04: Festival.

825 105 3
                                    

[Name] Takami terus menatap kertas surat yang dipegangnya dengan seksama, ditemani oleh teman-teman kelasnya di ruang tengah asrama.

"Festival.." Gumam Denki dengan mata berbinar-binar, terlihat dari cahaya yang dikeluarkannya setelah membaca isi dari surat tersebut.

"O~oh.. seperti saat kelas 1 itu?" Mina menyeletuk dengan senyuman cerianya yang seperti biasa diperlihatkan kepada teman-teman 2-A.

Iida tersenyum seketika melihat teman-temannya menunjukan semangat antusias yang mengembara untuk festival satu ini. Senyumnya luntur sedikit ketika mendapati notifikasi pesan dari seseorang- ah, Aizawa-sensei.

Aizawa-sensei

'Tenya, apa kau dan yang lainnya sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari pak Nezu?'

'Ah, sudah, sensei.'

'Tolong diskusikan rencana kelas untuk festival nanti, ya.'

'Maaf saya belum bisa menemani.'

'Eri?'

'.. ya. Tahu saja kau.'

'Eh- maksudnya, baik sensei. Kita akan mendiskusikannya sehabis ini.'

'Arigatō, saya percayakan semuanya kepada mu 'Iida.'

--------

Iida menatap ke teman-temannya yang sedang bersenang-senang. Mau tak mau, Iida harus mengusik sedikit obrolan mereka.

"Teman-teman.." Yang dipanggil- semuanya, langsung menoleh ke arah sumber panggilan dan menatap heran. Sepertinya, tak ada rasa terganggu dari mereka 'sih.

"Aizawa-sensei barusan mengirimi ku pesan. Katanya, kita harus diskusi untuk tema kelas kita nanti. Yah', seperti kelas 1 dahulu.." Jelas Iida yang diangguki oleh teman-temannya.

Mereka langsung menatap satu sama lain, sedangkan [Name] masih membaca teliti surat yang dibacanya, "Tanda tangan pak Nezu unik juga, 'ya.." Gumamnya dengan polos.

"Tidak mungkin kita mengambil tema konser tahun lalu, 'kan?" Kirishima menyahut, kini lelaki dengan rambut merah nyetrik itu mengikuti obrolan mereka.

Momo tersenyum hangat dan mengambil buku tulis serta pulpen yang berada di tengah-tengah meja ruang tamu asrama, "Baik, saatnya memutar otak!"

'Haa~? Otak diputar..?' [Name] menatap blank kearah Momo dan berimajinasi tentang.. yah, itu. Otak diputar. Mang 'agak laen ni anak..

-------

"Yaoyorozu-san, apa kau ada ide untuk patokan tema nya?" Tsuyu duduk di sofa, dekat Momo. Ia mengintip-intip kertas yang ditulis Momo. Haiya, ternyata nulis judul sahaja lo'.

"Aha' bagaimana dengan café maid-"

Omongan Mineta pun terpotong untuk kesekian kalinya, oleh ekor Ojiro yang sepanjang sungai nil tersebut. "Arigatō, Mashirao-kun." Jirou melirik sinis kepada Mineta.

"Ah- kau tau café dengan orang-orang berkonser seperti biduan di sana?" Denki memberi ide, tapi ngaco, bener-bener tidak bisa dimengerti oleh satu pun dari mereka.

Keiteishimai | Hawks As Ur Big Brother (Fem!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang