Sepulang sekolah Abel tak langsung pulang ke rumahnya, melainkan rumah Jesica. Malam ini Abel berniat menginap untuk menemani Jesica, orang tua Jesica sedang bertugas di luar negeri karena ada keperluan penting.
Sudah hal biasa bagi Abel dan Jesica untuk saling nginap menginap. Walaupun mereka bukan teman sejak kecil, namun mereka sudah sangat akrab layaknya saudara kandung.
Abel masuk ke dalam rumah Jesica. Mengikuti Jesica yang sudah jalan didepannya menuju kamarnya.
Ketika sampai di kamar Jesica, masih sama seperti sebelumnya, decor kamar Jesica tak berubah, bernuansa merah muda dan terdapat dinding polaroid disebelah meja rias ditambah lampu kedap kedipnya, dan disebelah kanan ada kamar mandi, lemari dan jendela.
"Mau minum dulu gak? " Tawar Jesica
Abel menggelengkan kepalanya. "Gue langsung ganti baju aja Jes" Ucap Abel mengeluarkan baju ganti dari dalam paper bagnya, ia hanya membawa sepasang baju siang, piyama dan perlengkapan mandi, urusan handuk dan lainnya ia bisa dapatkan mudah di rumah Jesica.
Sementara Jesica tengah duduk di sudut kasurnya menatap ke arah Jesica.
"Bel mama lo tau lo nginap di rumah gue? "
Abel mengangguk.
"Kemarin gue udah ijin"
"Tante Starla gak kesepian di rumah sendiri Bel? "
"Papa hari ini pulang dari Singapur. "
"Terus papa lo ga nyariin lo?, dia kan baru pulang? "
Abel yang sedang berjalan menuju kamar mandi berbalik, menatap Jesica sebal.
"Lo beneran pengen tau apa cuman basa basi sih? " Decak Abel.
"Dua-duanya" Jesica memberikan cengirannya.
"Gue ngerepoti lo enggak nihh, nemenin gue? " Tanya Jesica lagi to the poin.
"Enggak, santai aja" Jawab Abel santai langsung menuju kamar mandi.
...........
"Siapa ini? " Ucap Jesica tiba-tiba berbicara sendiri melihat layar hpnya.
Abel yang sedang tengkurap bermain ponselnya, duduk menoleh kesamping.
"Bel lihat" Ucap Jesica tak melepaskan pandangan dari hpnya, menyodorkan pada Abel membiarkannya ikut melihat.
Jrry1405 following you.
"Siapa? " Ucap Abel mengernyitkan dahi .
Profilnya kosong dan akunnya pun di private.
Abel dan Jesica mengingat-ingat semua nama temannya.
"Jerry? " Tebak Abel tiba-tiba.
"Bisa jadi siih gue folback aja dehh. "
"Dia kenal gue? Tapi yang ditolongin tadi kan lo, kenapa gue yang di follback? " Bingung Jesica mengingat-ingat.
"Penasaran kali. "
"Ehhh tunggu-tunggu" Ucap Jesica teringat sesuatu detik berikutnya ia menyengir tak jelas.
Abel yang melihatnya menghela napas pelan, memutar bola matanya malas, mengerti apa yang akan dikatakan Jesica selanjutnya.
"Lo jangan pura-pura lupa Bel" Ucap Jesica ingin mengerjai.
"Apa? "
"Lo tertarik sama Sean? " Goda Jesica menampakan senyum jahilnya, mengingat kejadian tadi di sekolah.
Benarkan tebakan Abel, tidak pengaruh jika Jesica lupa di sekolah tadi, ia pasti akan interogasi dan menanyakan lagi di lain waktu.
"Bilang aja Bel ga usah sungkan, gue langsung blacklist dia dari draft gue kalau lo betulan suka" Tambah Jesica lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗜𝗥𝗦𝗧 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴)
Teen FictionSeperti judulnya FIRST, menceritakan kisah cinta pertama SMA yang penuh tanda tanya, entah itu bingung bagaimana mengungkapkan perasaan, menyatakan cinta, perasaan apa ini? dan segala macam hal yang mengenai hati. Ditambah lagi dengan sikap ego, bo...