9~Sharing

195 77 69
                                    

SIAPA NIH YANG UDAH NUNGGU UPDATE AN FIRST???

MAKASIH UNTUK KALIAN PENGGEMAR SETIA FIRST YAAA.....

SEBELUM BACA PASTIIN KALIAN UDAH TINGGALIN JEJAK VOTE DAN KOMEN^^

STAY TUNE TERUSSS..........

HAPPY READING🐤

Tiba saatnya waktu yang dinantikan banyak siswa, bel lonceng berbunyi tiga kali pertanda pembelajaran telah selesai.

"Lo nggak pulang? "  Tanya Abel dengan satu tangan tas yang sudah tergantung di bahunya. Ia masih melihat Jessica yang santai ditempat duduk.

Jessica menggeleng pelan, detik berikutnya ia tersenyum kecil.

"Lo mau nginap? "

"Gue ada perlu"

Kedua alis Abel menyambung jadi satu, heran.

"Sejak kapan Jessica Veralita ikut extra? " Sindir Abel terang-terangan.

Jessica mendecak pelan.

"Gue kan nggak bilang mau ekstra"

"Bertele-tele lo! " Decak Abel tak kunjung menemukan jawaban Jessica.

Jessica menghela napas kasar.

"Gue mau temenin Jerry ekstra basket" Ucap Jessica memilih untuk jujur saja.

Kening Abel berkerut.

Seketika Abel teringat, Jerry yang menembak Jessica waktu itu, sepertinya sahabatnya ini mulai luluh.

"Serius lo?" Abel menatap Jessica dengan tatapan heran.

"Muka gue kaya pelawak? " Tajam Jessica.

Abel tidak ingin berpikir lebih dalam, ia mengangguk saja, hari ini cukup melelahkan baginya, lebih baik ia segera pulang.

"Gue duluan. "

"Tunggu Bel! " Cegat Jessica menahan lengan Abel.

Abel menoleh ke arah Jessica, dengan raut wajah menunjukan kode 'apa'

Jessica memberikan senyumnya lebih lebar.

"Lo nggak mau ikut? "

"Buat apa? "

"Sean" , goda Jessica menaik turunkan alisnya.

Abel menghela napas kasar.

"Bell gue serius"

Abel tidak menghiraukan Jessica, ia langsung beranjak begitu saja.

"DIA KAPTENNYA, PASTI GANTENG BANGET BELL" Ucap Jessica sedikit berteriak.

"Sinting" Lirih Abel, beranjak dari kelasnya.

..................

Setelah makan malam selesai Abel kembali ke kamarnya, waktunya untuk mengulangi pembelajaran hari ini.

Ia menghela napas berat, melihat buku catatan IPA diatas mejanya.

Ia teringat permintaan Bu Patmi saat memintanya untuk ikut Olimpiade IPA tingkat kecamatan, sebelumnya Abel menolak karena ia juga wakil ketua OSIS, pasti sangat berat, namun Bu Patmi tetap membujuknya karena hanya dua wakil yang akan diambil dari sekolahnya. Bu Patmi sangat mengharapkan Abel untuk ikut bahkan ia juga memberi keringanan pada Abel agar selama Olimpiade, jabatan wakil ketuanya digantikan orang lain dulu. Mau tidak mau Abel pun menerimanya.

"Bulan depan" Lirih Abel mengalihkan pandangannya beralih pada kalender dengan lingkaran merah disana, dengan note "Olimpiade IPA".

"Padat banget jadwal gue" Ucap Abel membaca schedule minggu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗙𝗜𝗥𝗦𝗧 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang