"Hai Frey." Freya Yang sedang membaca Novel seperti biasanya di Kantin, Menoleh pada sebuah suara Bariton Yang memanggilnya.
"Hai." Balas Freya Tersenyum.
Orang Yang menghampiri Freya Adalah William, Sekaligus Orang Yang sudah mengambil keperawanan-nya Tempo Hari.
"Kamu sudah lama di sini?" Tanya William.
"Tidak juga, Aku baru selesai kelas, Kamu sendiri?"
"Aku juga sama, kelas Hari Ini membosankan." Ucap William.
"Aku sependapat." Balas Freya.
Tidak ada Lagi percakapan di antara mereka Untuk beberapa menit, Sampai William Kembali berbicara memecah ke heningan.
"Nanti malam, Kamu ada Waktu?" Tanya William.
"Will, Bukankah sudah kubilang Untuk Tidak terlalu dekat denganku. Aku Tidak ingin kau dalam bahaya, Setiap Detik di sekelilingku adalah Ancaman." Ucap Freya.
"Aku mengerti Frey, Aku Tidak bermaksud mendekatimu. Aku hanya Ingin menghabiskan waktu Denganmu Untuk Yang terakhir Kalinya." Ucap William.
Freya mengernyit, Untuk terakhir Kalinya? Memang William Mau kemana? Semua pertanyaan di benak Freya terjawab dengan sendirinya, ketika William melanjutkan Ucapannya.
"Aku Akan Pindah ke Jerman, Besok Siang. Dan aku Tidak tau apa kita akan bertemu lagi atau tidak. Jika Boleh, Aku ingin menghabiskan waktu terakhir itu dengan Orang' Yang Ku cintai." Ucap William. Pria itu serius menatap manik Mata Freya.
"Baiklah, Kau Bisa datang ke apartemen-ku." Ucap Freya.
"Benarkah?" William terlihat berbinar.
Freya mengangguk, "Aku Mungkin terlihat acuh dan dingin padamu. Tapi aku juga seorang perempuan, Seperti yang kau tau, Aku juga memiliki perasaan yang sama padamu. Tapi dunia Yang kita tapaki berbeda. Ucapanku akan terdengar kejam bagimu, Tapi Menjauh dariku adalah Pilihan terbaikmu." Ucap Freya.
"Aku mengerti kau melakukan ini semua Untuk kebaikanku. Aku Tidak akan menyalahkanmu Untuk itu. Aku berharap Kau akan tetap baik-baik saja." Ucap William.
"Di setiap kelahiran, Akan selalu ada kematian di akhir. Tidak perduli seberapa Kuat seseorang, Mau dia Manusia, Iblis, ataupun malaikat. Mereka hanya memiliki satu akhir, Kematian. Hanya menunggu kapan Hal Itu akan menjemput." Ucap Freya.
"Aku Bukan Orang yang suci, Aku juga Tidak terlalu 'Fasih' Tentang Hal itu. Namun aku meyakini bahwa Iblis Itu memang ada." Balas William.
"Will."
"Hm?"
"Apa kau Bisa berjanji padaku, Untuk Tidak akan terlibat dalam Lingkaran Iblis?" Tanya Freya.
William menggenggam Tangan Freya dengan erat, Tidak perduli meskipun banyak Orang di kantin tersebut.
"Aku berjanji, Akan Hidup dengan Normal, Tanpa pernah mau terlibat dengan Hal tersebut. Tuhan Yesus akan menjadi saksi Untuku hari ini." Ucap William.
"Kepercayaan Kita berbeda, Tapi aku tau kau Serius." Ucap Freya.
"Ekhem!" William Dan Freya sedikit terperanjat ketika suara deheman Yang berasal Dari Willona mengganggu Acara Romantis mereka.
"Apa ada sesuatu yang terjadi, Tanpa sepengetahuan-ku?" Tanya Willona dengan senyuman Jahil.
"Tidak ada." Balas William Cuek.
"Aku ada urusan, Aku permisi." Freya beranjak dari tempatnya meninggalkan Dua sahabat dekatnya itu.
Setelah Freya pergi, Willona memasang Wajah 'Kepo-nya' mengorek Informasi dari William.
"Hei beritahu aku, Kalian ada Hubungan apa?" Tanya Willona.
