Chapter 11

2.7K 153 15
                                    

Baik Kiba maupun Shino keduanya tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran saat melihat Hinata yang berjalan ke kampus dengan senyum lebar. Sangat lebar hingga membuat seluruh gigi putih dan rapi itu terlihat dengan jelas.

"Kau sakit?" Tanya Kiba begitu Hinata berdiri di depan mereka

Hinata menggeleng masih dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya. Matanya melirik sekilas Itachi yang berdiri tidak jauh dari arahnya berdiri. Bodyguard tampannya itu kembali memasang wajah datar andalannya namun walaupun begitu ada begitu banyak gadis yang berusaha mendekati dan mencari perhatian pria bermarga Uchiha itu.

Hinata mendengus tersenyum mengejek saat segerombolan gadis tidak tau malu itu mendekati Itachi secara terang-terangan. Tidak tau saja mereka jika Hinata telah tidur dengan Itachi dan melakukan seks berkali-kali? Mungkin jika mereka tau para gadis itu akan segera menangis karna terlalu iri padanya.

"Hei aku bertanya padamu, kau sakit?"

"Kau tidak butakan untuk tidak dapat melihat kalau aku sangat sehat."

Mendengar itu Kiba mendengus, matanya ikut melihat kearah pandang Hinata yang sedang menatap kearah satu pria tampan berwajah datar itu. Ya, itu adalah Itachi pria yang kemarin menghajarnya hingga pingsan dan masuk ke ruang kesehatan.

Berbicara tentang Itachi sejujurnya Kiba mempunyai dendam yang begitu banyak pada pria tampan berwajah datar itu dan ingin sekali membalas perbuatan Itachi yang sudah membuat wajah tampannya itu memar.

Perlu kalian ketahui jika sejak insiden Itachi menonjok wajahnya Kiba benar-benar merasa malu. Bahkan tadi pagi saat ia ingin menebar pesona bukan kekaguman yang para gadis itu layangkan melainkan gelak tawa karna wajahnya yang bengkak dan memar. Belum lagi tangannya yang ikut menjadi target penganiayaan oleh pria berwajah datar itu membuat Kiba benar-benar membenci bodyguard sahabatnya itu.

Namun tetap saja pada kenyataannya Kiba tidak berani untuk membalaskan seluruh dendamnya pada Itachi. Kiba masih amat menyayangkan nyawa dan wajah tampannya. Bagaimana jika nanti Itachi kembali menghajarnya dan membuat wajah tampannya menjadi semakin bengkak dan jelek.

Uh, memikirkannya saja berhasil membuat Kiba bergidik ngeri.

"Bagaimana, malam ini kau bisa ikut balapan tidak?" Tanya Shino memecah keheningan

Pria pecinta serangga itu menatap lekat sahabat cantiknya, sudah beberapa hari pikirnya saat terakhir kali mereka bertiga ikut balapan. Dan terakhir kali itu saat Hinata yang mengalahkan Naruto.

Hinata menoleh, wajahnya yang tadinya berseri kini langsung merengut "Aku tidak tau, si tua bangka itu tidak memberikanku izin."

"Sejak kapan kau menjadi anak yang patuh Hinata? Ayolah ikut saja, sudah lama sekali kita tidak balapan. Naruto kembali mengajakmu berduel malam ini." Celetuk Kiba ikut bergabung dengan percakapan dua sahabatnya itu

Hinata diam berbicara tentang balapan berhasil membuatnya kehilangan semangat. Hinata tau persis jika sekarang tidak ada lagi kesempatan untuknya dapat melakukan hobinya itu lagi selama Itachi kini menjadi bodyguard-nya.

Pria tampan berwajah datar itu tentu saja tidak akan membiarkan Hinata melakukan balapan lagi. Dan Hinata sangat tau akan hal itu.

"Sepertinya aku tidak bisa." Balas Hinata lesu, kedua manik amethys indahnya hanya dapat menatap memelas kedua sahabatnya "Si Uchiha itu pasti tidak akan membiarkanku mengikuti balapan kali ini." Ujarnya lagi sambil melirik sekilas Itachi yang masih berdiri tidak jauh dari arahnya berdiri

"Oh ayolah Hinata, Naruto terus saja mengejekmu karena baru-baru ini kau tidak lagi hadir di arena. Dia mengatakan jika kau takut padanya sekarang karna si hitam itu baru saja membeli Ferrari keluaran terbaru." Ujar Kiba, pria dengan tato segitiga diwajahnya itu masih mengingat dengan jelas bagaimana wajah menyebalkan Naruto saat menghina Hinata

Sexy Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang