five

219 27 13
                                    


3 bulan sudah semenjak peat memutuskan untuk tidak menaruh perasaannya lagi pada fort, ia menjadi peat yang lebih serius,  apakah peat menjadi peat yang lebih baik? 
tentu iya. menurut peat..
tidak menurut ketiga sahabatnya. Bahkan mereka sudah cape melihat peat terus 'bergonta ganti' entah itu pacar entah tidak.. entahlah
tapi inilah usahanya untuk move on dari perasaannya yang bertepuk sebelah tangan itu.

.

.

"Fort, peat mana?" tanya noeul

"lah bukannya sama lu? gua gak ketemu dia dari pagi"

"gua juga engga, gua mah sama bos terus dari pagi.. kemana sih dia?"

"ya udah kita lanjut makan siang bertiga ajalah mungkin dia lagi sibuk?" boss bersuara

"gua telfon gak diangkat sama dia" fort yang terus mencoba menelfon peat

akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk keluar makan siang bertiga saja..
saat mereka akan keluar dari lobi perusahaannya mereka malah melihat peat sedang makan dikantin tapi tidak sendiri

"tuh peat tuh" tunjuk boss

"buset orang lain lagi??"

noeul geleng-geleng kepala melihat sahabatnya yang sudah 2 bulan ini pergi dengan orang yang berbeda beda terus.. bahkan hari ini pun beda lagi.

"eh eh mau kemana lu?" ucap noeul dan menahan fort untuk menghampiri peat

"ke tempat peat lah, sekalian gua mau liat siapa sih yang makan sama dia?"

"ga usah menurut gua.. dah ah biarin aja yuk ah" jawab boss

"peat kenapa sih sekarang?" tanya fort pada 2 sahabatnya

boss hanya menaikkan bahunya tanda tidak tahu sedangkan noeul hanya memberikan sebuah bombastis side eye... pada fort 😒

.

.

.

ceklek

seseorang masuk ke ruangan peat tanpa mengetok pintu terlebih dahulu..

"anjir?"

"ssstt go away.." begitulah ucapan peat tanpa berbicara tapi hanya isyarat saja, dan fort mengerti itu.

Tapi bukan fort namanya jika tidak keras kepala, ia bukannya keluar malah semakin masuk kedalam ruangan dan duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya dan melebarkan tangannya pada senderan sofa sambil melihat drama apa yang ada didepannya ini dengan tatapan yang dingin.
Yang ia lihat adalah seorang wanita yang sedang memeluk peat sambil menangis.
fort melihat jam ditangannya..

"lama amat dramanya.."

tentu saja wanita itu terkejut mendengar suara orang lain.. ternyata itu adalah asisten pribadi nya noeul, langsung saja pelukan itu terlepas.

"maafin aku ya.." ucap peat

wanita itu hanya memberi anggukan, dan peat membantu menghapus air mata wanita tersebut kemudian wanita itu segera keluar dari ruangan nya.
kemudian peat berbalik ke mejanya sebentar untuk memakai hand sanitizer.

"itu cuman air mata, lu gak perlu make hand sanitizer  menurut gue" ucap fort

"berisik. mau ngapain lu kesini?" jawab peat yang ikut duduk di sofa

"tadi siang kemana?"

"kantin"

"kan udah janji kita makan siang diluar sama anak anak"

i fell first. he fell harder (FortPeat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang