Chapter 5. Pengorbanan Cinta

6.7K 7 0
                                    

Hi Sobat Novi, Novi mau ingetin lagi buat follow & vote yah 😊
Yang mau komen juga boleh banget ❤️

* Novi mau infoin klo  cerita ini ada di karyakarsa dengan judul Cinta Terlarang (judul beda tapi isi cerita tetap sama kok)

Dalam beberapa hari ini Patricia dipenuhi dengan perasaan cemas. Sikap Ronald yang dingin merupakan sumber dari kekhawatiran yang dialami oleh Patricia. Permasalahan tersebut terus berlanjut hingga saat ini. Sayangnya, permasalahan yang dihadapi oleh Patricia bukan berkurang melainkan semakin bertambah.

Semua itu berawal ketika Ronald pulang lebih awal hari ini.

"Brakkkk! Blammm!"

Terdengar keras suara pintu yang dibuka dan ditutup dengan kasar dan terburu-buru. Cia yang berada di kamar pun dapat mendengarnya dengan cukup jelas. Beberapa detik kemudian terdengar suara ayahnya yang berteriak memanggil namanya.

"Cia... Cia... cepat ke sini!" perintahnya dengan suara lantang.

Cia pun bergegas keluar dari kamarnya dan langsung menemui sang ayah yang terlihat sedang tergesa-gesa. Di tangan kanan Ronald terdapat sebuah bungkusan berwarna merah. Jika diperhatikan, sepertinya isi dari bungkusan tersebut adalah kardus berwarna putih. Sedangkan di tangan kirinya terdapat sebuah map berwarna biru.

"Ada apa Pah? tanya Cia kebingungan dengan apa yang sedang terjadi.

"Ini, coba tolong kamu siapkan di meja. Tadi papah beli makanan untuk makan malam. Tolong kamu juga siapkan nasinya," ucap Ronald dengan tergesa-gesa sambil menyerahkan kresek berwarna merah yang di dalamnya terdapat kardus berwarna putih berisi hidangan untuk makan malam.

"Nanti Om Niko akan datang dan akan makan malam bersama kita. Tolong kamu siapkan semuanya yah dan jangan mengacau. Papah perlu dia buat menandatangani kontrak kerjasama ini," ucap Ronald tegas sambil menunjukkan map biru yang ada di tangan kirinya. "Sekarang papah mau mandi dulu yah." sambung Ronald seraya berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan Patricia sendiri.

"Semoga saja Om Niko bisa membantu papah," pikir Patricia.

Saat ini usaha yang sedang dijalani oleh Ronald sedang tidak baik-baik saja. Ia sedang mengalami krisis keuangan dan membutuhkan suntikan dana. Ronald percaya bahwa Niko adalah jawaban satu-satunya.

Niko adalah seorang pengusaha. Umurnya lebih tua sedikit dari Ronald, tetapi dari segi penampilan Niko terlihat lebih muda. Yang pasti Niko adalah pebisnis handal. Ia memiliki usaha di berbagai daerah. Wajahnya cukup tampan dan orangnya cukup ramah. Begitulah kesan Patricia saat pertama kali Niko datang ke rumah.

Patricia pun langsung bergegas ke dapur dan mulai menyiapkan hidangan makan malam yang Ronald beli. Tak lupa ia pun membereskan meja makan dan menata peralatan makan di atasnya. Dalam sekejap Patricia berhasil membereskan semuanya. Bagaikan sihir, semua makanan dan peralatan makan telah tersedia dan tersusun dengan rapih di atas meja makan layaknya sebuah restoran.

Setelah semuanya siap, Patricia pun bergegas untuk mandi. Ia pun berusaha tampil cantik malam itu untuk menyambut tamu.

Tepat pukul tujuh malam suara bel pun berbunyi. Ketika Patricia membuka pintu, seorang pria dengan senyumnya yang lebar telah berdiri disana. "Malam," ucap pria tersebut.

Patricia pun tersenyum ramah menyambutnya. "Malam," sambut Patricia dengan suaranya yang lemah lembut. "Mari, silahkan masuk om. Papah sudah menunggu di dalam."
Niko pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ronald sudah menantinya di dalam. Mereka berdua pun saling bertukar sapa dan bersalaman. Ronald langsung mengajak Niko untuk bersantap malam karena waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Mereka bertiga pun bercengkrama sambil menikmati hidangan santap malam yang telah tersedia.

Selesai santap malam Ronald pun mengajak Niko untuk ke ruang keluarga. Di sanalah pembahasan tentang rencana kerjasama mereka terjadi. Semuanya tampak berjalan lancar. Niko pun terlihat begitu antusias dengan rencana kerjasama ini. Begitu pula dengan Ronald yang tampak gembira karena sebentar lagi masalah keuangan yang sedang melilitnya akan segera teratasi. Namun, diakhir diskusi sesuatu yang tak terduga pun terjadi. Niko mengajukan sebuah syarat agar kerjasama ini bisa terjalin.

"Pak Ronald, sebelum saya menandatangani kontrak kerjasama ini saya ingin meminta sesuatu dari bapak."  tutur Niko dengan raut wajah yang begitu serius. "Saya ingin...

***Cut***

"Isilah titik-titik di atas dengan jawaban yang tepat!" -Author-

Chapter 5 (lengkapnya) bisa dibaca di karyakarsa yah. Link ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-terlarang-ch5-7

Untuk kalian yang ga mau ketinggalan cerita lainnya bisa langsung follow LittleNovi di karyakarsa. Selamat menikmati!
https://karyakarsa.com/littlenovi

Sekarang Novi punya cerita Oneshot juga loh. Langsung TAMAT pastinya.
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-sang-pelayan-tamat

Klo Oneshot yang ini ada unsur pemaksaan  dan pelecehan. Khusus buat yang suka aja
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-tubuhmu

Tentang mertua? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-mertuaku-teman-ranjangku-ch1-2

Tentang bintang film panas? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-aksi-panas-sang-bintang-ch1-ch2

Tentang anak tetangga? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-anak-gadis-tetangga-ch1-2

Gairah Terlarang (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang