Baikan

261 33 4
                                    

Pagi ini Soobin bangun lebih dulu. Ia membuat Sandwich untuk kakaknya dan meninggalkan note di samping piring sandwich.

"Makanlah, kak. Aku pergi dulu, ada urusan."
Seperti itulah isi note yang Soobin tulis.

Soobin sebenarnya tidak ingin melakukan ini tapi ia butuh waktu dengan kenyataan yang ia dengar langsung dari Yeonjun. Seperti sesuatu menyambar dirinya dan melukai hatinya.

Ini masih pukul 7 pagi dan Soobin sudah berangkat keluar dari rumah. Padahal jadwal kelasnya masih nanti jam 2 siang. Tapi demi menenangkan diri dan tidak ingin berpikir pendek lalu melukai Yeonjun, ia memilih keluar lebih dulu.

Dengan motor sportnya. Soobin berkendara meninggalkan rumah. Helm full face yang ia pakai kini menutupi ekspresi wajah datar Soobin.

"Maaf kak." Gumannya.

Soobin menambah kecepatan motor tersebut dan membiarkan angin menabrak dirinya. Suasana tenang pagi ini membuat nya lebih baik untuk sementara.







🥀🥀🥀🥀🥀



Di malam harinya. Soobin kembali dengan rasa lelah di tubuhnya. Ia seharian menghabiskan waktu bersama teman-temannya untuk melupakan sesuatu yang masih terpikirkan di dalam benaknya.

Kala melewati dapur, Soobin melihat sandwich buatannya masih utuh dan tak tersentuh. Bahkan roti nya nampak tak segar lagi. Note yang ia tulis bahkan tidak tergeser pun dari tempat nya.

Penasaran dengan kakaknya, Soobin langsung berjalan menuju kamar kakaknya. Mengetuk pintu dan memanggil pelan.

Namun tidak ada balasan. Seakan kamar yang ia datangi ini tidak memiliki pemilik. Lantas ia membuka pintu kamar tersebut.

"Kak Yeonjun?" Panggil Soobin.

Tidak ada sahutan. Di kamar mandi pun kosong. Tidak ada seorangpun di dalam kamar ini. Sangat dingin.

"Dimana anak itu?!" Kesal Soobin.

Dalam hatinya, Soobin sangat khawatir jika kakaknya mengalami sesuatu buruk. Ia mencoba menghubungi Yeonjun namun panggilan di tolak.

Kenapa harus di tolak?
Dimana dia sekarang?

Setelah menunggu pesannya terkirim, Soobin memilih mengambil jaket dan kunci motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu pesannya terkirim, Soobin memilih mengambil jaket dan kunci motornya.

Hingga suara notif dari ponselnya. Lantas ia berhenti dan melihat nya.

 Lantas ia berhenti dan melihat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Incest | SoobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang