"Kamu nanyain cincin ini? Seriusan?" Tanya Deril mencoba mencairkan suasana antara dirinya dan Renata, ia sangat senang Renata ternyata masih menaruh sedikit perhatian padanya karna memperhatikan benda sekecil itu
"Kalau ga mau ngomong ya gapapa" Renata hendak berbalik pergi sebelum Deril memegang tangannya
"Tunggu Ren, saya duduk sebentar... Saya ga kuat berdiri rasanya" Ucap Deril tak bisa menghentikan senyumnya, ia merasa sangat lega entah mengapa ia merasa bisa mendapatkan wanitanya kembali sekarang, Ia bisa memegang tangan wanita itu lagi dan membuat hatinya menghangat
Deril berlutut di depan Renata, mengeluarkan benda kecil dari saku celananya, melepaskan cincinnya dan menunjukan pada Renata
Renata menahan nafasnya ia benar benar gugup sekarang, di tangan Deril terdapat sepasang cincin yang sangat indah
"Liat" Ucap Deril memberikan cincinnya pada Renata, Astaga... Entah sebesar apa luka yang ia beri pada pria ini... Renata Menangisinya, setiap kata dan penolakan yang ia berikan pada Deril, bahkan bertahun tahun meninggalkan Deril, laki laki ini mengukir namanya di cincin tersebut dan memakainya setiap hari
Orang lain termasuk Renata, pasti berfikir ia sudah menikah... Renata tak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini
"Saya tulis nama kamu di sana, Tuhan baik sekali Ren... Tuhan kembalikan kamu ke saya" Kali ini tak hanya Renata, Deril pun menitihkan air matanya
Renata memeluk pria itu, mereka sama sama menangis dan terduduk di lantai teras samping rumah Renata, suasana romantis ini terjadi di tempat yang kurang romantis
Melihat Deril menangis Renata tau betul, dinding yang ia bangun bertahun tahun sudah hancur tak berbentuk lagi karna pria ini, ia kira ia sudah berhasil melupakan Deril setelah sekian lama namun ternyata ia tak pernah kemana mana ia dan hatinya tetap sama
Laki laki yang mengajarinya menghadapi dunia, laki laki yang mengajarinya menikmati dunia, Renata tak akan pernah bisa melepasnya
Setelah tangis mereka mereda, Deril merapikan rambut Renata menyelipkannya di belakang telinga, menyeka air mata Renata dengan ibu jarinya lalu mengecup mata gadis itu
"Bodoh banget Deril.. Kenapa pakai cincin begini, orang lain kira kamu sudah menikah gila.. " Renata terharu, luluh dan tersipu oleh perlakuan manis Deril namun tetap saja ia tak habis pikir dengan apa yang di lakukan pria ini
"Gapapa... Saya juga ga mau nikah, kalau ga sama kamu" Lagi lagi Renata menghangat, pria ini tau betul bagaimana meluluhkan hatinya Renata tersenyum dan kembali memeluk Deril
Setelah banyak sekali yang mereka lalui, kali ini Renata diijinkan kembali pada Deril, pada pelukan hangat ini... Deril benar, Tuhan memang sangat baik pada mereka
"Tunggu... Jangan bilang gara gara ini juga kamu ga mau dengerin saya ngomong? " Tanya Deril, Renata mengangguk... Memang benar itu adalah alasan utamanya karna ia tak akan membiarkan dirinya sendiri tampak menyedihkan dengan berharap pada milik wanita lain dan Renata tak suka itu
Deril sangat lega, rasanya seperti beban besar di pundaknya terangkat begitu saja... Saat memberanikan diri datang ke kediaman keluarga Tan, deril sudah menyiapkan hatinya untuk di tolak dan ini akan menjadi kali terakhir ia memohon maaf pada Renata
Hal seperti ini sama sekali di luar perkiraannya, ia tidak di tolak bahkan Renata kembali dalam pelukannya
"Aduuhhh udah bangun bangun, kasian pacar saya... Cantik cantik masa ngesot di bawah gini" Ucap Deril bercanda
"Ya ga ngesot juga... Kamu sih, lagian siapa pacar kamu geer" Renata berdiri membenarkan pakaian dan rambutnya yang sedikit berantakan
Deril mengambil pasangan cincinnya dan langsung saja memakaikannya di jari Renata, ia memandangi jari jari indah itu mengenakan cincin darinya yang mungkin harganya tak seberapa di banding berlian berlian yang Renata punya
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...