Seluruh berita di televisi menayangkan kecelakaan yang di alami oleh putra putri konglomerat ini, dan juga menjadi headline di beberapa platform media sosial
Deril melihat tayangan itu, tangannya bergetar andai dia kembali pada Renata mungkin hal mengerikan ini tak akan pernah dialaminya, setelah sedikit tenang ia mengambil kunci mobil dan bergegas menuju rumah sakit terdekat berharap bisa mendapatkan kabar dari Renata namun nihil
Tak ada satupun informasi yang ia dapatkan, bagaimana keadaan Renata? Selamat atau tidak? Semua rasa bersalah itu tertanam di hatinya
Waktu terus berlalu, ia tetap mencari informasi mengenai Renata namun tak pernah menemukan sesuatu yang berarti, Deril mendatangi apartemen Renata bertanya pada beberapa petugas keamanan dan jawabannya sama tak ada yang pernah melihat Renata setelah hati itu
Deril bahkan datang ke Jakarta, mendatangi perusahaan milik ayah Renata namun nihil, orang biasa sepertinya tentu tak mudah bertemu komisaris perusahaan tersebut
Renata bagai di telan bumi tak ada satu orangpun yang tau keberadaannya hingga Deril mengingat satu hal, Victor... Laki laki itu satu satunya saksi kabar terakhir Renata
Deril mendatangi lembaga pemasyarakatan tempat Victor di tahan, ya.. Usai peristiwa itu Victor suka rela menyerahkan dirinya bahkan tanpa pembelaan sekalipun dan menolak saat pihak keluarga ingin mengajukan bebas bersyarat lagi padanya
"Saya kesini cuma mau tau kabar terakhir Renata" Ucap Deril membuka pembicaraan
"Ooh lo cowo yg di tangisi Renata waktu itu kan? " Tanya Victor dengan senyum mengejek
"Dulu... Gue dapetin Renata dengan susah payah, bisa di bilang gue ngemis ngemis ke dia... Begitu dia mau jadi pacar gue tentu gue treat her like a queen, banyak orang iri sama gue karna Renata Virly Tan bukan gadis sembarangan ya kan?" Victor menarik nafas ia melanjutkan ceritanya
"Semakin lama gue makin serakah, dia bikin gue kecanduan... Gue ga pernah mau kehilangan dia sedikitpun, dia bener gue jadi gila karna dia.. Gue hampir bunuh dia waktu itu, gue lihat sorot mata dia ketakutan dan lo tau gue tetep lakuin apapun asal dia terus ada di deket gue bahkan dengan ancaman gue bisa aja sakitin siapapun yang dia suka selain gue termasuk lo" Hati Deril mencelos mendengar bahwa Renata melindunginya dari pria gila ini, harusnya ia yang melindungi Renata bukan seperti ini
"Lalu bagaimana keadaan Renata sekarang? " Tanya Deril tak sabar
"Gue belom selesai cerita, lo harus tau semuanya.. Supaya lo ngerasain hukuman yang sama kayak gue, long story short gue liat dan gue denger dengan jelas setiap kalimat yang lo bilang ke dia... Renata, ga pernah ngemis ke cowo kayak yang dia lakuin ke elo bangsat... Dia ga pernah kasih barang mahal ke orang yang menurut dia ga spesial, lo pergi gitu aja? Gue bahkan bisa ngasih seluruh yang gue punya buat dia.. Tapi lo buang dia gitu aja? Tentu gue ga terima, Renata... Dia yang narik kemudi dan bikin kita kecelakaan, dia bahkan ga ngelepas seatbeltnya sama sekali, dia ga berusaha keluar sama sekali... Saat itu gue sadar, kecelakaan itu... Renata melakukannya dengan sengaja" Victor menatap puas sorot mata kehilangan Deril, bagi Victor Renata adalah segalanya yang ia punya... Maka jika ada yang melukai Renata tentu Victor tak akan tinggal diam, ia akan menciptakan neraka yang sama untuk Deril karna melukai Renatanya
Usai dari lapas, Deril pergi ke lokasi tempat kecelakaan itu.. Masih terpasang garis polisi di sana, pikirannya melayang ia terlalu menyakiti Renata karna ke egoisannya, Victor benar.. Seharusnya ia tak merelakan Renata pergi begitu saja
Hari terus berganti, waktu terus berputar tak terasa kini sudah 4 tahun usai peristiwa naas tersebut, setiap orang melanjutkan hidupnya masing masing termasuk Deril
