Bab 16🔞

16.3K 520 33
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------

Raja dan Dika kembali ke mansion.

Dika berada didapur, dia mengambil piring dan membuka kue yang dia beli, lalu memakannya.

Dimeja makan ada Raja yang memperhatikannya memakan semua kue dengan lahap tanpa ekspresi, namun didalam otaknya penuh dengan pikiran kotor pada Dika.

Dia beranjak berdiri dari kursi dan mendekat, lalu mengangkat tubuh Dika, membuatnya memekik, "Ja! Lepaskan! Apa yang kamu inginkan!"

Raja mendudukkannya diatas meja makan, Dika memicingkan matanya terlihat curiga, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Raja tersenyum, dan berbisik. "Melihatmu makan aku juga lapar."

Dika menunjuk kue yang mereka beli, dan berkedip, "Bukankah itu sangat banyak."

Raja tersenyum jahat, "Aku ingin memakanmu."

Dika melebarkan matanya, dan segera tau niat Raja, dia menjadi sangat marah, dia tidak akan membiarkannya!

"K-Kamu! Tidak, jangan ...."

Raja meremas pantat Dika, membuatnya sangat terkejut.

"Eunghh."

Raja mencium bibir Dika, ciumannya tergesa-gesa dan sangat mendominasi membuat Dika kewalahan.

"Ja ... Berhenti! Jangan!"

Raja merobek celana Dika, dia mendekat dan mencium bibir merah Dika, Raja dapat mencium aroma feromon bunga Cedar dan Daphne yang memabukkan.

Raja berbisik dengan suara rendah yang serak, "Aku akan masuk."

Dika melebarkan matanya, "T-Tunggu ..."

Raja menerobos masuk, dan membuat Dika berteriak, "Ahhh!"

Dia menggerakkan pinggulnya, membuat Dika terkapar dimeja tanpa daya, meja tersebut dilapisi oleh kaca, punggung dan kepala Dika terasa sakit karena tumpuan yang keras, air mata menetes dari sudut matanya.

"Hn ... Ah! Ahh! Ah!"

...

Keesokan harinya.

Rendra berjalan menuju kelas, dia cukup senang karena dia mungkin adalah yang pertama datang, ini masih pukul 06.07 am.

Dia membuka pintu kelas, dia melihat seseorang yang memiliki wajah lesu dengan katung mata yang tebal, dan menatap kedatangannya dengan wajah dingin, dia segera berteriak dan mengumpat, "Sialan! Bikin jantungan!"

Rendra segera menghampirinya dan duduk disebelahnya, dia meletakkan tasnya, "Tidak biasanya kamu sudah datang."

Briyan menatap Rendra dengan dingin, suasana hatinya sangat buruk sejak pagi, semua ini karena bajingan murahan itu benar-benar tidak mengampuninya semalam, setelah mereka selesai makan malam, tiba-tiba dia menyeretnya dan menyerangnya secara paksa.

Briyan berkata dengan tidak senang, "Memangnya kenapa?"

Rendra memutar matanya, "Yah ... Aku penasaran ... Tunggu, apa yang terjadi mengapa matamu sangat merah? Apakah kamu baru menangis? Siapa yang membuatmu menangis?"

Briyan mendengus kasar, "Tanyakan satu persatu!"

Rendra kemudian memperhatikan hal yang janggal, dia melihat Briyan duduk diatas sebuah bantal kecil, dia mengangkat alisnya, dan menunjuk wajah Briyan, "Bantal menjadi alas duduk? Apa yang baru kamu lakukan semalam? Kamu di tiduri Enigma?"

[Bxb]Kingdao🔞[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang