Waduh maap yah, Novi kelamaan yah ga update? Maapkan hamba... 🙏🙏🙏
Sekarang langsung aja yah, Novi ga basa-basi dulu... Selamat membaca!
Oh iya yang chapter ini 💦💦💦🌊🌊🌊💦💦💦 🤭* Novi mau infoin klo cerita ini ada di karyakarsa dengan judul Cinta Terlarang (judul beda tapi isi cerita tetap sama kok)
Kini giliran Patricia yang dibuat terkejut oleh Niko. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Patricia tidak pernah menyangka kalau kalimat seperti itu akan keluar dari mulut Niko.
"Tapi nanti, saat kamu sudah bisa menerima om sepenuhnya. Tata dulu hati kamu, om gak akan kemana-mana," kalimat yang diucapkan Niko barusan terus terngiang-ngiang di benak Patricia. Kalimat itu benar-benar mengusik pikiran Patricia.
"Ada seorang pria yang dengan sabar menanti datangnya cinta, menanti dan terus menanti. Sementara orang yang telah mendapatkan cinta yang tulus malah menyia-menyiakannya. Kenapa dunia ini tidak adil?" Patricia bertanya dalam dirinya sendiri.
Ketika Patricia sedang terlarut dalam lamunannya, Niko beranjak berdiri dan membenarkan celananya. "Kamu mandi dulu sana, om ambilin handuk dulu."
Patricia pun tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara Niko. Ia bergegas berdiri dan langsung menarik tangan Niko. Untuk kedua kalinya Patricia menghentikan Niko yang hendak mengambil handuk.
"Udah yah kamu langsung ke... eemmmpphhh..."
Ketika Niko sedang berbicara seraya membalikkan tubuhnya, bibir Patricia tiba-tiba saja mendarat di bibir Niko.
"Heemmppphhh... oommpphhh... eemmmhhh..." Niko begitu terkejut dan tak mampu melanjutkan ucapannya karena bibir Patricia begitu lekat di bibirnya.
Niko dengan cepat menaruh kedua tangannya di pundak Patricia dan menggunakannya untuk mendorong tubuh Patricia menjauh. Sayangnya tubuh Patricia kehilangan keseimbangan. Tangan Patricia kemudian langsung meraih tangan Niko untuk dijadikan pegangan agar ia tidak terjatuh. Namun, yang terjadi ternyata diluar dugaan. Tubuh Niko malah ikut tertarik dan Patricia pun jatuh terduduk di sofa, sementara Niko jatuh tepat di atasnya.
"Aaawww!" pekik Patricia saat dirinya terduduk di sofa dan Niko menimpanya.
Niko lalu lekas beralih ke samping Patricia karena khawatir saat mendengar pekikan Patricia.
"Kamu gak kenapa-napa?" tanya Niko panik. Ia khawatir kalau Patricia terluka.
Namun, yang Niko dapatkan bukanlah sebuah jawaban melainkan sebuah sergapan di bibirnya. Tanpa aba-aba Patricia sudah langsung mencondongkan tubuhnya dan mendaratkan bibirnya di bibir Niko. Patricia lalu melumat bibir Niko dengan penuh nafsu. Sementara itu Niko yang terkejut pun berusaha membebaskan diri dari keganasan Patricia.
"Cia!" protes Niko ketika ia terbebas dari terkaman Patricia.
"Barusan aku su..."
"Sssttt," Patricia menaruh jari telunjuknya di bibir Niko yang mengisyaratkan Niko untuk diam.
"Aku sekarang sudah menjadi istri om, bukankah sudah selayaknya seorang istri melayani suaminya?"
"Tubuh ini sudah menjadi milik suamiku sepenuhnya, jadi kenapa harus sungkan?" ucap Patricia sambil mengarahkan tangan Niko kembali ke payudaranya.
"Izinkan aku untuk memuaskan om," lanjut Patricia sambil menatap lurus ke mata Niko.
Niko benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Apa ini artinya dia sudah bisa menerimaku sebagai suaminya?" Niko bertanya-tanya dalam hatinya.
"Kalau gitu kenapa masih panggil om?" tanya Niko yang masih menyangsikan keseriusan dari ucapan Patricia.
"Hah?" Patricia terkejut dengan pertanyaan itu. "Jadi aku harus panggil apa? Suamiku? Honey? Bunny?" semakin keras Patricia berpikir semakin ngawur ide-ide yang melintas di pikirannya. Baru membayangkannya saja sudah membuat Patricia tertunduk malu.
Perlahan Patricia mencoba mengangkat wajahnya kembali. Patricia melihat Niko masih menunggu respon darinya. Patricia pun menyadari kalau kali ini ia tidak dapat mengelak karena Niko sedang mengetes keseriusan dari setiap ucapan yang keluar dari mulut Patricia. Namun, perasaan malu menyelimuti Patricia.
Patricia sempat terdiam beberapa saat sambil matanya terus tertuju pada Niko, tangan Patricia diam-diam terkepal. Ia mencoba untuk menyemangati dan menyakinkan dirinya sendiri kalau dia mampu melawan rasa malu yang menyelimutinya.
Akhirnya bibir Patricia pun mulai bergerak perlahan, "I-iya sa-sayang..." Patricia tiba-tiba saja mengucapkan kata itu seraya menunduk karena malu.
'Duar'
Rasanya jantung Niko mau copot mendengar Patricia memanggil dirinya dengan kata sayang. Niko begitu gembira mendengar Patricia memanggilnya sayang. Selanjutnya, Niko langsung memegang pipi Patricia dan mengangkat wajah Patricia yang sempat tertunduk menahan malu.
Rasa hangat tiba-tiba terasa di kedua pipi Patricia dan membuat Patricia mengangkat wajahnya. Mata Patricia membulat menatap Niko yang sudah menanti dihadapannya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Kedua pasang mata mereka saling bertemu. Sedetik kemudian, bibir mereka sudah melekat erat satu sama lain.
Gejolak hasrat yang selama ini terpendam akhirnya dapat keluar dengan bebas. Niko langsung melumat bibir Patricia dengan penuh nafsu. Lidah Niko pun menelisik masuk ke dalam rongga mulut Patricia. Kedua lidah mereka pun bertemu dan saling bertautan. Tangan Niko membelai lembut pipi Patricia, membuat Patricia semakin terbuai dan larut dalam gairah.
Patricia membalas ciuman Niko dengan penuh gairah. Tembok pembatas dalam hatinya kini telah runtuh. Rasa bimbang yang sempat ada kini telah hilang. Patricia telah memutuskan untuk menyandarkan hatinya pada seorang lelaki yang ia yakini begitu tulus mencintainya dan memiliki kesabaran seluas samudra.
Beberapa saat kemudian, untuk kedua kalinya Patricia menyingkap bajunya kembali, memperlihatkan sepasang payudara miliknya yang bulat nan padat. Patricia kemudian mengarahkan tangan Niko ke payudara miliknya. Tanpa diperintah Niko langsung meremas-remas payudara milik Patricia. Remasan itu pun sesekali diselingi dengan pelintiran di puting Patricia yang membuat tubuh Patricia bergetar.
"Aaahhh... sayang... pelan-pelan... aaahhh" rintihan Patricia mulai terdengar saat Niko memainkan putingnya.
Niko yang sudah tenggelam dalam nafsu tak mempedulikan ucapan Patricia. Ciuman Niko pun semakin ganas dan membungkam mulut Patricia. Sementara itu tangannya dengan aktif terus memainkan payudara milik Patricia. Jarinya memainkan puting Patricia tanpa henti sehingga membuat puting Patricia mengeras.
Patricia pun tak tahan lagi dengan rangsangan yang diberikan oleh Niko. Desahan Patricia pun tak tertahankan, "aaahhh sayang... yess... aaahhhh... kamu nafsu banget... aaahhh..."
"Enak yang aku mainin gini? Kamu suka?" tanya Niko sambil terus tangannya beraksi di payudara Patricia.
"I-iya... aaarrrgghhh... enak banget..." jawab Patricia sambil menutup matanya.
Niko kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Patricia. "Aku bakalan bikin kamu lebih enak lagi," bisik Niko perlahan.
***Cut***
"Oh My Goshhh...masih ada yang lebih enak lagi? Bisa mati lemes aku..." -Patricia-
Lanjutan untuk Chapter 10 bisa dibaca di sini yah ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-terlarang-ch10-683654Untuk kalian yang ga mau ketinggalan cerita lainnya bisa langsung follow LittleNovi di karyakarsa. Selamat menikmati!
https://karyakarsa.com/littlenoviTentang mertua? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-mertuaku-teman-ranjangku-ch1-2Tentang bintang film panas? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-aksi-panas-sang-bintang-ch1-ch2Tentang anak tetangga? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-anak-gadis-tetangga-ch1-2
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Terlarang (Tamat)
RomanceKhusus DEWASA 🔞 Patricia pulang dari luar negeri untuk menolong ayah tirinya, Ronald, yang sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Dengan penuh cinta dan kasih sayang Patricia merawat dan menjaga ayah tirinya itu. Kebersamaan mereka membawa mereka k...