Kini Alvaro Raka dan juga Abian sedang ada di rooftop sekolah tengah bersantai memandangi langit yang berwarna biru dengan hiasan awan yang tidak begitu tebal, juga hembusan angin sepoi-sepoi membuat mereka semakin betah berada di sana.Rooftop sudah menjadi tempat favorit untuk mereka, selain sepi dan juga memenangkan. rooftop juga tempat mereka berkeluh kesah cerita canda tawa dan juga duka. rooftop sekolah sudah menjadi saksi dimana tangisan juga candaan yang mereka buat.
"Gak kerasa kita udah mau naik ke kelas tiga" kata Alvaro seraya tersenyum teduh ke arah Raka dan abian. Abian dan Raka hanya menganggukkan kepala mereka.
"Bian, varo" panggil Raka, Alvaro dan Abian pun lantas menoleh ke arah Raka.
"Kalo gue lulus gue bakal dapetin kerjaan yang layak gak yah?, Gue bakal bisa gak yah ngebahagia in Kedua orang tua gue" Alvaro dan Abian pun menoleh satu sama lain.
Abian dengan cepat merangkul pundak Raka dan berkata "Raka Lo gak perlu khawatir, Lo bisa berdo'a ke tuhan Lo minta sama dia supaya jalan Lo buat ngebahagia in kedua orang tua Lo di lancarkan"
"Bener kata bian selagi itu untuk kebaikan Allah bakal ngasih jalan yang terbaik buat Lo, Raka Lo dengerin gue Lo masih muda bertahap dalam segala hal itu wajar" sahut Alvaro.
Abian melepaskan rangkulan itu, dan dengan cepat ia mengepalkan tangannya dan menutup matanya. ia berdo'a di dalam hati meminta kepada Tuhan Yesus supaya ia dan teman-temannya di berikan kebahagiaan, kesehatan dan juga kemakmuran di masa depan nanti, ia juga tidak lupa berdo'a supaya ia dan teman-temannya terus bersama hingga akhir hayat mereka.
Selesai nya ia mengucapkan amin dan membuka matanya, ia menoleh ke arah Alvaro dan juga Raka yang sedang fokus memperhatikan dirinya.
"Lo pada kagak berdo'a apa?" Tanya-nya
Keduanya menggelengkan secara bersamaan.
"Loh jadi tadi gue doang yang berdo'a" kata Abian dengan kecewa.
"Enggak.. enggak kita mau berdo'a ini. Iya kan Raka" jawab Alvaro. Raka pun mengangguk.
Alvaro dan Raka pun mengangkat kedua tangan mereka dan berdo'a kepada Allah SWT. Abian pun tersenyum teduh melihat temannya yang sedang berdo'a kepada Tuhan mereka.
"Amin" ucap mereka secara bersamaan. Abian juga ikut mengaminkan do'a Alvaro dan Raka
Tiba-tiba suara pintu rooftop terbuka. Mereka menoleh secara bersamaan ke arah pintu. Dan mereka melihat ganis yang sedang menangis dan melihat ke arah mereka.
Mereka panik melihat ganis yang menangis.
"Kak Lo kenapa" tanya abian. Seraya mendekati ke arah ganis.Namun ganis tidak menjawab tetapi ai malah menangis lebih kencang dan terduduk di atas lantai.
Mereka semakin panik. Alvaro mencoba menenangkan ganis dengan mengelus punggungnya.
"Kalo ada masalah cerita bukan nangis" celetuk raka. Ganis pun terdiam seketika. Dan berhenti menangis. Ia mengusap air mata nya.
"S*s* aing di cabak kusi Leon (kesensitifan gue di raba sama leon)" ia pun menangis kembali mengingatkan tadi ia ingin ke toilet tetapi di jalan ia bertemu dengan cool boyz.
