang mulai membersihkan ruangan itu.
45 menit kemudian...
"Huftt, capek banget. Finally it's done" Yunita menghela nafasnya.
Sejak tadi belum ada tanda-tanda lelaki itu keluar dari kamarnya, apakah lelaki itu mati mendadak? Aminin aja. Eh apa iya?? Katanya mandi, yakali laki-laki mandi lama, kayak cewek aja. Yunita memberanikan diri menghampiri lelaki itu ke kamarnya.Tok tok tok
Tok tok tok
Tok tok tok
"Ck berisik! Ada apasih?" Yogi membuka pintu kamarnya.
"Lo nggak mati?" tanya polos Yunita.
"HAH? Lo doain gue mati?" Yogi melongo.
"Eh enggak kok. Btw apartement lo udah bersih, gue capek mau pulang" Yunita menunjukkan puppy eyesnya berharap lelaki itu mengizinkan dirinya pulang.
"Gak! Masakin gue dulu" Yogi keluar kamar sambil melihat lihat apakah ruangannya sudah bersih atau belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGITA
Teen FictionKeluarga yang tidak harmonis, dituntut untuk menjadi dewasa, dijodohkan dengan gadis yang tak ia suka, siapa itu? Yogi. Ia kira pertemuannya dengan seorang gadis bernama Yunita adalah suatu kebahagiaan namun ternyata begitu menyakitkan. Papa Yunita...