Tiba-tiba, Yoo Sangah berteriak, "Dokja-ssi! (Name)-ssi! Di belakang kalian! !"
Sontak, aku pun segera menundukkan kepala ku dan tanganku reflek menundukkan kepala Dokja, saat kepalan tangan yang berlumuran darah muncul di belakang kami yang ingin menyerang kami berdua. Dokja pun langsung menendang majin itu sekuat tenaga dan segera berlari sembari menarik tangan (Name) untuk ikut menjauh. Energi yang familier menyelimuti kepalan tangan tersebut. Monster humanoid tingkat 9, Majin manusia mutan yang terinfeksi oleh ether hitam.
"Kim Dokja kau baik-baik saja?" Ucapku dengan terengah-engah kehabisan nafas.
"Iya aku baik-baik saja, terimakasih sudah menolongku tadi (Name)" Balasnya yang ku jawab dengan anggukkan kepalaku.
Kamipun secara bersamaan menatap majin yang tadi menyerang kami. Ada sebabnya mengapa majin diklasifikasikan sebagai spesies berbahaya tinggi meski hanya tingkat 9, manusia mutan yang terinfeksi ether hitam. Majin yang tubuhnya berasal dari manusia biasa, mungkin hanya setingkat zombie, akan tetapi begitu tubuhnya berasal dari manusia yang kuat. Tapi monster ini lebih berbeda kalau host-nya berbeda.
'Ini bukan waktunya untuk lengah...'
'Tapi kenapa...'
Akupun melihat lambang sekolah yang melekat pada seragam dari tubuh mayat tak berkepala yang mengincar diriku dan juga (Name) .
"...Kim Namwoon." Ucapku
'Haruskah anak ini...?'
Orang yang dipastikan oleh Dokja agar kepalanya meledak beberapa saat yang lalu kini mengincarku dan (Name) sebagai majin. Pita suaranya yang mencuat keluar dari mulutnya saat ia berteriak menambah kengerian dari wujudnya.
'Wait, kenapa aku juga kena? Kan yang buat dia jadi gini kan Dokja? Kok aku juga di kejar?' batin (Name) tidak terima.
"Kuweeeoooh."
[Skill Eksklusif, 'Omniscient Reader's Viewpoint tahap 1' telah diaktifkan!]
[Karakter ini tidak memiliki kesadaran. Skill dibatalkan.]
Sial, sudah kuduga nggak bisa ya?!'
Chwaack!
Sraaak!
Kamipun terpisah akibat serangan dari Kim Namwoon, akibat serangan dari majin tersebut lengan dan paha Dokja tergores oleh kuku Kim Namwoon yang kini bertambah panjang bagai cakar yang berwarna hitam. Rasa sakit yang mirip dengan luka bakar menyebar ke seluruh tangan dan kaki Dokja. Kulit yang tidak bisa tertembus oleh pisau kini terluka hanya dengan cakaran kukunya. Inilah kenapa majin sangat berbahaya. Mereka memperkuat tubuh manusia yang terinfeksi hingga beberapa kali lipat.
'Apapun yang terjadi, aku tetap harus menyebrangi 'Jembatan Genap' itu' Batin Dokja dengan kewalahan.
'Tapi orang yang tersisa ini hanya ada aku, (Name, Sangah, dan juga Myungoh. Kami berempat'
"Yoo Sangah-ssi, cepat-" Aku merasakan sesuatu yang aneh. Bahkan tanpa menoleh ke belakang, aku bisa menebak apa yang sedang terjadi.
"Lepaskan! Lepaskan aku! Dokja-ssi! (Name)-ssi!"
Han Myungoh, yang sedang terpincang-pincang, kini menggendong Yoo Sangah-ssi di pundaknya dan menyebrangi jembatan cahaya dengan kecepatan yang tidak masuk akal. Sungguh pemandangan yang aneh dan menyebalkan bukan? Dasar Han Myungoh sialan!
[Konstelasi 'Secretive Plotter' mengagumi betapa mudahnya anda untuk ditipu.]
[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' tersentuh pada pengorbanan anda.]
[Anda menerima sponsor 100 koin.]
..Begitu. Mau meninggalkan aku dan (Name) di sini? Ngomong-ngomong, cara berlarinya cukup aneh juga. Meski pincang dan hanya bisa menggunakan satu kaki, kecepatan berlarinya tak kalah dengan atlet olimpiade.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Come Back Again Dokja {ORV× READERS}
Fantasy"Ini cukup mustahil bukan?..." "Tapi ini bukanlah hal yang mustahil...untuk ku" "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan...bersama mereka...Kim Dokja" "Aku tidak ingin melihat akhir ceritamu yang...seperti itu lagi Dokja" "Sungguh...menyakitkan...bukan...