BAB 13 {Untuk pertama kalinya}

1.8K 50 2
                                    

CUP...

"Sudah sekarang lepaskan aku kak Canva!" pinta Zahra yang sudah memenuhi syarat dengan menempelkan bibirnya tepat di pipi Canva yang seketika langsung membuat Canva terdiam mematung.

" Tidak mungkin dia barusan mencium pipi ku dengan bibir merah kecilnya... bahkan kecupan lembut itu masih sangat terasa " lirih Canva dalam hati menatap sayu Zahra, lalu dengan perlahan memejamkan matanya sambil tersenyum kecil.

Zahra yang melihat Canva tersenyum memejamkan matanya pun langsung dibuat kesal disertai bingung dan mengkerutkan alisnya menatap Canva yang bukan merespon ucapannya melainkan malah tersenyum tidak jelas. Dan yang membuat Zahra kesal adalah Canva yang masih memeluk erat pinggangnya dan bukan melepaskannya sesuai yang ia ucapkan tadi.

"Kak Canva tolong lepaskan... Syarat yang kau minta sudah ku penuhi sekarang tolong lepaskan aku seperti yang tadi kau katakan" mohon Zahra menggoyang-goyangkan tubuh Canva tapi tetap tidak mendapatkan responnya melainkan Canva yang masih dalam memejamkan matanya sambil tersenyum.

"Hah ada apa dengannya ini"? Dengus Zahra kesal.

"Huf sepertinya aku harus menggunakan cara ini untuk membuat kak Canva membuka mata dan sadar" batin Zahra menghela nafasnya lalu dengan gerakan cepat...

PLAKKK!

Tampar Zahra tepat di pipi kanan Canva sehingga yang dengan tiba-tiba langsung menimbulkan bekas merah dari tamparan keras sengaja Zahra, yang membuat Canva tergelonjak kaget lalu membuka kedua matanya dengan ekspresi bola mata yang melebar menatap Zahra.

Tampar Zahra tepat di pipi kanan Canva sehingga yang dengan tiba-tiba langsung menimbulkan bekas merah dari tamparan keras sengaja Zahra, yang membuat Canva tergelonjak kaget lalu membuka kedua matanya dengan ekspresi bola mata yang melebar menata...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hem kenapa kau menamparku Zahra" cicit Canva memegang erat pinggang Zahra dan menatapnya begitu lekat dengan tatapan sinis dan senyuman melengkung yang membuat Zahra menelan savilahnya kasar.

"Omo sepertinya dia marah... Apa yang harus aku lakukan"?

Bingung Zahra dengan tubuh gemetar karena Canva yang memegang erat pinggangnya dan menatapnya lekat disertai dengan sorot matanya yang tajam.

"Dasar bodoh kau Zahra harusnya kau tidak menamparnya tadi".

Pukul Zahra keningnya pelan dengan sudut mata yang mengkerut dan wajah yang menunduk tidak mau menatap Canva.

Canva yang sadar Zahra yang sedang kebingungan dengan tubuh gemetaran pun dengan jahil Canva kembali mendekatkan lagi wajahnya dengan sangat dekat ke wajah Zahra, yang dimana sorot mata Canva yang lebih menatap sinis sedangkan senyumannya yang berganti menjadi senyuman menakutkan yaitu tersenyum menyeringai.

DEG...DEG...

Detak jantung Zahra yang berdetak begitu kencang melihat wajah Canva yang begitu dekat dan bisa dibilang sangat minim bahkan dengan satu gerakan saja dapat membuat bibir keduanya menempel.

CANVA PLAYBOY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang