Bagian-10 || kehilangan

41 4 0
                                    

Sesampainya Raka di depan ruang ICU ia melihat banyak tim medis dan juga dokter Di sana juga sang ibu yang sedang tertunduk menangis.

"Ini kenapa!" Tanya Raka yang sudah panik sedari tadi.

"Tuan karwo sudah menunggu Anda di dalam kami memberikan waktu hanya sepuluh menit itu pun kalau tuan Karwo bertahan" Raka pun masuk kedalam dan melihat sang ayah yang sedang menunggu dirinya.

Ia mendekati sang ayah dengan mati-matian menahan tangisannya untuk tidak keluar. Raka mencoba tersenyum.

"Ba-bapak" dengan tangan yang gemetar hebat Karwo memupuk kepala sang anak.

"R-aka. Ma-afin ba-pak" ucap Karwo yang memaksakan diri berbicara untuk terakhir kalinya kepada sang anak tercinta. Raka mengangguk kecil seraya mengusap pipi sang ayah yang basah akibat air mata.

"Kamu.. ku-at" kata Karwo.

"Pe-luk ba-pak" pinta Karwo untuk terakhir kalinya. Dengan cepat Raka memeluk tubuh sang ayah dengan erat dan mengucapkan "makasih pak"

Ia memeluk Sang ayah dengan erat dan membisikan syahadat untuk sang ayah dengar terakhir kalinya.

"Assyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah"

"Assyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah"

"Assyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah"

Raka membisikan-nya selama tiga kali lalu ia memeluk tubuh Sang ayah dengan erat Raka menangis di pelukan hangat sang ayah.

Raka melepaskan pelukannya. Lalu ia mencium kening sang ayah untuk terakhir kalinya.

"Bapak. Ingsya Allah Raka ikhlas" ia terjatuh dan menangis tanpa suara. Raka akan mencoba mengikhlaskan kepergian sang ayah. Walau rasanya sangat sakit namun ini adalah titik dimana sang ayah akan sembuh dari penyakitnya.

Karwo sudoyono. Ia meninggal dunia dengan peluk kan hangat sang anak dan juga lantunan kata syahadat yang ia dengarkan terakhir kalinya.

Raka keluar dengan sempoyongan juga tangisan yang terus menerus mengalir keluar. Ia melihat ibu dan adik nya sedang menangis tertunduk. Ia terduduk tepat di hadapan sang ibu.

Alvaro dan Abian tidak kuasa melihat sang teman. Meraka melihat ke ke arah lelangitan rumah sakit untuk menahan tangisan mereka.

"Ibu" Dengan suara yang amat sangat bergetar.

Murni dengan cepat mengusap air matanya dan tersenyum ke arah sang anak yang sedang ter duduk di hadapannya.

"Ibu bapak udah sembuh" ia menangis tersedu-sedu di paha sang ibu untuk sekarang ia tidak bisa menahan tangisannya. Murni kembali menangis seraya memupuk pundak Raka.

Ayu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis di balik tangan mungil itu.

Begitu pun Alvaro dan Abian. Mereka sekarang di buat menangis oleh perkataan Raka.

para dokter dan tim medis segera mengurus mendiang untuk di mandikan dan di kebumikan dengan tenang.

"Kami turut berdukacita atas meninggalnya tuan karwo sudoyono" ucap mereka para tim medis dan dokter. Dengan serempak.

Hari ini dimana Karwo akan di kebumikan. Dengan di antar oleh keluarga jauh keluarga dekat dan juga para tetangga yang ikut untuk melihat Karwo di kebumikan.

I need perental love!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang