Bab 5: Ep 1 - Layanan Berbayar Dimulai (4)

191 25 13
                                    

Aku masih sentiasa berada di belakang Dokja, aku bisa merasakan Dokja yang tidak percaya bahwa hadiah yang di berikan oleh author TCBHDH itu menghadiahkan Dokja salinan novel TCBHDH itu

[Anda telah mendapatkan Atribut Eksklusif.]

[Skill Eksklusif 'Bookmark' telah diaktifkan.]

Pesan-pesan tersebut terdengar di telingaku, aku tau pesan ini muncul saat Dokja membuka file tersebut. Tapi yang mengejutkannya adalah aku bisa mendengar pesan yang Dokja dapatkan? Wow sungguh menarik.

[Anda tidak bisa mengaktifkan Jendela Atribut.]

Aku tau Dokja sedang berusaha melihat status dirinya di Jendela Atribut, sekarang pasti dia sedang kebingungan bagaimana caranya melihat status kita sendiri.

'Dokja, jika kau tidak bisa membuka Jendela Atribut untuk melihat statusmu setidaknya jangan dipaksakan telinga ku sudah capek mendengar pesan itu berulang kali, walaupun 2 kali aj sih'

'Minimal kenali dirimu, kenali musuhmu itu akan membuat dirimu tak terkalahkan. Walaupun kau susah mengenal dirimu sendiri apa lagi musuh' Batin (Name) dengan datar.

[Efek dari Atribut Eksklusif telah meningkatkan kecepatan membaca anda.]

'Hm? Oh atribut ini kan yang buat Dokja bisa baca novel dengan cepat bukan? Hanya membutuhkan semenit dia pasti langsung mengetahui 1 chapter saja. Aku jadi iri' Batin (Name) lagi dengan iri.

Kalo tidak salah ingat di mana saat Dokja habis membaca 1 chapter lalu jarinya berhenti di adegan saat tokoh utama memulai 'aksinya di kereta'.

「Diperhatikannya orang-orang yang berdesakan di pintu gerbong 3707. Roda gigi pemantik yang digenggamnya dengan erat kini sedingin es. Dalam kehidupan ini, dia sama sekali tidak boleh membuat kesalahan. Apapun akan dia lakukan untuk mencapai tujuannya.

Ekspresi ketakutan di wajah orang-orang...

Tapi ia tidak lagi merasa bersalah. Semuanya berlalu begitu cepat. Dia menatap orang-orang dengan mata tanpa ampun. Tak lama, terdengar suara jentikan dari jarinya. Percikan meletup. Dan itulah detik-detik saat segalanya dimulai. J

Ku bisa merasakan tubuhku dan tubuh Dokja merinding bersamaan. Dan aku ingat salah satu salah satu paragraf di novel yang bersumber...

"...3707."

Ketika aku mengingat itu reflek, aku pun mengecek nomor gerbong yang aku naiki -[3807]. Gerbong yang ku naiki saat ini berada tepat di belakang gerbong si tokoh utama. Tanganku sedikit gemetar akupun mengangkat senyuman pahit ku.

Ngomong-ngomong. Berapa banyak penyintas yang berasal dari gerbong ini?

「Dari jendela buram di pintu, ia dapat melihat kondisi gerbong di belakangnya, gerbong 3807. Tapi semua sudah terlambat. Semua sudah ditakdirkan terjadi. Dan hanya akan ada dua penyintas dari gerbong itu.」

Hanya akan ada dua penyintas. Berarti semua orang di gerbong ini akan mati kecuali dua orang. Aku tau siapa dua orang yang akan selamat di novel asli TCBHDH itu tetapi, di novel ORV yang selamat ada lima orang penyintas yang selamat.

Apakah aku juga bakal mati. Tiba-tiba mataku melirik salah satu orang berambut putih dan memakai seragam sekolah

Ada seorang remaja laki-laki yang berjongkok di hadapan seorang nenek tua. "Sial, dasar nenek tua bangka, bisa gak sih berhenti ngerintih. Suaramu tuh bikin mood ku tambah jelek tau gak!"

Remaja itu adalah seorang siswa laki-laki yang bersandar di pintu masuk. Dia kurus dan rambutnya dicat putih. Namanya tertulis di lencana yang menempel di seragamnya-Kim Namwoon. Itu nama yang juga kukenal.

I Hope You Come Back Again Dokja {ORV× READERS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang