Holaaa, welcome bagi yang baru bacaa!!!
Gak nyangka, kompor dkk udah 13 bab. Padahal ini cerita yang ku tulis lumayan random.
Jangan lupa VOTE dan KOMEN 💋💋
•••LAMA TAK BERJUMPA, SEORANG GADIS DARI DAPUR. DI DUGA MELAKUKAN PEMBULLYAN TERHADAP SALAH SATU PERABOTAN, INISIAL PERABOTAN ADALAH S. MENURUT KORBAN, PELAKU MELAKUKAN PEMBULLYAN KARENA IRI.
Sebuah poster tertempel di tembok dapur. Poster tersebut tidak menyebutkan nama nya, tapi Kompor Hitam tau siapa namanya. Terlihat dari inisial, hanya ia yang merasakan jadi korban. Untuk kali ini, ia sengaja tidak membocorkan. Biarkan saja ia bermain main.
Tidak ada yang akan sadar juga akan poster ini. Semua pasti beranggapan itu berita lama yang baru saja di tempel. Berita seperti ini, kurang bermutu untuk perabotan di dapur. Para perabotan akan merasa tertarik dengan suatu berita apabila, di dalamnya terdapat sumber dan fakta nya secara langsung.
Jika hanya melalui poster dan inisial tanpa berita itu ramai di perbincangan. Itu tandanya ini berita abal abal. Sekurang apapun pendidikan yang para perabotan lalui, hal itu tidak membuat mereka kesulitan dalam membedakan mana berita asli, mana berita palsu.
"Masih zaman buat berita aneh? Gue kira, semakin berkembang nya zaman. Semakin pintar juga otak manusia. Ternyata enggak" ceplos Kompor Hitam kembali menelisik poster tersebut.
"Sendok terlalu bodoh. Menyudutkan seseorang, tanpa ada bukti yang falid. Hanya melalui tulisan, semua orang akan sulit percaya" Kompor Hitam dengan inisiatif, merobek kertas tersebut kemudian membuangnya.
Ia rasa, menyimpan sesuatu yang tidak penting itu tidak berguna. Lebih baik, tembok yang mulus ini di beri poster yang berguna. Seperti lomba lomba, atau event masyarakat. Pasti beberapa perabotan akan tertarik untuk mencari tau lebih dalam.
Bukan Kompor Hitam meremehkan. Dia ini, sangat hafal kelakuan perabotan yang enggan membaca poster yang menunjukkan bully. Mereka beranggapan, orang yang membully adalah orang bodoh. Untuk apa bully orang kalau sendiri nya belum sempurna? Berdasarkan sudut pandang Kompor, membully berarti merendahkan diri sendiri. Berlagak rendahin anak orang, tapi attitude masih 0.
"Dari sekian banyaknya perabotan, Cuma Kompor Hitam yang memilih mengabdi" gumam Jam Merah dari kejauhan.
"Gue gak tau perasaan gue saat ini kayak gimana. Gue suka, tapi gue benci. Tapi gue udah berjanji terhadap diri sendiri untuk gak jatuh cinta, sama orang yang udah ngebuat lu gagal di masa lalu. Apalagi, dia itu cowok dari teman lu. Gua gak bakal deketin Kompor Hitam sekalipun, mau baby ini ngidam. Gua bakal nolak" tegas Jam Merah memutuskan pergi dari sana.
Baru saja Jam Merah akan menjauh, telinganya mendengar teriakan dari Kompor Hitam yang sepertinya, dia tau keberadaan nya tadi. Tidak mau menimbulkan kesalahpahaman, Jam Merah melanjutkan perjalanannya. Tanpa mengetahui kalau, Sendok dan Teko telah mengikuti nya.
"Sialan, pura pura gak denger" kata Kompor Hitam mengepalkan tangannya.
Ting
Bunyi notifikasi handphone dari saku celana milik Kompor Hitam. Berhasil mengalihkan pandangannya. Kali ini dapat Kompor Hitam pastikan, notifikasi tersebut adalah dari, pink.Pink
HOLAAA, kamu lagi apa? Kata teman teman yang lain, kamu mengabdi ya? Aku mau ikut ngabdi kayak kaamu boleh? Bosan banget aku di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitchen (Tamat)
Teen Fiction💥Penuhin semua chapter dengan vote dan komen!! 💥 Dapur, siapa yang tidak kenal dengan tempat tersebut? semua orang pasti kenal dan sering melihat. Tapi, bagaimana jika semua perabotan yang ada di dapur menjadi hidup? Sebut saja Kompor dan kawan k...