"Kami Tidak ada Hubungan, Berhentilah bertanya." Ucap William malas. Perempuan dengan Type Ingin Tau yang tinggi seperti Willona selalu membuatnya jengkel. Mungkin Ini salah satu alasan, kenapa William lebih tertarik pada Freya daripada Gadis manapun di Harvard university.
"Aku Tidak bodoh, Kalian pasti ada Hubungan kan?"
"Terserah kau saja." Ucap William Beranjak pergi.
"Ya, Aku di tinggal." Ucap Willona Cemberut.
***
Laidlaw House, Bangunan ini terkenal menyeramkan karena sering terdengar suara ketukan pada kaca dan pintu rumah. Dan di sinilah Freya berada Saat Ini, Di tempat salah satu Rumah Angker Yang menjadi daya Tarik bagi Kelompok paranormal Amerika.
Menurut kabar yang beredar, Sang pemilik rumah tersebut mengatakan bahwa dirinya mendengar suara ketukan itu sepanjang malam. Kisah tersebut Pertama Kali terjadi, pada Tahun 1878. Hingga akhirnya sang pemilik rumah memanggil polisi untuk memeriksa rumah itu.
Namun tidak ditemukan sesuatu hal mencurigakan. Akhirnya polisi berencana untuk menunggu orang yang melakukan hal jail tersebut.
Tiba-tiba kaca rumah itu dilempari sebuah batu bata. Polisi segera menuju ke sumber suara itu, namun tidak menemukan tanda-tanda manusia di sekitar situ.Banyak paranormal yang berusaha mencari tahu mahluk halus yang usil di tempat itu. Namun tidak ada satupun yang bisa mengungkapkannya. Bangunan bergaya Yunani ini dibangun sejak 1840. rumah tersebut dilelang seharga $ 4,5 juta. Namun Sampai sekarang, Tidak ada satupun Orang yang berani Untuk Membeli dan Tinggal di sini.
Ketika Freya masuk kedalam, Dia Sudah di Suguhkan dengan Aura Pengap Dan berdebu. Semua Barang Di Rumah Ini, Mulai dari Kursi, lemari, Tv Dan perabotan lainnya, Sudah di Tutupi dengan Kain Putih. Dari debu Yang menutupi tempat Ini, Freya Bisa menduga, sudah sangat lama sekali rumah Ini terbengkalai.
Ketika Freya memasuki Dapur, Sebuah Bayangan Hitam menarik perhatiannya. Namun Bayangan tersebut dengan Cepat lari menuju lantai atas. Bayangan tersebut terlihat seperti seseorang Yang sangat Tinggi dengan kepala Bulat mengenai Topi Voodie. Freya mengejar bayangan Tersebut, Yang masuk kedalam sebuah Kamar. Saat Freya Dengan kasar mendobrak Pintu kamar tersebut, Sebuah Tangan panjang Serentak Menyerangnya. Refleks Freya Cukup bagus Untuk menghindari Serangan Tersebut. Freya berguling ke sisi kanan. Dan menatap nanar siapa Yang menyerangnya.
makhluk yang memiliki badan tinggi, ramping, berbulu pucat, dan tidak memiliki bentuk wajah. Mahluk tersebut Terkenal dengan Nama Slender man. Mahluk tersebut menggunakan pakaian berupa jas dan celana panjang berwarna hitam. Freya mengernyit Heran, Biasanya Slenderman Tidak suka Muncul lada siang Hari Tanpa kabut. Ditambah mahluk Ini Tidak pernah keluar dari Hutan Yang lebat, Namun kenapa sekarang dia berada di rumah ini.
Konon, Slender man merupakan hantu yang kerap mengganggu anak-anak. Ia juga memiliki tangan yang bisa memanjang layaknya tentakel untuk menangkap korbannya. Jadi Kisah tentang Orang yang melempar Batu ke jendela Itu adalah Ulah mahluk Ini. Manik mata Freya bersinar merah delima, membuat Sang Slenderman Terkesiap. Lalu akhirnya kembali menjadi bayangan Dan kabur keluar rumah. Freya yang merasa kesal, segera mengejar Mahluk tersebut ke Hutan Yang terletak di belakang Rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 ) ( TERBIT )
KorkuTELAH TERBIT DALAM BENTUK E-BOOK PENERBIT VALENASHEBOOKSTORE WARNING!!! Beberapa Bab Telah di hapus, Untuk membaca secara Lengkap, Dapat membeli Versi EBook-nya. --||-- Freyanashifa Jayawardana, Setelah kelulusannya Dari Idol Group JKT48. Freya Mem...