Cangkir 1

248 34 6
                                    

"Pesanan empat mie udon!"

Gadis berpenampilan tomboi itu lekas mengambil motor sembari membawa pesanan yang akan menjadi orderannya hari ini.

Langit gelap dan angin malam yang sejuk mulai membuat Sakura merasa kantuk. Beberapa kali ia menguap lebar dengan mata yang telah berair.

"Ngantuk sekali-HOAMMMH!"

BRUKKK!

Rasanya ia merasa hilang ingatan dalam sejenak. Dengan tatapan kagetnya, ia baru menyadari bahwa motornya telah menabrak mobil mini cooper berwarna hitam di depannya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Teriakan itu semakin membuat kantuk gadis bersurai merah muda dengan potongan rambut bondol menguap begitu saja. Dengan kikuk, ia bangkit dan menunduk takut pada pria yang tengah menjulang tinggi di hadapannya.

"Maaf! Aku tidak sengaja!"

"APAKAH KAU BUTA?!"

Pendengaran Sakura hampir terasa berdengung setelah mendengar teriakan itu kembali. Dalam hatinya ia mulai menggerutu kesal.

"Sasuke-kun... hentikan!"

"Tapi dia telah sengaja menabrak mobilku, Hinata."

"Dia terlihat tidak sengaja."

Namun Sasuke tampak tak peduli. Dengan kemarahannya, ia menarik kerah baju seragam kerja Sakura dan menatapnya sengit. "Hei! Kau tuli kah? Aku mengajakmu berbicara sedari tadi!"

Kesabaran Sakura semakin menipis. Ia dengan segera menepis keras jemari yang telah lantang menyentuhnya. "Aku tadi sudah meminta maaf!" Ujarnya tak terima. "Lagipula tadi mobilmu juga mundur secara tiba-tiba! Kau juga salah di sini karena telah membuatku terjatuh!"

Sakura melengos emosi. Kemudian ia mencoba menyalakan kembali motornya. Namun naas, setelah beberapa menit berlalu pun, motor itu benar-benar tidak mau hidup kembali.

Brak! Brak!

"Hei! Kenapa kau menendang motorku?!"

"Kau bahkan tidak meminta maaf dengan benar!"

"Aku tidak sengaja! Kau lihat sendiri bukan? Motorku bahkan tidak bisa hidup setelah menabrak mobilmu!"

Pria bernama Sasuke itu hendak menarik kembali kerah baju Sakura, sebelum akhirnya gadis yang tengah bersamanya mencoba menghentikannya.

"Sasuke-kun! Jangan!"

Gadis bernama Hinata itu dengan cepat berjalan mendekat ke arah Sakura sembari menyentuh motor yang tampak mati itu. "Apakah kau baik-baik saja? Tanganmu terlihat terluka."

"Ah, a-aku baik-baik saja." Jawab Sakura kikuk sembari mengecek luka di tangannya yang terasa sangat sakit. "Tapi, motorku tidak..."

Tatapan Hinata tampak sayu, rasanya ia tak tega melihat seorang pekerja seperti Sakura harus menghadapi hari sial seperti saat ini. Ia dengan segera membuka tas dan mengambil beberapa lembar uang. "Aku punya sedikit untuk memperbaiki motor dan mengganti rugi makanan yang gagal kau antarkan."

"Hinata! Kau ini kenapa malah membela pria lugu ini?!" Sergah Sasuke sembari menarik kembali tangan Hinata yang hendak memberikan uang kompensasi. "Jangan gunakan uangmu untuk pria licik sepertinya! Ia hanya sedang berpura-pura!"

"Berpura-pura seperti apa maksudmu? Dia bahkan terluka karena terjatuh tadi!"

Sasuke tertawa dengan mimik wajah yang mengejek. "Itu hanya motifnya saja ingin menabrak mobil mahalku! Setelah itu ia pasti akan meminta rugi. Dia hanyalah seorang perampok berkedok." Kemudian ia berjalan mendekat ke arah Sakura yang masih terus berusaha menyalakan motornya.

Ucoffe Stop No.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang