Assalamualaikum untuk para pembaca semuanya. Terimakasih kepada kalian yang sudah menyukai novel ini, saya sangat senang jika ada yang terhibur dengan cerita yang saya buat. Walaupun banyak kesalahan dalam penulisan, dan mungkin alurnya yang kurang menarik.
Yuk lanjut BAB selanjutnya 👉🏻
:
Pagi begitu cerah. Setelah hujan begitu deras semalam. Dimana cahaya matahari yang timbul dari sela-sela jendela. Seketika masuk. Membuat Zahra menggeliat di atas kasur, sambil mengucek kedua matanya.
"Hooh" nguapnya terbangun lalu membuka perlahan mata. Melihat sinar matahari yang terpancar dari balik jendela. Dengan perasaan sedikit bingung, Zahra yang tubuhnya masih tertutupi oleh selimut pun, merentangkan kedua tangannya ke atas. Dan berbalik badan menghadap samping.
"Mmm... nyenyak banget aku tidur rasanya ing".
Belum selesai Zahra Berkata. Seketika bola matanya pun membesar tidak berkedip menatap seseorang di sampingnya. Dengan bibir yang tiba-tiba membeku tidak bisa berkata-kata. Melihat pemandangan di hadapannya yang membuat semua orang yang melihatnya, pasti akan mengeluarkan suara yang begitu luar biasa.
"AHHHH!" Teriak Zahra melihat Canva yang berada di sampingnya. Sedang tertidur pulas sambil memeluk erat pinggangnya. Tanpa mengenakan baju sekalipun, sehingga terlihat lah dada bidangnya, dan tubuh yang sispack. Membuat Zahra melongo melihatnya.
"Grrrrr"
Sedikit pergerakan dari Canva, yang meraung dengan suara sedikit serak, sambil masih memejamkan matanya. Lalu dengan tiba-tiba menarik begitu erat pinggang Zahra ke dalam dekapannya sehingga."Ahh" desah Zahra pelan, mendapatkan perlakuan dari Canva yang begitu membuatnya terkejut.
"Apa yang dia lakukan, apakah dia sengaja?".
lirihnya menatap serius Canva yang penuh tanda tanya.
Dan sesekali Zahra mencoba melepaskan genggaman tangan Canva yang memeluk erat pinggangnya. Tapi hanya sia-sia genggaman tangan Canva yang lebih keras, membuat gadis kecil itu hanya bisa menghela nafas pasrah dan kembali menatap wajah Canva yang begitu dekat dengannya. Bahkan hembusan nafas Canva saat ini sangat bisa dirasakan oleh Zahra. Yang menatap lekat wajah Canva.
"Astaga bagaimana ini! Apa yang harus aku lakukan".
"Bagaimana bisa aku tidur bersamanya".
Sambil menggigit bibir bawahnya Zahra mencoba berpikir untuk lepas dari genggaman tangan Canva yang memeluk erat pinggangnya. Yang kembali menatap wajah Canva. Dengan mata yang tertutup, bibir yang merapat. Seolah lelaki itu adalah seorang malaikat yang turun dari langit dengan ciptaan yang begitu sempurna tanpa dosa sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVA PLAYBOY [On Going]
Teen FictionCanva Assegaf pemimpin geng motor di kota Newcastle yang dikenal cowok playboy seorang keturunan Tionghoa dan inggris memiliki saham paling besar di keluarganya termasuk seorang paling kaya di kota Newcastle dan bisa dibilang anak mantan mavia. Tanp...