Bagian-9 || pertemanan 🫂

24 5 0
                                    


Alvaro pulang dengan menancap gas mobil sport mewah nya. jalanan yang tidak terlalu ramai karena ini tengah malam buta.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Akhirnya Alvaro pun sampai. Namun saat ia masuk gerbang rumahnya ia melihat sang ayah yang memperhatikan ke arah dirinya dengan bertolak pinggang. Alvaro pun turun dengan hati yang gelisah.

"Dari mana kamu?!" Tanya Rendra kepada Alvaro dengan nada bicara yang tegas.

Rumi yang melihat Rendra yang akan memarahi cucu tersayang nya dengan cepat ia keluar tanpa basa-basi ia membawa Alvaro masuk dan meninggalkan Rendra yang tengah menahan amarahnya.

"Alvaro. Ayo masuk nak" Kata Rumi. Alvaro bernafas lega untung ada sang nenek kalo tidak bisa habis ia malam ini juga.

Rumi pun membawa Alvaro ke kamarnya. "Kamu dari mana Alvaro! Jam segini baru pulang" Rumi memarahi Alvaro dengan nada yang lembut.

"Maaf nek. Alvaro nemenin Raka di rumah sakit"

"Apa! Raka sakit?"

"Enggak nek. tapi pakde Karwo di Operasi sekarang juga keadaan pakde Karwo lagi kritis"

"Ya Allah Gusti. Malangnya nasib kamu Karwo" jujur Rumi sangat shock dengan kabar ini ia turut prihatin kepada keluarga Karwo.

______

Pagi ini Alvaro sudah siap di meja makan untuk menyantap sarapan paginya sebelum ia berangkat untuk ke sekolah.

Rendra dan Nanda keluar dari kamar mereka dengan sangat Rapih memakai baju seragam pilot dan juga pramugari pasangan yang cocok namun itu membuat Alvaro muak melihatnya.

Rendra duduk berhadapan dengan Alvaro sedangkan Nanda ia duduk di sebelah Alvaro.

Rumi dan mbok Iyem pun menyajikan masakan yang mereka buat sejak tadi pagi. Lalu Rumi pun duduk di kursi meja makan utama.

Mereka pun mulai menyantap sarapan mereka. Tidak ada yang berbicara satu pun mereka hanya sibuk bergulat dengan sendok dan garpu.

Di tengah-tengah Rendra berbicara kepada Alvaro hingga membuat Alvaro tersedak.

"Minggu depan kamu ikut ayah sama ibu ke Amerika serikat. siapkan mental kamu kita bakal daftarin kamu di universitas of North Dakota"

"Uhk..uhk.." dengan cepat Nanda memberikan minuman kepada Sang anak.

"Apa-apaan ini Rendra! Alvaro tidak boleh menjadi pilot atau pun pramugara ibu tidak setuju"

"IBU!. Ibu tuh kenapa sih Alvaro anak aku jadi wajar dong aku mau dia jadi penerus aku" jawab Rendra

"Ayah. Tapi Alvaro gak mau jadi pilot atau pun pramugara. Alvaro punya jalan sendiri jadi tolong yah jangan paksa Alvaro"

"ALVARO!! kamu gak boleh ngomong gitu sama ayah kamu. Dosa loh Alvaro" sahut Nanda.

"Dosa? Apakah salah sang anak yang ingin memilih jalannya sendiri itu Yang sebut ibu dosa. Lantas bagaimana dengan ayah yang tidak ingin mengikuti kakek jejak kakek sebagai CEO" Rendra dan Nanda pun terdiam begitu pun dengan Rumi.

Alvaro pun menyudahi sarapan nya. ia pun berangkat ke sekolah "Semoga ayah sama ibu berangkat dan pulang dengan selamat. Assalamu'alaikum"

______

Bel sekolah berbunyi. Dan setiap guru yang sedang mengajar di kelas masing-masing menyudahinya karena bel waktu pulang sekolah sudah berbunyi. Begitu pun dengan para murid yang berbondong-bondong keluar kelas dan terlebih dahulu.

I need perental love!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang