Chapter Six

54 32 20
                                    

HAII SEMUAA!!! APA KABAR? SEMOGA BAIK YA;!!

Bagaimana perasaannya saat masuk sekolah baru atau kelas baru? Pasti seneng kan? jangan lupa buat bahagia selalu..

Jangan Lupa VOTE dan KOMEN.

Setelah berbincang bincang dengan Beberapa Perabotan. Sekarang ini, Pink dan Jam merah terlihat sibuk membaca buku sejarah milik kompor Hitam yang tergeletak begitu saja di tengah jalan.

Mereka berdua ini sebenarnya bukan Tipe anak yang rajin membaca. Akan tetapi, Mereka mendadak mencoba menyukai suatu bacaan karena ingin seperti anak anak COC alias Class of Champions.

Anak anak Kuliah yang berprestasi yang berhasil membuat jiwa semangat anak muda seperti Pink dan Jam Merah termotivasi untuk rajin belajar.

“Cita cita ku mau masuk COC biar di bikinin JJ sama banyak orang, ” ucap Pink Usai membaca buku sejarah.

“JJ mah bisa buat sendiri kali. Eh tapi kayaknya kalau JJ nya di buatin orang lebih enak deh.” balas Jam Merah kembali menatap langit sore pada minggu yang Lumayan cerah ini.

“Pengen pinter tapi malas baca. Kira kira Gimana ya? biar kita pinter, tapi gak perlu belajar, ” ujar Pink membuat Jam merah mendadak berfikir.

Jika manusia pinter karena belajar, Lalu perabotan harus apa biar seperti itu juga?

"Mau sampai nenek lo bangkit dari kubur. Gak ada istilah orang pinter tanpa belajar. Semua orang itu bisa menjadi apa yang dia inginkan kalau berusaha," jawab Jam Merah lebih bijak.

Pink yang semuanya Bersemangat untuk mendengarkan. Kini kembali menatap lesu buku yang ada di depannya ini.

Buku ini memang buku biasa bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, menurut Pink sendiri. Buku ini adalah bukti perjuangan dia semasa SMP dalam mendapatkan nilai tinggi.

Pink, memang bukan anak yang rajin dalam belajar. Hampir setiap hari. Ia selalu bermain handphone dan Bersantai seolah olah tidak ada yang akan di kerjakan.

Namun, saat ia mendapatkan nilai rendah. Pink selalu menangis dan merasa bersalah pada dirinya sendiri karena tidak belajar. Padahal, bila setiap malam Pink belajar. Pasti saat Ulangan kenaikan kelas. Akan mendapatkan nilai terbaik.

Kita memang membutuhkan Usaha, namun di balik Usaha. Harus ada kerja keras untuk bisa meraihnya.

•••

“Pas SMP aku pernah di katain pake bahasa kasar gara gara. Aku mau buat Tugas ku sendiri” ucap Pink memulai curhat.

“Kok bisa? coba ceritain” balas Kulkas Abu Abu langsung mendekat.

“Jadi, dulu pas aku kelas 8 SMP. Aku kan ada tugas berita. Lalu aku tuh berpasangan sama anak yang lumayan bikin darah tinggi. Sebelum buat Video aku udah yakin nih. Kalau nanti gak bakal berjalan mulus. Bener aja dong, pas aku bener bener udah siap semua. Dia malah gak dateng? kayak? janjian jam 4 , sedangkan dia dateng nya jam 5. Gila gak sih? Lalu, singkat nya. Aku WA dia buat Bilang kalau aku mau buat sendiri. Kalian mau tau gak kelanjutannya?” Tanya Pink langsung di angguki oleh ke tiga temannya.

“dia ngatain aku anjing, tololl, dan kelamin lelaki ” Ucap Pink Langsung membuat bola kata Jam Merah melotot.

Anak sekecil dan seimut itu? di katain hewan kebun binatang? Kalau untuk bercanda masih bisa di Terima. Akan tetapi, untuk yang satu ini udah gak bisa di Terima.

Pink yang ngetik nya tanpa ada unsur menyinggung langsung di katain? Tidak habis fikir lagi dengan pikiran manusia itu. Bila seandainya Jam Merah yang di perlakukan seperti itu. Sudah jelas ia akan marah dan melapor ke ruang BK.

Mungkin terkesan Baperan. Tapi yang Jam Merah maksud adalah Dia itu manusia atau apa? enak bener ngetiknya tanpa mikir perasaan orang lain. Di fikir keren apa?.

“Terus lu ngadu ke BK gak? gua harap jawaban lu iya” ujar Kipas Abu Abu mendapatkan gelengan dari Pink.

“Aku gak berani ngadu. Mamah nya guru paduan suara. Nanti ngomel dan protes nya pake nada.” balas Pink langsung di tabok oleh Jam Merah.

Gadis di samping nya ini perlu di kasih paham. “Mana ada jir . Gini nih Sekolah nyampe gerbang” ucap Jam Merah.

“Mana ada aku sekolah nyampe gerbang? aku sampe masuk kelas ya! kalau gak percaya tanya aja wali kelas aku” protes Pink tidak terima.

“eleh. Masuk kelas doang jiwanya, tapi pikiran nya masih di rumah.” balas Jam Merah.

“Apasih. Gini gini aku anak berprestasi ya!” bantah Pink seolah olah tidak mau Jam Merah terus menyindir.

Jam Merah tersenyum manis, kemudian berkata. “Lomba makan kerupuk, lomba balap karung kan? udahlah pink. Gak usah boong. Gua ini ketos lu kalau lu inget”

•••

Waktu dan menit terus berlalu. Kini, setelah berminggu minggu menempati diri di sebuah dapur yang kaya akan uang. Pink, sudah mempunyai banyak teman dan sudah merasa berhasil mendekati Kompor Hitam.

Masih ingatkah kalian? Kompor Hitam, lelaki ambis yang selalu risih dengan kehadiran pink. Lelaki yang berasal dari Jakarta ini memang bukan lelaki putih seperti artis Korea kebanyakan.

“Eh kalian tau gak sih? katanya sih sendok sakit tau.” ucap Jam Biru.

“Loh? bisa sakit juga setan. Kirain enggak” ceplos Kulkas Abu Abu.

“Kalau ngomong sembarangan. Sendok tuh. Kelakuan nya aja kayak setan, tapi raga dan Jiwanya tetap manusia, Kambing,” Ucap Jam Biru menegur.

Kulkas Abu Abu yang nampaknya tidak peduli. Hanya mengendikan bahunya. Lagi pula, mau Sendok sakit sampai sekarat pun. Kulkas tidak pernah ada niatan mau menjenguk.

Dia, beneran sebenci itu dengan Sendok. Hampir setiap bertemu, Kulkas selalu melirik Sendok dengan tatapan silet. Keduanya memang tidak mempunyai problem.

Hanya saja, Kulkas membenci Sendok karena berhasil membuat Kulkas Gagal menjadi primadona. Sebelum hadir nya Sendok. Kulkas selalu menjadi idaman para gadis. Namun, saat Sendok tiba di dapur.

Semua perabotan berpaling dari Kulkas. Dia kecewa, dan marah akan keputusan yang telah terjadi.

“Nanti jenguk yuks. Kebetulan gua tau alamat rumah nya” ajak jam biru langsung di tolak mentah mentah oleh Kulkas dan kawan kawan.

“Lu aja sendiri. Gua malas dan sibuk”

“Kalau gua nanti mau gosip sama lemari .Jadi gak bisa, sorry”

“Gua mau ada Acara keluarga nanti sore”

“Aku mau ikut, asalkan Kompor Hitam ikutan juga”

Beberapa Lontaran penolakan dari Teman temannya. Membuat Jam Biru menghela nafasnya. Mereka ini sebenarnya tidak sesibuk apa yang di katakan.

Kerjaan mereka hanya Makan, tidur, dan mandi. Kerjaan mereka? Hanya menjadi perabotan, barulah setelahnya mereka akan pulang ke rumah masing masing saat hari Minggu.

Rata rata ada yang lebih memilih tinggal di sini. Dan ada yang memilih pulang. Tak banyak yang pulang ke rumah dengan alasan. Malas dan tidak mempunyai teman berbicara.

HAIII TEMAN TEMAN!!!! gimana chap ini? feel nya Dapet atau enggak? maaf kalau ini gak masuk akal.

Kitchen (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang