WBI_ 00 prolog

112 13 8
                                    

"SEMI JANGAN LARI KAMU, SEMI EITA!!"

Gadis bergamis cream itu menoleh kala namanya dipangil oleh keamanan santriwati pesantren darussalam.

"Haduhh itu mbak mbak pondok gak ada capek nya ya!" tegas gadis itu kembali lari gak jelas. Yang penting kabur dulu dari pesantren.

Semi Eita, gadis petakilan yang sudah satu tahun menjadi santri di pondok pesantren Al Darussalam.
Ayah nya sudah meninggal dan ibunya seorang tukang jahit di desa. Semi hidup dengan penuh kesederhanaan, dia tidak pernah tau wajah ayahnya seperti apa karna saat dia lahir ayahnya sudah tidak ada.

Hobi Semi adalah membuat gus dari pesantren ini pusing. Hampir setiap hari Semi akan kabur dari pesantren, keliling pasar atau sekedar membuat kenakalan iseng.

Semi hapal beberapa juz al quran hanya saja dia belum khatam.

"Gadis itu lagi." tawa pemuda lain, dia adalah sahabat dari gus disana. Sudah menjadi langganan jika Semi selalu dihukum karna kabur dari pesantren.

"Diamlah Kuroo."

"Lu pusing kan Chi? udah gua ada saran buat elu."

"Kagak perlu, saran lu sesat ogah gua." pemuda itu berjalan meninggalkan pemuda yang tadi tertawa sendirian.

"Heh gus, enteni!"

Enteni: tunggu

Disisi lain gadis berhijab pashima hitam dengan mantel baju berlari menuruni anak tangga asrama. Tak perduli suara pekikan dari temannya terus memangilnya.

"SUGA!! GILA YA LU. USHI BAKALAN DATENG MALEM INI!" Sugawara menoleh, dapat dia lihat gadis dengan rambut hitam, pendek sebahu dengan gaya tomboi itu menatap dirinya.

"IWA BILANG SAMA SI USHI ITU, AKU GAK MAU DIJODOHIN SAMA DIA!" teriak gadis itu lalu lari begitu saja tak mendengar lagi teriakan dari sahabatnya.

"Heh Sampahkawa lu ngapain masih disini, kejer itu si Suga!" ucapnya gemas.

Sugawara Koushi, gadis yang cantik dan sangat pintar. Peringkatnya tak pernah turun dari tiga besar bahkan di kampus favorit ini Suga menduduki posisi dua mahasiswi paling teladan dan cerdas.

"Aduhh Iwa-chan males banget ngejerin Suga." keluh pemuda lain keluar dari kamar asrama yang diyakini adalah milik Sugawara.

"Buruan Oink!"

Pemuda itu menuruti permintaan kekasihnya. Ya, Sugawara itu sepupunya dan kebetulan Sepupu dan pacarnya ini temenan jadi ya gitu.

"Sebenarnya gua juga males punya besan kek Ushijima." Oikawa Tooru bergumam terus sepanjang jalan mengejar Sugawara.
Keluarga Suga bisa dibilang keluarga yang kaya, ayah Suga sepakat untuk menjodohkan anaknya dengan keluarga Ushijima.

Napas gadis itu ngosngosan, sambil mengeratkan mantelnya dia menoleh ke arah jalanan.

"Tooru masih ngejar gak sih?" gumamnya pelan. Suga menghela napas kasar saat meyakini bahwa sepupunya tak lagi mengejar dirinya.

Bruk!!

"Aduhhh." Suga terduduk usai bertabrakan dengan seseorang. Dirinya melihat gadis lain dihadapanya tengah melongo menatap dirinya.
Suga sama terkejut, wajah keduanya bertemu dengan ekspresi yang tak bisa diartikan.

"Kamu.." keduanya berucap bersama.

"KOK BISA MIRIP AKU!!!"

"Jadi namamu Semi Eita?" Sugawara memastikan. Semi menoleh dan menganguk mantap.
"Kamu dua bulan lebih muda dari aku." lanjutnya kembali.

"Namanya seumuran lah." keduanya saat ini tengah menikmati teh hangat.

Wana Bein Ideik (HQ Religi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang