Bab 18

8.2K 448 26
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------

Sebuah Limosin yang diapit oleh beberapa mobil masuk kesebuah mansion, ratusan bodyguard membungkuk memberi hormat kedatangannya.

Terresia duduk bersandar terlihat santai, disampingnya itu adalah sekertarisnya yaitu Louie, dia terlihat sedikit penasaran, "Nyonya, dimana pria yang menumpang dipesawat kemarin?"

Terresia menggerakkan sudut mulutnya, lalu menjawab dengan nada dingin, "Entahlah, dia bilang pergi ketempatnya, dia pulang kerumahnya yang sudah terbengkalai, mungkin?"

Louie, "Nyonya mengapa kamu membawa pria yang berbahaya seperti ini kesini?"

Terresia menatap jendela yang melewati halaman taman miliknya yang begitu luas, "Tidak ada alasan, dia ingin kembali bersama orang yang paling dia cintai, bagaimana mungkin aku tidak membantunya?"

Louie hanya mengangguk, tetapi tidak paham apa yang dia maksud, dia juga tidak berani menanyakannya lebih jauh.

"Nyonya, sudah sampai."

Terresia mengangguk ringan.

....

Mobil sport milik Raja memasuki gerbang, dia melihat mobil Limosin terpakir rapi dihalaman, ibunya sudah pulang?

Raja turun dari mobil dengan anggun, ekspresi wajahnya dingin.

Terresia segera berlari kearahnya, Raja menatapnya tanpa ekspresi, kemudian dia terlihat bingung dengan ekspresi marah diwajah cantik ibunya, Terresia menarik telinga Raja.

Raja melebarkan matanya, "Aduh! Sakitt ma!"

Terresia sangat marah, "Bagus! Kamu pulang tanpa memberitahu mama! Aku bahkan harus mencarimu berkeliling!"

Dika yang datang dengan senyum diwajahnya, berniat menyambut kedatangan Raja setelah diberitahu oleh Jeynan bahwa Raja telah pulang, merasa tercengang oleh pemandangan didepannya, dia segera bersembunyi dibalik pintu.

Terresia, "Awas saja kalo kamu ketahuan ikut balap liar diluar."

Raja menggeleng, "Aku tidak melakukan."

Terresia mengangkat alisnya, tidak biasanya anaknya ini akan tetap berada dirumah ketika dia pergi, anak gembelnya ini selalu kelayapan diluar, "Benarkah?"

Jeynan mengangguk, Terresia mengangkat alisnya, dia juga merasa sedikit heran, karena Raja pulang lebih awal dari biasanya.

Raja kemudian melihat suliet Dika dibalik pintu, dia segera tersenyum lebar dan menunjuknya, "Tanya saja pada Dika!"

Terresia menoleh, dia melihat Dika muncul dengan senyuman yang terlihat sangat manis, Dika mengulurkan tangannya menggenggam tangan Terresia yang menjulurkan tangan untuk berjabat tangan dengannya, lalu menempelkannya didahinya.

Dika kemudian mengangkat kepalanya, dan melepaskan tangan Terresia, dia melihat wajah Terresia yang cemberut dan menakutkan telah berubah menjadi senyuman hangat yang terlihat sangat cantik, Dika menyapanya, "Salam, Tante."

Terresia tersenyum sangat cerah, sangat bagus! Dika adalah anak yang lebih dari yang dia bayangkan, "Hehe ... Nak Dika ternyata, Tante udah lama ingin ketemu sama kamu, maafin Raja, oke? Dia adalah bajingan keji."

Kata-kata terakhirnya penuh penekanan, mulut Dika berkedut menahan tawa, disamping mereka Raja mencibikkan bibirnya, ekspresinya menjadi jelek.

Dika tersenyum kecut, tubuhnya bergetar dia berusaha menahan tawanya, dan menimpali, "Ya ..."

[Bxb]Kingdao🔞[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang