Chapter 7

802 97 3
                                    

"Kakashi, apa kau menyadarinya?"

"Ya, mereka ada empat, dua sebelah barat dan dua sebelah Utara."

"Baiklah, sampai sini kita membagi tim, setelah selesai kita berkumpul di desa kecil yang ada di sebelah Timur."

"Baik!"

Kakashi, Sai, Sakura dan Yamato pergi ke sebelah Barat, sementara Asuma, Shikamaru, Ino dan Chouji pergi ke sebelah Utara. Dan masing-masing dari mereka kini menghadapi dua anggota Akatsuki terkuat, tim Asuma menghadapi Kakuzu dan Hidan, tim Kakashi menghadapi Kisame dan Itachi.

Yamato dan Sai kembali berhadapan dengan Kisame, sementara Kakashi dan Sakura berhadapan dengan Itachi. Saat baru pertama kali melihat Itachi selama dua tahun, Sakura berdiam di tempatnya, sudah dua tahun lamanya.

Mereka berdua lagi-lagi bertatapan cukup lama, sementara Kakashi menurunkan maskernya sedikit dan menaikkan sebelah pelindung dahi yang menutupi sebelah matanya, menunjukkan sharingan miliknya untuk menghadapi Itachi.

Ia tak ingin bertarung seperti dulu lagi, dimana Kakashi masuk dalam ruang ilusi yang Itachi buat sehingga dia kalah dalam pertarungan. Setelah bertarung cukup lama Kakashi mulai kewalahan dan ternyata ia tak bisa menghindari ilusi yang Itachi buat.

Kakashi sedikit lengah saat matanya tak sengaja menangkap Sakura yang hanyut dalam lamunannya, disaat itu Itachi menjeratnya dalam ruang ilusi yang disebut sebagai genjutsu.

Sementara saat Sakura mendengar jeritan yang keluar dari bibir Kakashi ia tersentak dan langsung mendatangi Kakashi. Sakura marah pada dirinya sendiri karena ia malah melamun ditengah pertarungan dan membiarkan Kakashi bertarung sendiri.

"Kai!"

Kakashi lepas dari genjutsu dengan bantuan Sakura, jika tentang dunia ilusi seperti ini, Sakura adalah ahli untuk lepas dan melepaskan seseorang darinya. Ia sudah kebal dengan genjutsu seperti itu, karena perbuatan Kakashi saat mereka baru pertama kali membentuk tim 7.

"Hah.. hah..."

Kakashi merasakan sakit di seluruh tubuhnya, chakranta menipis dan kini Itachi berjalan mendekati mereka berdua. Kini Sakura berusaha memulihkan tubuh Kakashi mengabaikan Itachi yang sedang berjalan mendekat kearah mereka, ia tak peduli lagi.

Sementara Kakashi benar-benar tak sanggup lagi, bahkan berbicara saja ia sulit. Sementara Sakura yang melihat Itachi semakin mendekat menatap Itachi dengan tajam.

Sakura melepaskan Kakashi dan ia berlari kearah Itachi, menyerang pria itu dan hanya dihindari oleh Itachi dengan mudah. Sakura terus menyerang, Itachi hanya menghindar, begitu terus, Itachi sama sekali tak membalas serangan Sakura.

"Kenapa kau tidak menyerang balik?! Itachi?!"

Duaaaaar

Lagi-lagi Itachi hanya menghindar saja, hal itu membuat mata Sakura berair dan wajahnya memerah menahan amarah. Itachi menahan diri untuk dirinya, untuk tidak menyerangnya. Apakah Itachi mengasihaninya? Atau Itachi tidak ingin menyerang, padahal kini mereka adalah musuh.

Kakashi yang memperhatikan apa yang terjadi didepan matanya hanya diam saja, ia memandang dengan bingung. Seorang Uchiha Itachi tidak balas menyerang, padahal semua orang tahu jika pria itu tidak memberi ampun pada lawannya bahkan jika itu seorang gadis.

Sementara saat Sakura akan menyerang Itachi untuk kesekian kalinya dengan mudahnya Itachi menangkap tangan Sakura dan tidak melakukan apa-apa, lagi-lagi mereka bertatapan cukup lama dan tiba-tiba air mata Sakura menetes.

"Hiks..."

Kakashi terkejut mendengar suara Isak dari bibir Sakura, tak hanya Kakashi sebenarnya yang terkejut, namun Itachi juga terkejut melihat gadis itu meneteskan air mata didepannya.

Dengan perlahan Itachi melepaskan tangan Sakura, sementara Sakura mengambil kesempatan itu untuk menampar wajah Itachi. Suara tamparannya terdengar keras, Sakura bisa melihat pipi Itachi yang memerah dan tatapan sendu pria itu.

Kakashi bangkit berdiri, bersiap menyerang kalau saja Itachi menyerang Sakura dengan tiba-tiba, tapi ia benar-benar dibuat terkejut melihat Itachi tak melakukan apapun.

"Kenapa... kenapa?! Kenapa kau tidak balas menyerang ku?!"

Pria itu sedikit mundur, membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi begitu saja, ia tak mengatakan apapun dan langsung pergi. Sakura berlari mengejarnya, namun Kakashi menahan tangan gadis itu dan membuat Sakura berlari pergi kearah lain.

Kakashi sebenarnya bingung dengan situasi yang terjadi saat ini, Itachi yang tidak menyerang Sakura dan langsung pergi begitu saja, lalu Sakura yang menangis dan pergi begitu saja.

Ia tak paham dengan situasi ini, tapi ini hanya berusaha agar tidak terlalu mempermasalahkannya dan ia menemukan Sakura duduk menangis diatas pohon Kakashi yang melihat itu hanya duduk di bawah pohonnya, menunggu Sakura tenang.

Setelah Yamato dan Sai datang, mereka berempat kemudian pergi ke desa kecil yang telah dijanjikan dan beristirahat di penginapan. Mereka memesan dua kamar dan membiarkan Sakura tidur di kamar yang berbeda.

"Tim Asuma belum kembali, jadi kita akan menunggu mereka disini."

"Istirahatlah, Sakura."

"Baik, sensei."

Setelah Sakura membasuh dirinya di kamar mandi, gadis itu duduk di kursi dekat jendela dan membukanya. Ia memikirkan pertarungan tadi, bahkan yang tadi itu tak bisa disebut sebagai pertarungan.

Sakura menatap ke segala arah di luar jendela lalu matanya menangkap seseorang yang berdiri diatas tiang listrik, sosok itu ternyata juga menatap kearahnya. Sakura melompat keluar dari jendela dan mengejar sosok itu yang langsung pergi.

Saat mengejar sosok itu, Sakura tersandung batu dan merutuki dirinya sendiri. Lagi-lagi ia kehilangannya hanya karena jatuh, segitu lemahnya kah Sakura sekarang. Namun Sakura terkejut saat seseorang mengulurkan tangannya, Sakura mendongak dan terkejut melihat mata itu.

"Kau tidak mau menerima uluran tangan ku?"

Sakura menatap tajam, ia mengepalkan tangannya dan bangkit berdiri sendiri lalu memukul wajah sosok itu dengan kepalan tangan, bukan tamparan, yang membuat sosok itu sedikit terlempar. Sakura berjalan kearahnya lalu menarik kerah jubah yang dikenakan sosok itu.

"Kita adalah musuh! Kenapa kau tidak menyerang ku, hah?! Kenapa?!"

"Sakura, tenanglah..."

"Bagaimana aku bisa tenang saat melihat musuh ku hanya diam saja di depan ku?!"

Grep

Sakura terkejut saat sosok itu tiba-tiba memeluknya, dia Uchiha Itachi, pria itu memeluknya dengan sangat erat. Sementara Sakura berontak dan memukul-mukul dada bidang Itachi dengan sekuat tenaga agar melepaskannya.

"Kau sudah tumbuh dewasa ya.. bahkan aku tak bisa melawan tenaga mu, kau juga jadi gadis yang kuat, bukan anak kecil yang polos lagi..."

"Hentikan.. hentikan! Lepaskan aku!"

"Maaf, Sakura..."

Mendengar permintaan maaf itu Sakura berhenti memberontak, air matanya menetes, pertahanannya runtuh begitu saja, ia merindukan pria itu, pria yang membuatnya percaya diri dengan wajahnya sendiri, pria yang menemaninya di rumah rahasianya, pria yang mengagumkan dimatanya.

"Bodoh..."

.

.

.

Bersambung...

Endless Love {SELESAI✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang