Dokja menatap mata Lee Hyunsung dan Han Myungoh satu persatu, akupun juga mengikuti arah matanya, dan dia pun berkata.
"Kalian mau mati di tangan orang yang di balik pintu itu, atau mau coba peruntungan kalian di luar kereta? Mana yang mau kalian pilih?"
"U-Uh..."
"Dokja-ssi, apa kau yakin kalau orang yang di balik pintu itu musuh kita?"
Si Pure Steel Sword pun menampakkan sifat aslinya di saat yang genting seperti ini. Memang ada alasannya kenapa Lee Hyunsung tidak pernah bisa menjadi pemimpin party.
"Dia berasal dari gerbong sebelah, berarti kemungkinan dia juga penyintas seperti kita. Kalau kita saling berhadapan..." Ucapku mengambil kalimat Dokja (walaupun dia keheranan sih) melihat ke sekitar gerbong yang bermandikan darah ini.
"Apa kalian ingin bertemu dengannya?" Lanjut ku
Lee Hyunsung yang juga mengikuti arah mataku kini berkata dengan suara pelan, "...Aku masih naif sekali. Ayo kita cari jalan keluar." Akupun tersenyum mendengar jawaban tersebut dan mengangguk.
"A-Ayo! Cepat kita pergi!"
Sekarang, Lee Hyunsung dan Han Myungoh tersadar. Bahwa peyintas dari gerbong lain juga telah mengalami situasi yang sama dengan kita yang di sini. Tapi mereka tidak seberuntung kita yang bisa menemukan 'serangga', dengan kata lain penyintas itu bertahan hidup di skenario ini dengan membunuh orang. Memang ya, 'dia' sesungguhnya adalah 'Monster'.
Lee Hyunsung, Yoo Sangah, Han Myungoh pun mencari pintu yang bisa kami lewati
"Pintu yang ini rusak!"
"Sial, yang sini juga gak bisa!"
Sembari mendengarkan teriakan Lee Hyunsung dan Han Myungoh, aku pun ikut memeriksa setiap pintu gerbong. Karena penghalangnya sudah hilang, kini pintunya sudah bisa disentuh.
"Di sini juga tidak berfungsi" Teriakku kepada yang lain yang di anggukan kepala oleh Dokja yang juga sedang memeriksa pintu juga.
Selain pintu yang menghubungkan antar gerbong, total ada delapan pintu yang bisa diakses di gerbong ini. Dan tiga di antaranya masih belum kami periksa.
BRAAK
BRAAKTerdengar suara pintu besi yang sudah berulangkali dihantam itu tampaknya sudah tidak bisa bertahan lama lagi. Meskipun aku tahu kalau dia si tokoh utama di cerita ini, tapi sepertinya ini kelewatan nge-cheat. Dasar Protagonis sialan.
"Dokja-ssi! Di sini!" Teriak Sangah-ssi
Akhirnya kamipun menemukan pintu gerbong yang sedikit terbuka, berkat Sangah-ssi yang menemukan nya. Kamipun menghampiri pintu tersebut.
"Tidak bisa juga!" Teriak Yoo Sangah-ssi
Pintu gerbong ini pun juga tidak bisa dibuka lagi, tetapi pintu gerbong ini terbuka sedikit yang memberikan kami peluang hanya sedikit. Seperlima pintu gerbong ini terbuka dan jelas sekali pintu gerbong ini sama sekali tidak bisa ditarik lagi untuk dibuka paksa.
"...Yang di sini juga rusak." Ucap Lee Hyunsung-ssi
"Bagaimana dengan pintu lain?" Tanya Dokja
"Sepertinya kita cuma bisa kabur lewat celah pintu ini, pintu gerbong yang lain tidak berfungsi dan yang berfungi sedikit hanya pintu gerbong ini saja. " Ucapku kepada yang lain.
"Kita juga tidak mempunyai waktu lagi sebelum pintu yang berulang kali di hantam akan roboh" Lanjutku sembari melihat pintu yang dihantam terus menerus.
Kalau untuk anak kecil sih tidak tau juga ya tapi anak kecil bisa lewat sih, tapi untuk orang dewasa, jelas tidak memungkinkan. Han Myungoh dan Lee Hyunsung-ssi berusaha menarik pintu itu agar celahnya terbuka lebih lebar, tapi pintunya tetap berdiri kokoh tak bergeming sedikitpun. Dokja pun melihat layar hologram di samping nya, sepertinya sedang mengecek koinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Come Back Again Dokja {ORV× READERS}
Fantasy"Ini cukup mustahil bukan?..." "Tapi ini bukanlah hal yang mustahil...untuk ku" "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan...bersama mereka...Kim Dokja" "Aku tidak ingin melihat akhir ceritamu yang...seperti itu lagi Dokja" "Sungguh...menyakitkan...bukan...