Chapter 10

302 22 12
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA


----

"Ai hamil"

BUGH!

"Sachou!"

"Ichigo!"

Teriakan dua wanita itu tidak menghentikan Saitou Ichigo memukul Naruto dengan membabi buta. Melampiaskan amarahnya ketika mendengar berita yang seharusnya tidak terjadi terulang lagi dari mulut Naruto.

"Apa yang kau lakukan, br*ngs*k! seharusnya kau tidak mengulangi kesalahan yang sama! aku sudah cukup toleran dengan menyebarkan berita tentang si kembar dan sekarang apa, kau membuat Ai hamil lagi! kau tidak punya malu, hah?!" Saito menarik kerah baju Naruto dan berteriak tepat di wajahnya.

Naruto tidak membalas, dia pantas menerima pukulan itu.

"Ichigo, tenanglah" Miyako mencoba menarik pria yang marah itu dari Naruto, dia sejujurnya ikut terkejut, mereka lagi-lagi mengulangi kesalahan yang sama. Ini membuatnya pusing setengah mati.

"Kau Bajingan!"

Saito memukul Naruto lagi, tidak mempedulikan teriakan dua wanita di belakangnya. Tindakan Naruto memang sangat menguji kesabarannya, anak labil macam Naruto harus dikasih paham, bahwa kehidupannya tidak hanya berputar disekitarnya.

Mereka adalah seorang public figur dimana jangkauan kamera orang lain lebih berpusat padanya, seharusnya laki-laki itu lebih menjaga privasi tapi sayangnya Naruto menghancurkan semuanya, terlebih lagi dia menyeret idolanya ke dalam masalahnya.

Andaikan Saito bisa memutar waktu, hal yang pertama yang ingin dia lakukan adalah mencegah pertemuan Ai dan Naruto.

"sekarang kau akan membuatku bangkrut, sudah puas kau hah? dan kini kau merusak putriku!"

Saito tidak berhenti untuk memukul wajah pemuda itu, amarahnya benar-benar meluap. segala kemungkinan terburuk melintas dikepalanya, belum lagi sikapnya sedikit protektif terhadap Ai yang ia anggap sebagai putrinya.

Saito akan melayangkan pukulannya kembali ketika dia merasakan tarikan keras dibelakangnya memisahkannya dengan Naruto.

Nafas Saito terengah-engah karena amarah yang membara dan terasa seperti memompa paru-parunya begitu cepat.

Naruto hingga saat ini tak mengeluarkan sepatah katapun, bahkan ketika dia dipukuli dia memilih untuk diam.

"kurasa ini lebih dari cukup"

Saito melihat siapa yang sedang berbicara dengannya, dia cukup terkejut melihat dua orang asing yang kini sudah berada di rumahnya.

"kamu tidak apa-apa Naruel?" seorang wanita bertanya dengan cemas pada Naruto yang kini terlihat babak belur.

Saito terkejut melihat artis besar seperti Emma berada di rumah Ai. Dia paham kalau mereka ini adalah orang tua Naruto.

"aku sudah mendengarnya, Naruel benar-benar kelewatan" Gilgamesh menghela nafas melihat kelakuan anaknya yang sudah melampaui batas.

Gilgamesh menatap serius dengan Saito.

"kita akan mendiskusikan ini"

-o0o-

Naruto menghela nafas panjang. sesuatu yang rumit baru saja ia lewati, tapi itu belum sepenuhnya, tapi setidaknya dia menemukan titik terang dari sumber masalahnya, tidak lebih tepatnya dialah yang menjadi sumber masalah dari semuanya dan lebih buruk melibatkan orang lain juga.

UndertakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang