Chapter Two

55 32 16
                                    

Haii kembali lagi dengan aku!!!
Siapa yang gak sabar dengan kelanjutan cerita ini???? Angkat Kompor kalian tinggi tinggi!!!

Sebelum baca jangan lupa Vote dan komen yaaa 😔

“Elvano kosong, Groshi Kosong, Kipas gagang itam Buaya cupu, Kompor hitam Laba laba Sunda, Jam merah Ceker” Kata Jam putih yang tengah melangsungkan Live Tiktok, Mencari Khodam.

Seusai Mengucapkan kalimat Selamat datang. Kini Semua perabotan terlihat sibuk mencari Khodam mereka masing masing.Berawal dari Lemari cokelat yang mendengar nyonya nya yang tengah mencari Khodam. Hal itu membuat Lemari mengajak dapur untuk seperti itu juga.

Semua perabotan terlihat sedih ketika mendengar Khodam mereka kosong. Semua tertarik mencari Khodam. Lain hal nya dengan kompor hitam yang lebih memilih untuk diam, dan Menatap sosok perabotan baru tersebut.

“Khodam gua Keren cuy. Toa masjid”Bangga Jam merah

“Sorry boss, kerenan Khodam gua. Laba laba Sumatera” Balas Kipas gagang hitam

“Gak usah belagu. Kerenan juga Gua, Kulkas asep” Ucap Teko hijau Dengan Kepedean luar biasa.

“Khodam kalian pada keren keren, Aku yang Khodam nya. Macan putih hanya bisa tersenyum” Pink yang semula nya diam, mulai membuka suara.

Teko, Kipas, dan Jam yang tengah beradu di buat menganga. Sosok kompor berhati hello kitty memiliki Khodam macan putih? Tidak mau percaya, tapi Mengingat Silsilah keluarga Pink yang terkesan Kejam, membuat mereka yakin.

Jam merah mendadak bingung, Pink satu satu nya anak perempuan di keluarga besar. Jam merah mendadak berfikir, Bila suatu saat nanti Pink mempunyai kekasih. Dapat di pastikan Satu pria, harus melawan puluhan pria.

Pink,Gadis paling beruntung di dapur.

“Si eneng mah, Bukan Macan Putih kali. Tapi baby macan, Eneng kan gemoy” Ucap Teko hijau sedikit menggoda

“Hooh, masa Gadis seimut dan secantik you dapet macan putih? Salah orang kali” Timpal Kipas gagang Hitam

“Kalau Lu dapat julukan Baby macan gua percaya. Tapi untuk yang satu ini, Gua gak bisa percaya” Jam merah memutuskan untuk menatap sekeliling nya saja.

Keadaan dapur saat ini, benar benar Ramai. Semua nya Seperti biasa, Bahkan Pink yang baru saja Hadir. Langsung di suguhkan oleh Gosip oleh Kulkas abu abu.

Lelaki Yang kelakuan nya tidak bisa di prediksi itu memang Terkadang bisa di luar akal pemikiran manusia. Bila kebanyakan anggota atau Anak baru yang hadir di dapur penuh malu malu, lain hal nya dengan pink yang terlihat lebih asyik dan ramah.

“Nah kalau itu namanya Kotam atau kompor hitam. Dia itu cowoknya pendiam abis, tapi diam diam gitu. Prestasi dia ngalir terus, sengalir uang orang tuanya” Ucap Kulkas abu abu memperkenalkan

“Dia itu introvert versi premium. Hobi belajar, gabut belajar, Lagi sedih belajar, Ada kejadian yang membuat dia emosi belajar. Semua yang menunjukkan Hal tidak penting, pasti solusi nya belajar” Sambung Kulkas abu abu mendapat pink seketika bertanya.

“Apakah dia tidak lelah? Aku belajar hanya satu menit saja sangat lelah” Ucap Pink keheranan

“Bagi Hitam gak ada kata lelah untuk belajar. Dia itu didikan VOC nya kuat, makanya dia jadi anak ambis” Jelas Kulkas abu abu

Jam merah yang sejak tadi menyimak, mulai menimbrung pembicaraan keduanya. Jika jam merah telah mendekat, maka menjauhlah. Wanita ini, Selalu meminta beberapa gadis untuk mempacari Hitam.

Banyak Gadis yang berusaha, Namun sangat sayang sekali. Semuanya Gagal, tidak ada yang berhasil meluluhkan Pria sedingin kutub Selatan itu. Entah ini pilihan terakhir Jam merah, yang jelas Pink Adalah Gadis polos dan Lugu, Yang sepertinya cocok dengan Kotam.

“Gak Cuma anak yang ambis. Hitam juga termasuk pria susah jatuh cinta. Terakhir sih sama si lontye kampung sebelah” Ceplos Jam merah

“Gimana kalau Lu deketin Hitam? Lu kan cantik, imut dan gemas. Masa dia gak tertarik? Gua aja yang cewek aja demen, apalagi dia? Tunggu apalagi? Yok deketin dia, bila perlu sampai dia berkata Plih stop deketin gua, atau gua pacarin lo selama lima belas menit” Sambung nya

•••

Perkataan Jam merah benar benar Pink ikuti. Seperti sekarang ini, Pink tengah serius menatap Lelaki di depannya ini. Bila dilihat menggunakan mata batin. Hitam ini definisi lelaki ambis, bijaksana, dan penyayang.

Pantas saja banyak yang tertarik, Hitam saja setampan ini. Pink yang semulanya tidak mengenal Cinta pun, mulai sedikit demi sedikit belajar apa itu cinta, dari jam merah. Pink mendadak yakin, Kedua orang tuanya bangga melihat anak bayi berusia delapan belas tahun ini telah menaruh perasaan terhadap seseorang.

“Kamu Ganteng, Tapi lebih ganteng kalau Jadi pacar aku” Celetuk pink membuat Hitam tersedak air liurnya

“Gak, Pergi sono” Usir Hitam sedikit risih

“Jahat banget. Padahal aku lagi menatap ciptaan Tuhan ini, Kok bisa ya kamu seganteng ini? jadi cinta deh” Ucap Pink Sangat kagum

“Pergi, Gua risih” Usiran kedua kalinya dari mulut Hitam, tidak membuat pink beranjak dari duduknya.

“Kenapa aku harus pergi? Aku kan cuma Natap kamu dengan sebatas kagum. Bukan menatap kamu karena mau melahap atau memasak, jadi mengapa kamu risih?” Cerocos Pink dengan sengaja

“Lo, Ganggu” Ucap Kompor Hitam

“Aku kan udah bilang aku gak ganggu kamu.” Balas Kompor pink tidak Terima

“Dengan lo natap gua dan berisik depan gua. Itu bener bener mengganggu Gua. Pergi, sebelum Lo gua dorong” Kompor Hitam kembali menutup mukanya dengan buku sejarah.

Siang yang seharusnya menjadi siang terbaik. Harus berubah karena seorang wanita bawel. Di lain sisi Kompor pink menutup mulutnya tidak percaya. Apakah benar ini kompor hitam? Tidak mau terlalu lama salting dengan kalimat yang di ucapkan.

Pink membalas ucapan kompor hitam,  yang membuat beberapa temannya menyoraki keberanian nya dalam mendekati Kompor sedingin kutub Selatan itu. Keberanian Pink, membuat Sendok sedikit merasa tersaingi.

Seseorang yang baru hadir di dalam dapur, di larang caper terhadap kompor hitam. Hanya Sendok, betina centil yang mendekati Kotam sampai Luluh.

“Gak apa apa kamu dorong. Asalkan kamu dorong nya ke hati kamu, bukan ke tanah apalagi ke dia.” Balas pink dengan senyum Lebar

“Sesakit sakit nya jatuh di atas tanah. Lebih sakit, ngeliat kamu gak balas perasaan aku. Ayo dong balas, gak apa apa Cuma Lima detik. Yang penting udah ngerasain jatuh hati sama yang dicintai, aw ” Sambung pink membuat Hitam yang berada di belakang buku sejarah, tersenyum tipis.

Pink, benar benar menggemaskan

Kitchen (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang