Bagian-5 || Bohong

36 12 8
                                    

BLAM!...

Alvaro memukul pipi Leon dengan pukulan yang sangat keras hingga Leon tersungkur ke lantai. Lalu Alvaro menduduki perut Leon dan memukuli muka Leon dengan beberapa pukulan.

Lalu bagaimana dengan cool boyz melihat Leon yang sedang di hajar oleh Alvaro. Mereka hanya diam dan menikmati pertengkaran yang memanas. "Leon gak bakal mati kan" bisik Devan kepada Elvin yang tengah asik menonton pertengkaran itu. Elvin pun memberikan tatapan sinis nya kepada devan. Dan menoleh ke arah Reno.

Reno menganggukkan kepala "beres. Gue nanti bakal sidang gin masalah ini" kata Reno. Elvin pun tersenyum kembali dan lanjut untuk menonton Alvaro yang masih memukuli Leon.

Leon hanya diam ia tidak memberontak sama sekali seakan-akan ia pasrah dan menerima pukulan Alvaro untuknya.

"Minta maaf ke ganis sekarang juga!" Ucap Alvaro seraya mencengkram erat kerah baju seragam Leon. Lalu Alvaro melepaskan cengkraman itu, lalu ia pun berdiri.

Leon pun berdiri dengan tubuh yang sudah melemas.
Ia pun berjalan ke arah ganis dengan perlahan seraya mengusap ujung bibirnya yang tak henti mengeluarkan darah segar.

Leon menoleh ke arah teman-temannya. Lalu ia mendapat anggukan kecil dari Reno.

Leon menyodorkan tangan kanannya Kepada ganis. Artinya ia ingin meminta maaf. Namun tangan itu malah di tepis oleh ganis.

"Ganis maafin gue, gue gak sengaja nis, gue mohon atuh nis maafin gue" ucap Leon. Lalu Leon menyodorkan tangannya kembali.

PLAK..

tamparan ganis kembali Leon dapat kan.

Leon memegangi pipinya yang panas dengan tangannya, akibat tamparan keras yang ganis berikan kembali untuk dirinya.

"Cowok brengsek kaya maneh gak pantes buat di maafin!
Dan maaf maneh gak ada artinya!!" Ganis maju satu langkah ke arah Leon dan sekarang jarak mereka sangat dekat "harga diri gue Leon Lo tau harga diri gue udah hilang. Gue malu Leon sama apa yang Lo lakuin ke gue tadi" suara ganis mulai bergetar, sekarang ganis mati-matian untuk menahan tangisannya.

"Memang itu lah yang biasa buat Lo, tapi itu udah keterlaluan menurut gue. Itu bukan hal keren Leon!
Lo harusnya malu. Lo punya adik perempuan kan?! apa yang bakal Lo lakuin ketika adik Lo mendapatkan hal yang gue alami tadi."  Deg- Leon menundukkan kepalanya ia sekarang malu ia benar-benar sudah malu.

Apa yang di katakan oleh ganis itu benar ia akan marah ketika sang adik mendapatkan perlakuan seperti itu dari lalaki yang bukan siapa-siapa nya.

Leon pun tanpa berpikir panjang ia berlutut di hadapan ganis dan menangis tanpa suara, dengan kepala yang masih menunduk dan menatap lantai.

"Ganis maafin gue, gue nyesel. Gue benar-benar menyesal atas perbuatan gue" ganis hanya diam ai tidak menjawab sama sekali ia hanya memalingkan wajahnya ke sembarang tempat. Kenapa ganis tidak menjawab karena ia sedang menahan tangisannya kalo ia berbicara satu katapun buyarr.. tangisannya akan keluar begitu saja. 

Tanpa basa-basi Alvaro pun dengan cepat menarik tangan ganis dan membawanya ke rooftop dan menjauh dari kerumunan para siswa/siswi. Ia membawa ganis agar ganis mendapatkan ketenangannya kembali.

*****

"Nih minum" ucap Alvaro yang tiba-tiba datang di belakang ganis. Dan secara tiba-tiba menyodorkan minuman dingin untuk nya. Alvaro tadi sempat kembali ke bawah karena ingin membeli minum ia menyuruh mojang Sunda itu menunggu nya di rooftop.

I need perental love!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang