Tiba di depan rumah Suji, Harin menghentikan mobilnya dan mematikan mesin. Ia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah.
Kemudian menekan tombol bel, dan
Ceklek, suara pintu terbuka. Di ambang pintu, terlihat Suji yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Pagi, sayang" sapa Harin tersenyum seperti orang bodoh.
"Hm, morning juga, kamu ngapain kesini?"
"Mau jemput kamu lah"
"Aku bisa naik bis nanti," ujar Suji, mencoba menolak.
"Udah cepet naik, nanti telat loh"
Mau tak mau, Suji akhirnya menaiki mobil tersebut.
Di jalanan yang pagi itu cukup ramai, Harin melirik Suji yang terlihat termenung di jendela mobil.
Diulurkan tangannya mengelus tangan Suji.
"Kamu kenapa sih pagi-pagi udah ngelamun?"
"Hah? Aku..., engga," bantah Suji.
"Kamu masih marah?"
"Engga kata siapa marah?" jawab Suji dengan cepat.
"Terus apa? nyesel udah pindah sekolah?"
"Bukan itu, aku cuma bingung"
"Bingung kenapa?"
"Anak-anak di kelas keliatannya asik asik sih, tapi"
"Tapi apa?" tanya Harin, penasaran.
"Ada dua anak yang menurut aku ya problematik"
"Problematik? siapa coba?"
"Itu yang samping aku ituloh sama yang rusuh sendiri itu"
"Jaeun?"
"Iya, dia memang suka tidur ya?"
"Emm, aku kurang merhatiin sih tapi kayaknya iya"
Mereka berdua hampir sampai di sekolah hingga suara Suji menginterupsi.
"Berhenti disitu aja," pintanya tiba-tiba.
"Loh, kamu ngga mau masuk kelas bareng?" tanya Harin, sedikit kecewa.
"Ya kali, liat aja tuh guru-guru pada di gerbang," jawab Suji, menggelengkan kepala.
"Mereka ngga bakal ngelarang sayang kalo aku yang bawa mobil," coba Harin meyakinkan.
"Udah, turunin aja apa susahnya sih, ga enak nanti kalo keliatan anak-anak lain," desak Suji.
"Ish, iya iya," akhirnya Harin mengalah.
Tapi sebelum Suji keluar dari mobil, Harin menahan tangannya.
"Waitt, sini dulu kamu."
Dengan lembut, Harin memberikan kecupan singkat di pipi Suji.
"Dah, hati-hati ya," ujarnya sambil tersenyum.
"Em-mm,"
Suji turun dari mobilnya.
Hari di sekolah berlangsung seperti biasanya bagi Suji. Ia mulai berbaur dengan teman-teman sekelasnya.
Ada banyak hal menarik di sini mulai dari kantin yang dikunjunginya hanya diisi oleh anak-anak kelas mereka, ruang kelasnya cukup berjarak dari kelas-kelas lain, atau bahkan tidak semua sudut ruangan dilengkapi dengan CCTV.
Setelah jam pelajaran selesai, Suji mendapat tugas piket untuk membersihkan gudang. Namun, sebelum ia sempat memasuki ruangan, ia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.