"Jadi kita mau bahas apa?" Tanya Elliot sambil melihat ke tiga nya secara bergantian, Edmund yang sedang meminum minumannya ia pun berdehem.
"Harvey aneh, lo tau kan semenjak kalian i don't know, lost contact?"
Cecil yang mendengar ia pun mengangguk, "Ya benar, kita sudah tidak saling bertukar kabar lagi. Buat bahas apa juga." Jelas Cecil.
"He still love you, Cecilia."
Cecil hanya terdiam, "hm. Jadi kalian anggap tidak terjadi apa apa— hah? Apa?" ucapan Elliot terpotong oleh Howard yang menyenggol nya.
Howard pun kode kepada nya dan Elliot pun melihat ke arah pintu masuk, mata nya membulat saat melihat Harvey yang berdiri di depan pintu masuk.
Cecil pun ikut melihat karna penasaran, "Harvey? Gue kira cuman kita berempat aja?"
"Emang bener cuman kita berempat, seperti nya ada yang mulut ember." Sinis Edmund saat mengarah ke Elliot.
Elliot pun menggeleng geleng kepala nya dengan cepat, "bukan gue bukan gue sumpah!"
Harvey pun menghampiri mereka, "ngapain?"
"Lo gak liat kita sedang menggossippp" Jawab Elliot dengan muka nya yang sangat tengil.
"Bahas tentang apa? Hubungan kita berdua?" Tanya Harvey dengan tatapannya yang datar.
"Astagah jangan marah Harvey. Bagaimana ini ed harvey marahh." Ucap Elliot sambil menguwel uwel pipi Harvey.
Edmund terkekeh, "Duduk vey." Harvey pun duduk.
Terasa hawa kali ini sangat lah dingin dan juga tegang, Harvey sesekali melihat ke arah Cecil yang hanya menatap meja yang tersedia minuman soda.
Howard pun menyenggol Elliot lagi, "Lo mau gue apa lagi sih ward? Cairin suasana? Kali ini gak bisa, tegang gue rasa."
Howard memutar bola mata nya dengan malas. "Siapa juga yang suruh cairin suasana? Gue senggol lo karena kentut lo bau!"
"Mana ada gue kentut! Orang belom!"
"Bohong lu!"
"Emang kagak!"
"Bo—"
"Lo berdua bisa diem? Mending keluar sini, temenin gue rokok." Ucap Edmund sambil bangkit dari kursi nya namun di ikuti oleh kedua nya.
"Harvey gak di ajak?" Bisik Elliot.
Edmund menjawab dengan gelengan kepala.
Tersisa mereka berdua. Jujur saja suasana nya makin canggung, Harvey hanya berdeham dan membuat Cecil mendongak.
"Gue denger lo abis ketemuan sama yang lain?"
"Yang lain?"
"Julie? Floral?"
"Ooh iya, lo tau darimana?"
"Howard. Kek nya dia sama floral deket deh akhir akhir ini."
Cecil tertawa kecil, "yaa floral emang suka— wah gak bisa di kasih tau yang tadi, lupain aja."
Harvey tersenyum, "Cecil, kita temenan kan?"
Cecil mengangguk "Iyalah, kita temenan."
"Jadi jangan ada canggung canggung lagi? Sebelum kejadian 8 tahun yang lalu?"
"Wah.. 8 tahun ya setelah itu, gak kerasa. Tapi ya, jangan ada rasa canggung lagi di antara kita." Jawab Cecil sambil tersenyum.
Senyuman dari lelaki itu semakin lebar, "great. Besok ada acara makan malam di rumah pasti nya keluarga lo sama tiga manusia itu hadir. And i hope you coming too."
"Kalo keluarga gue di undang pasti gue bakal dateng."
"Okay, can't wait."
Cecil pun mengangguk dengan senyuman.
"Widih apa nih!?" Howard hanya menggeleng geleng kepala nya dia sangat lelah dengan tingkah Elliot.
"Lo bisa gak sih gak usah ganggu? Timing lo tuh suka gak bagus, el" Ucap Howard.
"Ba. Cot. Cecil kita masih banyak mau bicara sama lo, lo berdua pergi sana temenin Edmund bener bener ya lo ward tinggalin—"
"Mending gue." Potong Howard dan menarik Harvey dan juga mendorong Elliot untuk keluar.
"Dih gila."
Cecil pun bingung 'ada apa dengan mereka semua. Kenapa jadi begini.'
Howard pun duduk, "lo harus bantu gue deketin floral."
• • • •
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Event -Gyulisa [END]
RomanceEvent yang membuat semua media menggempar yaitu muncul nya Cecilia Maeve Lenon dan Harvey Jamien Raymond. Semua orang mengenal nya karna darah lahir yang menghasil kan harta dan paras yang sangat menawan. Cecilia dan Harvey sempat dijodohkan oleh ke...