WBI_03 Jadi Dia, Wakatoshi?

57 8 1
                                    

"Suga?" Iwaizumi, gadis itu melempar bantal pada Semi yang asik ngescroll tiktok sambil rebahan.

"Yes baby, what's wrong?" tanya Semi nyantai soalnya bantal tadi kagak kena kepalanya.

"Gila ya elu, om Aliang nelpon kagak lu angkat!" pekik Iwa kesal.

"Aliang sape Wak?" tanya Semi.

"BOKAP LU SUGA, ASTAGA!" teriak Iwaizumi membuat Semi menepuk jidatnya cukup keras. Tolol emang, bisa bisanya lupa sama bokap sendiri.
Ehh tapi ini kan nama bokapnya Suga bukan bokap Semi.

"Suga, lu pikunan apa gimane?" tawa Oikawa. Sumpah seminggu ini si Semi jadi bahan ejekan Oikawa mulu.

"Diem ya elu alay. Iya gua jawab kok kalau nelpon lagi." ucap Semi dengan nada bersalah.

"Telat, nih kokoh lu nelpon!" Oikawa memberikan handpone nya pada Semi. Semi melirik pangilan yang masuk dengan nama 'ular sawah.'

"Kokoh?" lirih Semi lalu teringat dengan pesan Suga jika dia punya satu kakak yang saat ini lagi sibuk dengan perkerjaan nya. "Malem Koh."

"Kamu gak ada ketemu sama Wakatoshi lagi minggu kemaren. Kenapa?"

Semi memutar bola matanya nampak mencari alasan yang tepat. "Ada tugas kuliah koh."

"Koushi, jangan bilang kamu masih berharap sama cowok itu. Kokoh mau yang terbaik buat kamu, jangan pikirin cowok itu dia cuma beban."

Cowok?

Cowok apa?

Siapa?

Semi sama sekali gak ngerti sama ucapan kakak dari Sugawara ini, tapi kalau di pikir pikir keknya emang Daisho sayang pada Sugawara.

"Wakatoshi itu pemuda baik Koushi, Koushi kamu denger kokoh?"

"Denger koh."

"Malem ini temui dulu si Waka."

"Iya koh."

Balas Semi lalu telpon tertutup. Oikawa menatap Semi dengan tatapan menyebalkan seperti biasa sedangkan Iwa malah duduk di sofa ngangkat kaki sambil makan basreng.

"Yuhhh coba tebak Iwa-chan siapa yang bakalan ketemu si sepi." ejek Oikawa membuat Semi mendengus kesal.

"Diem lu sampahkawa!" umpat Semi.

"Heh cuma gua yang boleh ngumpatin nih bocah sampah!" Iwa menatap sengit Semi. Mendapati tatapan sengit itu membuat Semi angkat tangan.

"Sorry boys!" ucapnya. Iwa mengeryit, gila nih orang jelas jelas dia cewek di pangil boy.

Ting!

Semi menatap handpone nya, pesan dari Sugawara masuk mengatakan jika dia tidak bisa pergi ke cafetaria tempat mereka janjian.
Padahal beberapa saat lalu Suga bilang sudah akan berangkat.

"Dia kenapa ya?" monolog Semi.

"Dah Sug, lu mau pake baju apa buat ketemu Waka? Gamis, abaya atau gaun aja?" tanya Iwa. Dia tau beberapa koleksi pakaian milik Sugawara. "Kalau kata gua tuh yang pake celana itu loh. Cocok elu!"

"Pake abaya ajalah." Semi bergerak membuka lemari pakaian Sugawara. Mungkin sudah saatnya membuat Wakatoshi ilfil pada Sugawara agar perjodohan mereka batal.

Malam itu, gadis dengan abaya hitam merengut kesal saat menunggu orang yang katanya akan bertemu dengan nya.

"Gilak, mana sih si Waka Waka hehe itu!" umpat Semi menendang batu didepan restoran dimana mereka sudah janjian.

"Sugawara Koushi, adik Daisho?" Semi menoleh, seorang pemuda berusia 23 tahun menatap dirinya.
Jas hitam dengan mata elang itu terlihat gagah dimata Semi.

Wana Bein Ideik (HQ Religi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang