Ini spoiler panjang buat bagian 41 nanti.
—————
"Emang rumah sakit tuh kayak gini?"
Joan bahkan Yasmine menatap heran bangunan yang sekarang ada di depan mereka. Bangunannya luas dengan dua lantai. Tapi, dindingnya hanyalah bata dengan tumbuhan lumut mulai tumbuh. Jendela kaca yang kusam. Tiang-tiang penyangga pun nampak tak terawat karena mulai lapuk. Seperti tak sanggup lagi untuk menopang bangunan. Bahkan saat masuk pun gerbang itu begitu reyot dengan derit nyaring yang membuat telinga berdenging.
Dan lagi bangunan ini seorang diri. Tak ada bangunan lain terlihat selain pohon-pohon tua dan semak belukar. Dari jalan utama saja membutuhkan waktu dua puluh menit lamanya sampai ke tempat ini.
Perjalanan jauh yang mereka tempuh lalu seperti ini bangunannya?
"Ini rumah sakit khusus bapak kamu Jo," jawab Satya setelah berhasil membantu Javier keluar dari mobil. Menyangga tubuh lelaki itu dengan mengalungkan tangan Javier pada pundaknya. Javier terlihat tak berdaya dengan luka memar di tubuhnya itu.
"Maksudnya?" Yasmine juga bertanya setelah terheran dengan ini semua. Javier membutuhkan rumah sakit sekarang! Kenapa lelaki ini malah membawa ke tempat yang sepi seperti ini?
Satya mulai menatap serius. Meninggalkan image kocak dan norak yang melekat dalam aliran darahnya.
"Dengar Yasmine. Dan Joan maaf kalau kamu harus mendengarnya. Gue memang diperintahkan sama bos Zafran buat bawa Javier ke sini. Dan tempat ini memang diperuntukkan untuk Javier. Untuk orang-orang yang melebihi batas dan mengancam keluarga Prayudha. Istilahnya ini balasan bagi mereka yang terlalu jauh mengusik ketenangan Prayudha. Disebut neraka juga bukan karena neraka sendiri itu bukanlah hal yang mudah untuk dibuat dan digambarkan. Tempat ini juga menjadi ruang bagi mereka untuk menebus segala kesalahannya. Sayangnya bahkan keluarga Prayudha sendiri pun harus mengalami dan merasakannya." Jelas Satya dengan lugasnya. Sedikit menatap miris akan getar samar dalam bola mata Yasmine. Sedang Joan dengan tatapan bingung dan penasarannya.
"Kalian tenang aja. Di sana juga Javier akan diobati. Manusia-manusia di sana juga gak akan menyiksa secara brutal pada Javier. Mungkin sedikit pembalasan kecil itupun dengan keinginan dari pihak yang membawa Javier. Yasmine gue harap lo ngerti dan gak protes sama sekali. Kalian tunggu disini dulu. Gue harus bawa Javier segera ke dalam," Satya mode serius dan benar dalam mengerjakan tugas. Langsung saja membawa secara hati-hati Javier. Sebelum akhirnya terhenti karena Yasmine menghalangi langkahnya.
"Biarkan aku mengantarkan Javier juga. Sekalian melihat Javier diobati," pinta Yasmine. Dan Satya tak akan pernah mengabulkannya.
"Terlarang bagi mereka yang gak punya izin khusus untuk masuk ke sana. Yasmine diam disini dengan Joan. Lagian lo maksa masuk ke dalam Joan pastinya akan ikut juga. Dan tempat di dalam sana bukanlah tempat yang pantas dilihat oleh anak seusia Joan. Lo ngerti kan?"
"Om, apa ini tempat tinggal baru Joan?" Satya hanya menatap Joan tak membalas sepatah kata pun.
"Mama, Joan tinggal disini?" Beralih bertanya pada ibunya yang sama malah mendiaminya?
Kenapa tak ada yang menjawabnya? Padahal sedari tadi dirinya bingung mendengar kata-kata panjang yang coba dirinya pahami tapi tetap saja tak bisa. Joan mencoba bertanya agar tak terlalu merasa diasingkan. Mereka seolah tak melihat keberadaannya. Lalu Joan merasa pertanyaan tadi tak susah untuk dijawab tapi kenapa mereka seperti kesulitan untuk menjawabnya?
Apa dirinya bertanya saja pada papanya? Karena Joan punya pikiran akan tinggal di tempat ini juga melihat papanya akan dibawa masuk ke dalam. Itu berarti dirinya tinggal disini kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End)
FanfictionBerlian terpaksa menjadi pengantin pengganti atas kaburnya adik kandungnya tepat di malam sebelum pernikahan itu terjadi. Tak ingin membuat dua keluarga tambah malu dirinya harus rela menjadi istri lelaki yang tadinya akan jadi suami adiknya. Harusn...