Flashback off
Ganis ingin ke toilet untuk berkaca sebetar, saat di koridor sekolah ia bertemu dengan cool boyz. Mereka yang berlawanan arah. Membuat Leon sudah memperhatikannya dari jauh sana. Tapi ganis memberanikan diri untuk terus berjalan tanpa melihat ke arah cool boyz.
Namun saat mereka sudah dekat, dengan ke usilan Leon ia meraba bagian ke sensitif tubuh wanita/tubuh ganis. Lalu Leon dengan teman-teman nya tertawa begitu pun dengan murid lain yang melihat perbuatan Leon.
Bukan nya marah kepada Leon, tetapi ganis malah berlari dengan menahan tangisannya, karena ia malu semua murid melihat berbuat tan Leon Kepada ganis. Dan juga ikut menertawakan dirinya.
Ia berlari dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti. Sampai lah ia di roof saat ia membuka pintu rooftop ia di buat kaget karena ada tiga laki-laki yang sedang memperhatikan dirinya. Yaitu Alvaro Raka dan Abian.
****
"Kenapa Lo gak lawan sih anjir" kata Alvaro. Ia tidak terima bahwa sang gadis yang ia cintai mendapatkan perlakuan buruk dari laki-laki yang sangat amat brengsek.
Ganis hanya diam dan melamun seraya terus mengusap air matanya yang terus menerus jatuh.
"Bukan nya Lo galak yah ke semua orang, terus Lo di giniin malah diem aja gituh?" Ucap Abian. "HAJAR ANJ!!" Kata Abian dengan amarah nya.
Ada benarnya dengan perkataan Abian. ia tidak boleh diam saja, ia tidak boleh lemah, ia tidak boleh seperti ini.
Ganis bangkit dari duduknya ia berdiri dengan amarah yang tidak bisa ia tahan lagi. Ia berlari menuruni tangga.Alvaro Abian dan juga Raka pun mengikuti ganis dari belakang, karena mereka takut terjadi apa-apa kepada ganis.
Ganis pun sampai di depan kelas nya. ia masuk dan melihat Leon sedang asik mengobrol bersama temannya.
Ganis menghampiri Leon dan
PLAK..
Semua orang kaget dengan tamparan ganis. Semua mata murid sekarang sudah tertuju kepadanya.
Tamparan keras ganis lolos meluncur di pipi milik Leon. Leon yang sedang asik mengobrol di buat kaget akan tamparan yang ganis berikan kepadanya. Ia menoleh kearah ganis dengan sangat marah nya.
"Lo gila!"
"Lo yang gila! Lo udah mempermalukan gue di depan semua orang!!"
"Dasar cowok brengsek! Gila! Lo" telunjuk ganis terarah ke tepat depan wajah Leon "Cowok paling brengsek sedunia!" Kata ganis. Lalu ia menangis kembali.
"Dasar cewe gila!" Leon ingin meluncurkan tangannya untuk menampar pipi gadis yang tepat ada di hadapannya yaitu ganis. Tetapi tamparan itu tidak jadi meluncur karena ada tangan yang menahan tangan miliknya.
Ganis yang menutup matanya karena aba-aba akan ada tamparan yang di berikan untuknya namun ia membuka matanya nya secara perlahan karena tamparan itu tidak jadi lolos meluncur ke pipinya.
Ganis membulat kan matanya ia kaget karena Alvaro sedang menahan tangan Leon untuk tidak menampar pipinya.
"Dasar cowok brengsek!!" Kata Alvaro dengan amarah yang sudah tidak bisa ia tahan lagi.
BLAM!...
KAMU SEDANG MEMBACA
I need perental love!!
Teen FictionAnak mana yang tidak ingin di kasih sayangi oleh kedua orang tuanya Semua anak pasti ingin merasakan kasih sayang dari kedua orang tua tercinta termasuk Alvaro Alvaro Narendra seorang anak yang tidak di urus dengan benar oleh kedua orang tuanya. Ia...