Kini ia bekerja di bawah arahan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subiyanto. Tak ada yang spesial lagi baginya... Ia hanya melanjutkan hidupnya, dengan tempat tersendiri untuk Renata di hatinya
*****
"Besok mungkin atau lusa, kita kedatangan Sekpri baru perempuan lulusan Milan italy, saya mau beliau nanti pasangan sama Rizki ya ki? " Ucap Pak Prabowo memberi arahan saat briefing pagi di padepokan Garuda Yaksa Hambalang
"Siap pak" Ucap Rizki
"Nanti dia ada di timnya Rizki, bareng sama Agung sama Rajif juga, beliau ini putri teman saya sudah lama sekali bahkan keluarga beliau dan keluarga saya sangat dekat jadi saya berharap kalian bisa bekerja sama dengan baik" Imbuh pak Prabowo
*****
"Kamu yakin mau gabung ke pak Hasyim me? " Tanya seorang laki laki tampan dengan perawakan tinggi tegap kepada adik perempuannya
"Papi udah kasih ijin, koko ga usah rese" Ucap Renata, ya Renata... Gadis cantik itu selamat dari peristiwa mengerikan yang bisa saja membunuhnya
Saat mobil yang mereka tumpangi makin tenggelam menuju dasar sungai yang ber arus deras, Victor yang tadinya sudah keluar dari mobil justru kembali masuk lagi dan berusaha mengeluarkan Renata, gadis itu masih sadar... Ia sadar sepenuhnya apa yang ia lakukan
Dengan cepat Victor membuka seatbelt dan menarik Renata keluar, sesampainya di permukaan Victor membawa Renata ke tepian saat itulah Victor sadar ia telah membunuh Renata, tidak... Ia membunuh hati Renata, gadis itu bahkan tak menangis dan berbicara sama sekali setelah peristiwa mencekam yang baru saja mereka alamai, pandangannya kosong
Hal itu membuat Victor merasa bersalah dan menyerahkan diri ke polisi dengan suka rela
"Jadinya bareng Pak Hasyim atau Pak Prabowo? " Tanya Reynold
"Lu mau ke pak Prabowo? Join di sana? Nyaleg? " Kali ini pertanyaan dari Reymond, kedua kakak laki laki Renata ini memang sangat cerewet jika menyangkut adik perempuan mereka
"Kemarin sempet ngobrol ngobrol sama pak Hasyim, soal Pak Prabowo yang punya program makan gratis itu... Jadi kemungkinan aku bantu di sana nanti, regulasi kebijakannya, implementasinya, monitoringnya nanti aku gabung di proja itu... Seru banget kan pasti ko? " Renata di besarkan dengan bergelimang harta namun tidak membuatnya tinggi hati, justru ia sangat mudah berempati pada orang lain yang tak seberuntung dirinya
Renata kecil juga di besarkan dengan kasih sayang penuh dari kedua orang tua dan kakak laki lakinya, Renata bebas melakukan apapun yang ia mau dalam hidupnya asal ke arah yang positif, seperti rencananya kedepan ini orang lain mungkin berfikir Renata akan mewarisi salah satu perusahaan papinya namun ternyata tidak.. Renata tak tertarik sama sekali untuk terjun ke dunia bisnis
Memang beberapa persen saham perusahaan sengaja di atas namakan Renata Virly Tan untuk masa depannya, namun Renata tak mau sibuk mengurus perusahaan ia menyerahkan sepenuhnya kekuasaan pada orang tua dan kedua kakaknya
"Terserah lah me, Pak Prabowo itu sibuk banget... Jangan sampe lu join di sana malah lu ngerepotin timnya ya" Ucap Reymond di balas anggukan semangat oleh Renata
*****
Pagi itu Renata telah bersiap menuju Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, ia mengenakan setelan berwarna biru navy dan kemeja putih tak lupa blazer dengan warna senada
Renata diantar oleh kedua body guard menuju kediaman Bapak Prabowo Subiyanto tersebut, ya... Kalian tak salah baca Body Guard memang di sediakan oleh orang tua Renata usai peristiwa mencekam yang hampir merenggut nyawa putri kesayangannya itu, sesampainya di Hambalang Renata di sambut dengan beberapa penjaga yang bertugas lalu diarahkan masuk ke dalam bertemu si empunya rumah
Hal itu tak lepas dari sepasang mata yang menatap Renata tak percaya, ada rasa haru dan rindu juga disana
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...