Chap 19

403 26 4
                                    

Keesokan sorenya

Disore hari ini, sebagian para anak-anak All Star sedang berada di markas.

Yang gak ada cuman Aoki, Meika, dan Sanachi saja

Alex dan Takemi sedang berada di hadapan televisi, mereka berdua sedang bermain game.

"AAAAA!! GOBLOKKKK!! KIRI KIRI TAKEMI!!" Teriak Alex pada Takemi
"ANJ- SABAR NAPA!!" Takemi pun tak mau kalah berteriak keras.

"DEFENSE NYA COKK!!!! CEPET!!" Alex lagi menunjuk
"IYA-IYA!!"

Teriakan-teriakan itu membuat yang lain lumayan terganggu. Apalagi Daniel yang sedang menemani ayangnya tidur.

"WOYY BAN*SAT JANGAN BERISIK!! AYANG GW LAGI TIDUR!!" Teriak Daniel dari lantai atas. Sedangkan Alex dari bawah berteriak marah kepada Daniel,, "AYANG-AYANG MATA LO!! ABANG GW ITU!!"
"IYA ABANG ELO!! TAPI DIA AYANG GW!!" Teriak Daniel dengan pede
Alex yang mendengar teriakan itu berdecak sebal.

—_—_—_—_—


Disuatu tempat terdapat dua orang laki-laki yang sedang berdiri hadap-hadapan. Terlihat salah-satu laki-laki itu bertubuh pendek.

"Jadi....kamu sudah memikirkan tawaran ku??" Tanya laki-laki yang lebih tinggi.
Yang ditanya tampak terdiam sesaat seperti berpikir, lalu mendongak menatap laki-laki tinggi itu.
"Aku sudah memikirkan nya dan aku memutuskan untuk melakukan nya," jawaban yang dikeluarkan oleh laki-laki pendek itu membuat si laki-laki tinggi Tersenyum senang.
"Keputusan yang bagus,," mengelus kepala si laki-laki pendek tapi tangan tersebut segera di tepis olehnya.

Plakk

Tatapan dingin dan penuh intimidasi di berikan pada laki-laki tinggi itu. Diberikan tatapan seperti itu si laki-laki jangkung terkekeh.

"Mau ku antar pulang??" Tawar laki-laki tinggi itu saat melihat si pendek mau pergi
"Tak usah," tolak si laki-laki pendek tanpa menoleh.

Mendengar penolakan itu si laki-laki tinggi itu memutuskan mengangkat tubuh milik laki-laki pendek itu tanpa persetujuan.
"TURUNKAN AKU S*ALAN!!* Teriak laki-laki pendek itu terkejut.
"Sssttt.....kamu tidak boleh berontak Yuri..." Bisik laki-laki tinggi itu tepat di telinga laki-laki pendek atau yang di sebutnya 'Yuri/Sanachi Yuri'. Dengan tatapan kesal Sanachi terus memberontak di gendongan laki-laki tinggi itu.

"Lo kalo gak mau mati turunin gw!!" Ancam Sanachi. Namun ancaman itu hanya dibalas senyuman, hal itu tentu membuat Sanachi semakin kesal.

"Kau benar-benar mau mati yah!?" Kesabaran Sanachi sudah habis untuk menghadapi keras kepalanya laki-laki tinggi ini.
"Yuri -chan~ kamu benar-benar ganas yah~ aku harap kamu juga ganas untuk urusan ranjang~" kata-kata yang lumayan tidak pantas keluar dari mulut laki-laki tinggi itu. Membuat Sanachi yang menahan amarah akhirnya meninju laki-laki tinggi itu.

Bugh!!

Sanachi langsung turun dari gendongan nya dan berdiri di hadapan laki-laki tinggi itu dengan tatapan kesal.
"Aku sudah cukup bersabar. Tapi kau membuatku emosi.... bersyukurlah karena aku tidak membunuhmu!!!" Ujar Sanachi penuh penekanan. Si laki-laki tinggi itu memegang pipinya yang di tinju oleh Sanachi. "Kau benar-benar ganas," ucap laki-laki itu sedikit meringis karena mungkin rahangnya geser karena tinjuan Sanachi.

Tanpa mempedulikan laki-laki itu Sanachi pergi dari tempat itu. Tugas Sanachi bukanlah berdebat dengan laki-laki itu melainkan dia harusnya melakukan hal yang di perintahkan oleh 'Ketua' -nya. Sebenarnya Sanachi tidak suka di perintah tapi, 'Ketua' -nya itu kakek tua yang suka memerintah dan sangat menyebalkan. Demi kelancaran misi dia harus sabar di perintah-perintah oleh kakek tua itu.

"Ha......" Helaan nafas Sanachi terdengar lelah dan malas
"Dasar tua bangka!! Kapan sih dia matinya?!" Gumam Sanachi kesal sambil sesekali menendang batu kerikil yang ada di sana.
"Oh iya.....kan gw yang harus bunuh dia,," Senyuman mengerikan seketika muncul di wajah Sanachi

—_—_—_—_—


Kita kembali lagi ke markas All Star geng. Di lantai atas tepatnya di kamar Daniel tengah menemani Allen -nya tidur.
Allen sedang tertidur di kasur, karena tidak ingin membangunkan pujaan hatinya. Daniel akhirnya memutuskan untuk menemani nya. Dia duduk di samping kasur.

Wajah polos Allen ketika tidur membuat Daniel tidak bisa menahan gemas.

Entah ada angin apa Daniel mengarahkan tangannya ke sebelah tangan Allen yang kecil.
Melihat perbedaan ukuran tangan tersebut Daniel tidak bisa untuk tidak tersenyum. Dia membalikkan tangannya dan menangkup kan nya di atas tangan Allen.

Senyuman Daniel tidak bisa berhenti.
Dia mengembalikan tangannya di pinggir tangan Allen, membalikkannya seperti posisi yang semula.

Dirinya menggeser kan tangannya hingga jari kelingking miliknya dan Allen bersentuhan.

Deg
Deg
Deg

Jantung Daniel berdegup kencang.
Daniel tanpa sadar mendekatkan wajahnya pada wajah Allen. Wajah mereka berdekatan hingga Daniel dapat merasakan nafas hangat milik Allen.

Allen masih tetap belum bangun.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini Daniel mencium bibir Allen.

Chuu~~

Bukannya berhenti Daniel malah memperdalam ciuman dan sedikit melumat bibir Allen.
Empu yang dicium mulai merasa tidak nyaman dan bergerak gelisah.
Melihat Allen yang merasa tidak nyaman Daniel pun mulai sadar dengan apa yang dilakukan oleh dirinya langsung saja dia menjauhkan diri dari Allen. Wajahnya merah padam seperti tomat.

Daniel pun langsung berlari kearah jendela agar tidak ketahuan sudah mencium Allen.

Allen membuka mata dia melihat Daniel yang berdiri di dekat jendela.

"Niel.." panggil Allen sambil mengucek matanya.
"Hmm...apa??" Tanya Daniel
Dia mencoba menenangkan diri dan berusaha bersikap senormal mungkin.
Allen nampak berpikir sejenak kemudian bertanya, "Aku tadi mimpi aku dicium sama kamu" ujar Allen dengan wajah datar nya yang sedikit memerah.

!?

Tentu saja Daniel terkejut bagaimana bisa Allen bermimpi di cium oleh dirinya. Padahal emang didunia nyata pun dicium sama si Daniel

"W-wah.." Daniel gugup

Allen pun tak kalah gugup jadi dia hanya diam saja

Beberapa menit lewat dan yang mereka lakukan hanya saling diam karena gugup dan canggung.
"Kita turun yuk.." ajak Daniel
Allen mengangguk setuju. "Yukk..aku kekamar mandi dulu sebentar" pamit Allen.
Dengan cepat dia berlari kekamar mandi.

Setibanya dikamar mandi Allen melihat pantulan dirinya dikaca,
Menutup wajahnya malu
"Bisa-bisanya gw mimpi kayak gitu..." Gumamnya. Kemudian Allen membasuh wajahnya oleh air.

Srashh

"Oke tenang.... gak boleh gugup" Allen nampak menenangkan diri nya sendiri tanpa tahu bahwa Daniel pun diluar tengah mengambil nafas. "Gak boleh gugup depan Allen.....gak boleh pokok nya!!" Daniel.




































TBC

Segini dulu gak apa-apa yah
Author lagi sibuk ngurusin buat ujian
Mana pas ujian nanti hp Author disita sama ortu jadi bakal jarang buka hp.

Maaf yah kalo gak jelas🙏🏻😭

Jangan lupa vote, komen dan follow yah
Vote dan komen kalian adalah semangat saya 🔥

_Sekian dari Author 🙏🏻 🙏🏻 🙏🏻 🙏🏻

Why should I, I just want to live freelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang