Bab.3 the beginning of closeness

72 21 140
                                    


"Menjadi cinta pertama seseorang mungkin hebat, tetapi menjadi yang terakhir bagi mereka adalah hal yang luar biasa".

Devan yang penasaran kan hal itu pun langsung mencari bella ke kelas,nya namun ia tidak melihat sosok gadis itu.

"Bella ga ada,disini dimana ya dia? dia kenapa menangis? tapi kenapa aku sakit melihat ia menangis," ujar Devan yang berdiri di depan kelas.

Vanya yang melihat Devan di depan kelas pun langsung keluar menghampiri Devan.

"Tuh kak Devan kenapa ada disana ya?terus Alex mana biasanya juga berdua,"  ucap vanya sembari melangkah ke depan.

"Eh kak, Lo kenapa disini? Terus kak Alex mana?" Tanya Vanya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Vanya,Devan pun langsung menanyakan soal gadis yang ia lihat menangis tadi,"Bella mana Van?" Tanya Devan dengan gelisah.

"Hah??tumben Lo nanyain Bella, ada apa ni hayoo," ledek Vanya.

"Gue nanya Bella dimana!" Ucap Devan dengan nada yang lumayan kasar.

Vanya pun kaget, dia penasaran ada apa sebenarnya yang terjadi, bella dari tadi pun tidak kelihatan.

"Gue gatau kak, tadi dia pamit ke wc sampe sekarang pun ga balik," ujar Vanya.

Devan terdiam sejenak ia berfikir kemana gadis itu akan pergi
Devan terus mencari nya sampai pada akhirnya Devan menemukan Bella tengah duduk sendiri di rooftop sekolah.

"Bella?! ngapain dia disana? "  Ucap nya dalam hati.

"Lo kenapa bell? Kalo Lo ada masalah Lo gpp kok cerita sama gue," ucap Devan dari belakang dan langsung duduk di samping Bella.

"E-eeh Devan,g-gue gpp kok," ucap Bella dengan nada tangis nya lalu menghapus air mata nya.

"Lo tadi nanya kan gue kelas berapa,gue kelas 12, and sorry gue langsung pergi tadi,gue ga suka di panggil nama sama adek kelas yang belum akrab sama gue," ujar Devan.

"Emm maaf ya kak gue ga tau," jawab Bella.

"Sans aja, eh Lo tau ga di luaran sana banyak orang yang banyak masalah tapi dia mencoba untuk menutupi semuanya demi terlihat baik baik saja" ujar Devan dengan menatap mata Bella.

Bella yang mendengar ucapan Devan pun langsung berbalik dan  menatap ke arah Devan.

"Maksud Lo?"

"Lo pikir gue ga bisa nutupin masalah gue?" Ujar Bella dengan nada tinggi.

"Maksud gue bukan gitu, kalo Lo punya masalah lo gpp cerita ke gue" ucap Devan.

Bella terdiam sejenak,sampai akhirnya membuka suara.

"Gue bego ya kak, suka sama cowo yang nyatanya cuma manfaatin gue doang," ucap bella sembari menghapus air matanya.

"Siapa yang manfaatin Bella?apa Marvel?" Tanya nya dalam hati.

Devan yang melihat Bella menangis pun tidak bisa tinggal diam,dia tidak bisa melihat wanita menangis di hadapannya,ia langsung menghapus air mata Bella menggunakan tisu yang setiap hari ia bawaa.

"Eee sorry gue ga ada maksud apa apa" ujar Devan dan melepaskan tangan nya dari pipi Bella.

"Gapapa kok,makasih ya," ucap Bella dengan senyumannya.

"Nah gitu dong Lo senyum kan cantik," ujar Devan yang tidak sengaja dengan ucapan nya.

"Hah?, Ternyata lo bisa gombal juga ya, gue kira Lo cuek banget," ucap Bella dengan nada ngeledek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Failed love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang