Prolog

208 46 33
                                    

Hola kawanan sendal. Bertemu lagi dengan aku, Si manusia Unik dan Random. Sesuai dengan Apa yang aku ucapkan di Mimpi. Hari ini, aku mau mencoba mempublikasikan sebuah cerita unik, Random, dan lain

Di cerita ini memang agak agak, tapi kalian harus tau kalau di balik nama yang unik. ada kejadian yang kebanyakan aku ambil dari realita.

Lupakan namanya, ikuti alurnya.

Jangan terpengaruh dengan nama. Anggap aja Semua perabotan yang aku tulis itu manusia, tapi berbentuk perabotan.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 👣👣👣

Kompor Hitam kembali memperhatikan lebih detail lagi mengenai Kompor yang baru saja tiba di kediaman Allarick ini. Melihat Kompor tersebut, Kompor Hitam mendadak teringat dengan sesuatu. Yakni, adiknya yang telah wafat beberapa tahun yang lalu. Akibat ledakan Gas LPG.

Kemiripan Kompor pink dengan adik nya, membuat Kompor Hitam berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mendekat. Kompor Hitam tidak mau, Terlalu lama melihat kompor pink. Membuat nya Sedih ataupun kecewa.

“Si itam ngapa Ngelihat si pink, Tulus banget ya? Kayak Tatapan Yang Orang lagi Jatuh Cinta” Ucap Kulkas Abu Dengan Beberapa kali menempelkan Koyo pada punggung nya

“Itu anak mana kenal jatuh Cinta, yang dia tau mah. Jatuh dari Meja” Sahut Jam merah

“Cok serius gua. Itam lagi jatuh cinta atau kagak? Jarang banget cok, dia Sedalam itu menatap cewek baru” Kulkas Abu terlihat sedikit geram dengan Jam merah, karena tidak mau menjawab dengan sungguh-sungguh.

Jam merah hanya mengendikan bahunya. Lelaki bawel yang terkenal dengan Kalau kata manusia itu dingin. Benar benar menjengkelkan.

Ia Benar benar di buat Heran dengan manusia. Mengapa dari sekian banyaknya perabotan, ketika mendeskripsikan sosok pria. Harus menggunakan Nama Kulkas? Tidak taukah mereka, bila Kulkas yang mereka Maksud itu ada dua jenis.

Ada yang Normal, dan ada yang Non normal. Yang Jam merah tidak Normal adalah Kulkas Abu abu. Lelaki bawel, kepo, dan Bau.

“Sebentar lagi, Nona Matahari bakal Dateng dengan dayang dayangnya. Siapin mental lo pada, dan tahan rasa mau Menggosting” peringat Kipas gagang Hitam

“Alah Sia kamprett. Mau ngapain lagi nih Nona tua bangka, pasti mau bikin aneh aneh” Terka Lemari piring Putih Cukup sabar

“Gua denger denger, katanya mau bikin. Salad mangga, jadi ada kemungkinan. Blender, Pisau, Telenan , Es batu, Toples. Bakalan di pake” Ucap Jam merah Dengan cukup detail

“Gua kasian sama Es batu. Di buat hanya untuk di habiskan. Untung kita barang, Bukan makanan” Kulkas bernafas Lega, Sebab di lahirkan dengan spesial.

•••

Dilain sisi, Terlihat beberapa kali Daging Sapi menutup indera pendengarannya karena Suara berisik milik Es batu. Suasana dingin, di tambah Es batu yang tidak kunjung Tenang. Membuat Daging sapi ingin sekali, Memotong nya dan melahap nya mentah mentah.

“Lu, ngerti berisik?” Tanya Daging Sapi dengan tenang

“Aku gak ngerti. Yang jelas aku sedih, Aku bakalan pisah sama kalian. Padahal baru kemarin kita Gosipin Si kambing yang udah di jadiin sop, sekarang malah aku yang di jadiin cemilan” Es batu, sesekali mengeluarkan ingusnya yang telah beku itu.

Kitchen (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang