* Novi mau infoin klo cerita ini ada di karyakarsa dengan judul Cinta Terlarang (judul beda tapi isi cerita tetap sama kok)
Dua bulan berlalu, Patricia kini merasa sedikit kesepian. Akhir-akhir ini Ronald sering pulang larut malam. Ketika Patricia bertanya alasannya Ronald hanya menjawab ada urusan kerjaan yang harus ia selesaikan. Malam ini pun demikian, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ronald masih saja tak kunjung datang. Namun demikian, Patricia selalu menunggunya pulang setiap hari.
Patricia terbaring di sofa sambil melamun. Ia teringat kembali akan masa-masa indah bersama dengan Ronald. Namun raut wajahnya berubah ketika ia mengingat papahnya yang semakin sibuk. Ia menjadi sedih dan bertanya-tanya apakah Ronald masih mencintainya?
Ketika ia sedang terlarut dalam lamunannya, terdengar suara kunci pintu yang terbuka.
"Ceklek"
Pintu depan pun kemudian terbuka. Patricia langsung terjaga dan bangkit dari sofa. Ia menemukan Ronald sedang menutup pintu. Patricia langsung berlari menyambut Ronald bak anak kecil. Ketika Ronald berbalik, Patricia sudah melompat dan memeluknya.
Secara refleks Ronald langsung melepaskan tas kerja yang ada dalam genggamannya dan langsung menangkap Patricia yang sudah bergelayut di tubuhnya.
"Papah kemana saja? Cia kangen." Ciuman pun langsung mendarat di bibir Ronald dan langsung dibalas oleh Ronald.
"Ah iya papah banyak kerjaan hari ini."
Patricia langsung mengamati Ronald dengan tatapan tajam. Rambut berantakan, kemeja yang kusut, dan wajah yang tampak lelah sepertinya cukup menegaskan ucapan ayahnya itu. Patricia pun tidak mempermasalahkannya lagi. Hanya saja ada hal lainnya yang ia permasalahkan.
"Tiap hari kerja terus, papah lupa yah sama Cia?" tanya Cia sambil memasang wajah cemberut.
"Mana mungkin sayang," ucap Ronald dengan tenang sambil mencium bibir Patricia dengan lembut.
Patricia pun tersenyum, "Ya udah sekarang Papah mandi dulu yah. Papah bau." Patricia menutup hidungnya dengan telapak tangannya dan mengibaskan-ngibaskan tangan yang satunya lagi seperti orang yang sedang mengusir bau tak sedap.
Ronald mencoba mendekatkan wajahnya ke ketiaknya dan mencoba mencium ketiaknya sendiri. Ia mengendus-ngendus ketiaknya sendiri dan langsung memalingkan mukanya. Dahinya mengernyit dan memasang muka masam.
"Tuh kan, apa kata Cia... papah ga percaya sih," kata Patricia dengan angkuh. Ronald tahu bahwa apa yang dikatakan Patricia memang benar adanya, namun ia berusaha acuh dan tidak menghiraukannya. Ronald memilih untuk diam dan berjalan ke arah kamar tanpa melepaskan Patricia dari pelukannya. Patricia digendong oleh Ronald dan dibaringkan di atas ranjang.
"Aduh kamu berat juga yah, papah sampe sakit nih."
"Enak aja, Cia kan udah olahraga." Patricia protes dan memasang wajah cemberut.
Patricia pun dengan ketus berkata, "Ya udah cepet mandi, nanti Cia pijitin."
Ronald hanya tersenyum sambil berjalan ke arah kamar mandi. Lima belas menit berlalu, Ronald pun keluar dari dalam kamar mandi hanya dalam balutan handuk yang dililitkan dipinggangnya. Ia terkejut saat mendapati Patricia tengah berdiri di hadapannya dengan mengenakan lingerie transparan yang dilengkapi dengan g-string. Patricia terlihat sangat seksi.
"Papah ayo sini! Kenapa malah diem aja di sana?"
***Cut***
"Waduh kesempatan nih!" -Ronald-
Chapter 4 (lengkapnya) bisa dibaca di karyakarsa yah. Link ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-terlarang-ch3-4Untuk kalian yang ga mau ketinggalan cerita lainnya bisa langsung follow LittleNovi di karyakarsa. Selamat menikmati!
https://karyakarsa.com/littlenoviSekarang Novi punya cerita Oneshot juga loh. Langsung TAMAT pastinya.
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-sang-pelayan-tamatTentang mertua? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-mertuaku-teman-ranjangku-ch1-2Tentang bintang film panas? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-aksi-panas-sang-bintang-ch1-ch2Tentang anak tetangga? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-anak-gadis-tetangga-ch1-2
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Terlarang (Tamat)
RomanceKhusus DEWASA 🔞 Patricia pulang dari luar negeri untuk menolong ayah tirinya, Ronald, yang sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Dengan penuh cinta dan kasih sayang Patricia merawat dan menjaga ayah tirinya itu. Kebersamaan mereka membawa mereka k...