Greedek...
Greedeek...Suara bergeraknya kereta bawah tanah menggema di seluruh gerbong kereta. Kereta itu kosong hanya terdapat dua orang saja, ada seorang wanita yang sedang memegang buku sembari tertidur di salah satu kursi penumpang tersebut. Terdapat juga serorang gadis kecil yang sedang memeluk boneka kelinci kesayangannya sembari menatap wanita yang ada di hadapannya.
"Aku di mana? siapa wanita itu?" Ucap sang gadis kecil itu dengan penasaran.
Gadis kecil itupun mendekati wanita itu secara perlahan-lahan dan naik keatas kursi penumpang itu, gadis kecil itu mulai duduk di samping wanita itu. Gadis itu mulai membangunkannya perlahan-lahan.
"Eonni, eonni bangun, kenapa eonni tidur di sini? bangun eonni" Ucap sang gadis itu membangunkan wanita itu.
Tetapi sang wanita tersebut hanya tertidur dan tidak bangun, gadis itu melihat sang wanita dengan teliti.
'Cantik' Batin sang gadis dengan terpukau atas kecantikan sang wanita itu."Kenapa dia sungguh mirip denganku?" Gumam sang gadis kecil sembari memiringkan kepala.
Gadis itupun menaruh boneka kelinci kesayangannya di sampingnya, lalu mengamati kembali sang wanita itu. Rambut berwarna ungu cerah tidak warnanya seperti ruang angkasa dengan gradasi warna ungu. Wajah yang mulus dan putih seperti salju dan wajahnya sungguh mirip seperti wajah baby face, bibir merah muda seperti bunga mawar yang bermekaran di salju kutub utara, wajahnya seperti anak yang berusia 20 ke bawah.
Dia memiliki tubuh yang bagus dan ramping, siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta dalam satu pandangan saja.Setelah sang gadis itu mengamati sang wanita dan mencoba membangunkan sang wanita lagi, tiba-tiba ada lengan kekar yang melingkari tubuh sang gadis dan mengangkat tubuh kecil itu. Sontak sang gadis kecil itupun terkejut dan melihat orang yang mengangkat nya.
"Si-siapa?!" Ucap sang gadis dengan panik melihat seseorang yang mengangkat nya.
'Ta-tadi tidak ada orang selain aku dan wanita ini, si-siapa pria ini? Kapan dia datang?' Batin sang gadis dengan panik.
Pria yang mengangkat sang gadis kecil itu adalah pria kekar memakai jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih, memakai sarung tangan hitam dengan celana kerjanya tentunya berwarna hitam, dia juga memakai pakaian coat berwarna putih, lalu terdapat sehelai kain/kerudung berwarna biru tua seperti langit malam yang hampir menutupi wajah sang pria itu, dan terdapat bekas luka seperti sayatan di mata sebelah kirinya.Mata sebelah kanannya berwarna kuning keemasan, dia terlihat sungguh tampan, sang gadis masih melihatnya dengan lekat, yang di lihatpun sontak tersenyum lembut dan menurunkan sang gadis kecil tersebut.
Gadis itupun turun dan menatap sang pria itu, sang pria hanya tersenyum dan duduk di samping sang wanita dan sang pria itupun mengangkat gadis kecil itu kembali dan menaruhnya di pangkuannya. Sontak gadis itupun kaget dan kebingungan lalu menatap sang pria, yang di tatap hanya tersenyum sembari menaruh jari telunjuk nya di depan bibir nya seperti memberikan isyarat untuk jangan berisik agar tidak membangunkan sang wanita.
Gadis itupun hanya mengangguk, lalu sang pria itupun mengelus lembut kepala sang gadis kecil itu dan mengambil boneka kelinci yang berada di sampingnya dan memberikan pada gadis kecil itu.
"Uhm... Itu" Ucap gadis kecil itu dengan gugup sembari mengambil boneka yang diberikan oleh sang pria itu.
"Hmm...? Ada yang ingin kau bicarakan, bintang kecilku" Ucap sang pria dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Come Back Again Dokja {ORV× READERS}
Fantasy"Ini cukup mustahil bukan?..." "Tapi ini bukanlah hal yang mustahil...untuk ku" "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan...bersama mereka...Kim Dokja" "Aku tidak ingin melihat akhir ceritamu yang...seperti itu lagi Dokja" "Sungguh...menyakitkan...bukan...