Chapter 6

3.9K 171 14
                                    

Sedari tadi Hinata terus saja tersenyum lebar saat membayangkan kejadian siang tadi di ruang kesenian saat ia yang memberikan service terbaiknya kepada Itachi.

Oh sungguh, Hinata bahkan masih bisa merasakan dengan jelas bagaimana nikmatnya saat penis besar Itachi yang berada didalam mulutnya dan bagaimana rasa khas pria itu saat sperma Itachi memenuhi seluruh mulutnya.

Itu nikmat dan candu membuat Hinata menginginkannya lagi dan lagi.

Hanya saja satu hal yang sangat disayangkan adalah kegiatan mereka yang terpaksa berakhir saat Itachi telah mencapai puncaknya. Pria itu tidak mau melanjutkannya lagi dan langsung bergegas pergi meninggalkan Hinata dengan wajah penuh emosi.

Bahkan selama perjalanan pulang Itachi terus saja mendiami Hinata. Pria itu bahkan tidak mau menjawab apa yang Hinata tanyakan.

Sangat menyebalkan, bodyguard tampannya itu benar-benar pria dingin yang tidak tersentuh.

Hinata merenggut, sungguh ia sangat heran kenapa Itachi marah padanya dan bahkan mendiaminya disaat Hinata baru saja memberikan service dengan memanjakan penis Itachi. Padahal Hinata yakin seratus persen jika Itachi sangat menikmati saat Hinata memanjakan penis besar milik Itachi. Bahkan pria itu terus saja mendesah seksi saat lidah dan mulut Hinata menghisap rakus penis besar itu.

Ngomong-ngomong berbicara tentang penis besar Itachi membuat Hinata ingin merasakannya kembali.

Lagipula ini sudah malam jika bisa ia ingin malam ini mereka dapat bercinta dan Hinata bisa melepaskan keperawanannya dengan bodyguard tampannya itu.

Berjalan keluar dari kamarnya dan tanpa permisi Hinata langsung masuk kedalam kamar Itachi. Ia menyernyitkan dahinya saat melihat kamar pria itu terlihat sepi tanpa penghuni. Berjalan menuju kamar mandi Hinata juga tidak melihat ada tanda-tanda manusia disana.

"Pria itu kemana sih?" Gumamnya kesal

Hinata melangkahkan kakinya keluar dari kamar Itachi lalu turun kebawah dan langsung menghampiri Biwako yang sedang sibuk di dapur.

"Bibi?" Panggilnya pelan

Biwako menoleh dan langsung tersenyum saat melihat majikan cantiknya yang berjalan menghampirinya "Oh nona muda, ada apa nona? Tuan dan Nyonya baru saja keluar dan katanya beliau akan pulang esok pagi."

Hinata sedikit mengerutkan keningnya, ia bahkan tidak bertanya tentang kedua orang tuanya tapi kenapa Biwako mengatakan tentang hal itu pada Hinata. Lagipula Hinata tidak peduli jika orang tuanya itu pulang atau tidak. Bahkan ia akan sangat senang jika orang tuanya tidak kembali malam ini karna itu artinya kesempatannya untuk menggoda Itachi akan semakin besar mengingat para maid akan beristirahat bekerja tepat di jam sembilan malam.

Dan sekarang di rumah mewah ini hanya ada Hinata dan juga Itachi. Uh, memikirkan apa yang akan mereka lakukan di rumah yang sepi seperti ini membuat Hinata semakin tidak sabar.

"Bibi apa kau melihat Itachi?"

Biwako mengerjabkan matanya beberapa kali, lalu menatap menggoda nona muda mereka "Nak Itachi?"

Hinata mengangguk semangat "Ya, Itachi si kulkas itu. Apa bibi melihatnya, dimana dia?" Tanya Hinata menggebu-gebu

"Itu tadi bibi melihat nak Itachi pergi kelantai bawah. Bibi tidak tau apa yang dilakukannya disana mungkin saja berenang." Ujar Biwako lalu menatap jenaka nona mudanya

"Nona katakan yang sejujurnya, apa kau menyukai nak Itachi?"

Hinata yang mendapat pertanyaan seperti itu mengulum bibirnya, wajah cantiknya tanpa bisa Hinata kendalikan merona hebat dan ia langsung mencubit gemas kedua pipi Biwako berhasil membuat si empu meringis pelan "Bibi kau harus bekerja sama denganku, jika rencana kita berhasil maka aku akan memberikan bibi voucher belanja sepuasnya."

Sexy Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang