Chapter 1

1.8K 135 10
                                    

"Anak ku memang hebat! Kau sudah menjadi anggota anbu, aku sangat bangga padamu. Tetapi, tetap camkan hal ini pada hatimu, meskipun kau seorang anbu, kau tetaplah Itachi yang terkuat dan terhebat dari klan Uchiha."

"Baik."

Itachi berjalan keluar dari rumahnya dengan langkah lesu, hubungannya dengan Shisui tidak membaik dengan masalah klan dan desa. Itachi bahkan mengabaikan Sasuke yang memanggilnya beberapa kali untuk main dengannya.

Keluar dari mansion Uchiha, Itachi terus melangkah tanpa tahu kemana arahnya. Itachi hanya keluar untuk mencari angin segar, namun rasanya desa itu merenggut kesegaran angin yang berhembus.

Rasa sesak itu, Itachi tak sanggup menahannya, desa dan klan membuatnya seperti dipenjarakan, harus memilih antara kedua belah pihak. Itachi mencintai desa ini, lebih dari apapun, namun ia juga mencintai keluarga besarnya, Uchiha.

Itachi memandang ke segala arah, area perkebunan di desa Konoha memang yang terbaik, namun pandangannya teralihkan kearah gua yang bagian depannya dihiasi dengan bunga dan beberapa aksesoris.

Belakangan ini Itachi memperhatikan tempat itu, menurutnya itu terlihat lucu, padahal sebuah gua namun seperti ada yang menghiasnya. Mungkin ini sudah hampir setahun, karena sebelumnya Itachi tak pernah melihat jika tempat itu dihias.

Dengan penasaran Itachi memasuki gua itu, lagipula ia merasa lelah dengan semuanya, mungkin melakukan sesuatu yang seperti ini dapat menghilangkan rasa jenuhnya, walau hanya mengecek isi gua.

Itachi melangkah masuk dan terkejut saat kepalanya mengenai hiasan bagian atas, itu plastik yang dijadikan sebagai bunga. Ia melihat ada banyak hiasan lain didalamnya yang terbuat dari plastik berbentuk kupu-kupu, bintang, bola, dan bahkan ada banyak boneka juga.

Itachi memperhatikan jika ada banyak sekali pot yang berisi bunga, dan di tengah-tengahnya ada cermin, tapakan kakinya bahkan karpet, bukan tanah yang seperti pada umumnya isi gua.

"Lucu.. sepertinya ada seseorang yang tinggal disini..."

Itachi mengambil gantungan kunci bunga sakura kecil, lalu pria itu berjalan keluar. Sebenarnya tidak sopan seperti ini, namun bunga sakura itu menjadi hal yang paling pertama menarik perhatiannya.

Ting

"Aku pulang..."

Itachi terperanjat kaget saat mendengar suara anak kecil, sementara anak kecil itu masuk dan terkejut melihat kehadiran seseorang di dalam rumah rahasianya. Ia langsung mengambil kunai dari atas gua itu dan membuat Itachi terkejut, ternyata ada benda tajam disana.

Sementara anak kecil itu, Haruno Sakura mengarahkan kunai miliknya kearah pria di depannya dengan takut-takut. Ia baru pertama kali melihat pria itu dan malah berada dalam rumah rahasianya, padahal tidak ada satu orangpun yang mengetahui tempat ini.

"Si..siapa kau?!" Tanya Sakura berteriak dengan suara bergetar, ia takut.

Menyadari Sakura tidak akan menyerang karena terlalu takut, Itachi berjalan mendekat, membuat gerakan yang langsung membuat kunai Sakura terlempar, sementara tangannya kini menyentuh kedua bahu kecil Sakura.

"Maaf karena aku masuk tanpa permisi..." Itachi menunjukkan tangannya dimana terlihat gantungan kunci bunga sakura disana.

"Itu kan..."

"Boleh aku memilikinya? Aku ingin menjadikannya hiburan saat aku-"

"Kau ada masalah?"

Sakura bertanya dengan ragu-ragu, sementara Itachi terkesiap karena gadis itu langsung paham. Itachi tersenyum kecut dan mengacak pelan surai Sakura hingga membuat kening Sakura terlihat, membuatnya malu karena banyak yang mengejek keningnya yang lebar.

"Hidup ini memang menyeramkan untuk orang dewasa... oh ya, kening mu terlihat bagus, kenapa menutupinya? Padahal wajah mu akan semakin terlihat cantik jika kau tidak menutupinya.

"Eh?"

Wajah Sakura semakin memerah mendengar pujian Itachi, baru kali ini ada seseorang yang memuji keningnya cantik. Sementara itu, Itachi merogoh sakunya, ia mengambil sesuatu dan menatapnya lama.

Sebelum ke rumahnya tadi, Itachi membeli benda itu untuk seseorang. Namun ternyata ia tak bisa memberikannya pada orang tersebut, karena sekarang tangannya sudah memasangkan benda itu di kepala Sakura, bando.

"Eh?" Sakura mengambil cermin lalu menatap wajahnya dan terpesona sendiri. "Cantik sekali..."

"Iya kan?"

Sakura tersenyum malu. "Kalau begitu Sasuke-kun mungkin akan terpesona melihatku."

"Sasuke-kun?"

"Em.. itu... seseorang yang ku kagumi, dia sangat tampan di kelas!"

Itachi tersenyum. "Ternyata adik kecil ku di kagumi gadis cantik."

"Eh... aa..adik?!"

Sakura semakin malu lagi karena ternyata sosok itu kakak dari seseorang yang dikaguminya, kini mereka sudah duduk berdampingan di depan pintu gua. Sakura memandangi wajah Itachi lama, benar jika wajah Sasuke dan pria itu terlihat hampir sama.

Dia juga tampan, Sakura menggelengkan kepalanya. Tapi pria yang satu ini tidak secuek Sasuke, dia tampak lebih banyak tersenyum dan terlihat lebih menawan. Sasuke memang masih terlihat lebih tampan, namun pria ini seperti memiliki kelebihannya sendiri yang tak dimiliki Sasuke.

Lama menatap Itachi, Sakura bingung saat ekspresi wajah Itachi berubah, perubahan yang sangat jauh. Pria itu menatap kearah gantungan kunci bunga sakura, membuat Sakura tersadar jika Itachi memikirkan sesuatu masalah yang mungkin saja berat.

Sakura menyentuh lengan pria itu dengan ragu-ragu, membuat Itachi menoleh bingung dengan apa yang Sakura lakukan, sementara Sakura yang malu menahan dirinya.

"Itu... kakak bisa melihat ku saja, kan aku juga mirip bunga sakura."

"Eh?"

"Itu.. kakak bilang aku cantik seperti ini... kyaaaaaa! Jadi malu!"

"Baiklah."

Itachi menatap Sakura sambil tersenyum, cukup lama, itu membuat jantung Sakura berdetak dengan cepat dan tiba-tiba ia berteriak histeris karena terlalu gugup dan membuat Itachi tertawa.

Gadis kecil itu sangat lucu, sepertinya memang pas jika ia menatap gadis kecil itu untuk menghibur dirinya. Setelah mulai gelap, keduanya berpisah, sebenarnya Itachi ingin mengantar Sakura pulang, namun gadis kecil itu menolak.

Jadinya Itachi langsung pulang ke rumahnya dan saat baru memasuki mansion Uchiha perasaannya langsung berubah.

Esoknya Sakura memperhatikan Sasuke dan Naruto yang sedang duel, ia lagi berteriak histeris melihat ketampanan pria itu. Sakura sangat mengaguminya, tak hanya tampan tapi pria itu juga yang paling unggul di kelas kalau soal kekuatan dan kemahiran.

"Sakura, kau cantik sekali! Kau mengubah gaya rambut?"

Sakura mengangguk. "Seseorang yang lebih menawan dari Sasuke-kun memberikan bando ini untukku."

"Heeee.. kau mau membuat ku iri ya?"

"Begitulah, hahahaha... tapi aku serius lho, dia kakaknya Sasuke-kun."

"Apa?! Kakaknya-?!"

Sakura langsung menutup mulut Ino yang membuat semua pasang mata mengarah pada mereka, setelah membicarakan suatu hal cukup banyak, mereka kembali masuk ke akademi untuk belajar.

"Hei, jadi..."

"Kau ambil Sasuke-kun saja, jadi aku akan mengambilnya.. tapi! Aku masih akan mengagumi Sasuke-kun, jadi awas saja kalau kau menghalangi ku."

"Tch.. terserah."

"Yo, Sakura-chan, akademi sudah berakhir, ayo pergi main bersama," ajak Naruto.

"Tidak mau, aku ingin ke tempat lain dan bertemu seseorang."

"Eeeeehhh?!"

.

.

.

Bersambung...

Endless Love {SELESAI✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang