Sembilan

656 57 3
                                    

Happy reading>-<

🐺x🦋

Satu minggu kemudian ~

Pernikahan Jeongwoo dan Haruto telah selesai sejak dua jam yang lalu.
Kini sepasang pengantin baru itu sudah berada didalam mobil untuk pulang ke apartemen yang diberikan oleh orangtua mereka sebagai hadiah pernikahan.

"Kamu kalo ngantuk tidur aja, nanti aku bangunin kalo udah sampe" ucap jeongwoo yang fokus menyetir.

Haruto yang memang dasarnya sudah lelah dan mengantuk pun menganggukkan kepalanya.
Dia menyamankan tubuhnya lalu memejamkan matanya.
Jeongwoo menoleh sekilas saat mendengar suara dengkuran halus si manis.

Jeongwoo menepikan mobilnya. Menurunkan sandaran kursi lalu menyelimuti tubuh ramping haruto dengan jas miliknya.

Jeongwoo memandang wajah damai haruto yang sedang terlelap.
Dielusnya pipi gembil sang istri pelan membuat haruto menggeliat saat merasakan sebuah tangan mengelus pipinya.
Jeongwoo yang melihat pergerakan dari haruto lantas menurunkan tangannya dan kembali melajukkan mobilnya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam akhirnya mobil yang dikendarai oleh jeongwoo tiba di sebuah gedung apartemen.

Jeongwoo melepas seatbeltnya lalu menoleh kesamping untuk mengecek haruto.

"Cape banget kayaknya" karena tak tega membangunkan haruto yang tampak pulas, jeongwoo memutuskan keluar lebih dulu lalu berjalan memutar ke sisi lain mobil. Membuka pintu penumpang lalu menggendong haruto bridal style.

Jeongwoo meletakkan tubuh haruto diatas kasur dengan perlahan.
Menyelimuti si manis sampai sebatas leher lalu keluar dari kamar untuk mengambil barang-barang mereka yang masih ada di mobil.

"Eungh..." lenguh haruto yang terbangun dari tidurnya. Dia mengerjapkan matanya karena merasa asing dengan kamar yang saat ini ditempatinya.

"Apa ini apartemen yang bakal gue sama jeongwoo tempatin?" haruto menatap sekeliling tapi dia tidak melihat adanya eksistensi jeongwoo disana.

"Kemana tu orang?" setelah haruto mengatakan itu pintu kamar terbuka dan munculah sosok jeongwoo yang menenteng dua koper di kedua tangannya.

"Kamu kebangun?" tanya jeongwoo setelah menaruh koper disamping lemari.

Haruto mengangguk lesu dia menyandarkan tubuhnya pada dashboard tempat tidur.

Jeongwoo mendekat lalu mengacak rambut haruto.

"Aku mandi dulu. Kamu kalo laper pesen makanan aja ya? nanti aku yang bayar" lalu jeongwoo masuk ke kamar mandi.

"Pesen makan ga ya? Gue laper si tapi males makan" haruto menatap ponselnya ragu.

"Ya udahlah pesen aja. Daripada nanti mati kelaparan kan berabe" akhirnya haruto memutuskan memesan makanan untuknya dan juga jeongwoo. Well dia udah jadi istri sekarang dan salah satu tugas dia adalah ngasih makan suaminya.

Lima belas menit kemudian jeongwoo keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya.
Haruto sampai tak berkedip melihat tubuh bagian atas jeongwoo yang ternyata sangat atletis. Otot dan bisep yang terbentuk sempurna, dada bidang dan perut sixpack yang tercetak dengan jelas. 'Shit. Kalo kaya gini ga keliatan kaya kutu buku si jeongwoo' batin haruto.

"Kenapa?" jeongwoo yang merasa ditatap intens oleh haruto pun bertanya.

"L-lo kenapa ga pake baju dulu sih?!" haruto memalingkan wajahnya yang memerah.

Jeongwoo yang melihat itu terkekeh kemudian menyeringai kecil.

"Aku ga pake baju sekalipun itu bukan masalah kan? toh kita udah nikah udah sah jadi suami istri" jeongwoo menghampiri haruto.

NIKAH?!? [Jeongharu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang