Warning Mature Content !!!
Baek Harin.
Pewaris tunggal Baekyeon Group, salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan. Perusahaan ini tak hanya menjangkau pendidikan tetapi juga merambah hingga dunia militer.
Pertemuannya dengan Suji bukan suatu hal yang tak sengaja, melainkan sudah ia rencanakan sebelumnya.
Namun, satu fakta yang tak pernah Suji tau, Harin telah lebih dulu mengenalnya setelah pembulian tingkat dasar yang dia alami.
Bahkan setelah Suji tak sengaja menolongnya waktu itu, ia terus mencari tahu semua tentang keseharian Suji hingga pertemuan itu datang.
Suji sendiri sudah lupa jika ia pernah mengenal gadis kecil culun itu, ia tipikal gadis yang individualis dan mandiri mengingat sering berpindah-pindah tempat sekolah.
flashback on
"Soju?"
"Yang benar saja, tidak bisa!" ucap pegawai itu menolak permintaan pembeli dibawah umur di depannya ini.
Suji menekuk wajahnya,
"Kenapa?, aku hanya ingin melepaskan setress setelah perlombaan matematika tadi, paman!"
"Yakk, kau ini masih di bawah umur"
"Aku tidak akan mabuk hanya karena satu botol"
"Paman tidak peduli, bisa-bisa polisi datang kesini karena kau"
"Kau payah sekali, paman"
"Udah sana, pulang"
"Tidur saja jika ingin melepaskan setress"
Suji berbalik arah keluar dari minimarket itu, ia lebih memilih duduk sebentar untuk memakan kimbapnya.
"Ini" ucap seseorang tiba-tiba meletakkan minuman soju di mejanya.
Suji terdiam sesaat, meneliti penampilan bocah SMA yang sepertinya seumuran dengannya.
"Wae?"
"Kudengar kamu menginginkan ini"
"Itu terdengar tidak sopan, but whatever"
"Berapa?, akan kubeli saja"
"Hmm, sebaiknya kita mengobrol sambil menjauh dari sini, paman itu memerhatikan" katanya memasukkan kembali soju ke dalam tas belanjaan.
Setelah itu mereka berdua berjalan beriringan menjauh dari minimarket.
"Kamu tidak mengingatku?"
"Ck, kenapa aku harus ..."
"Wait, ah aku ingat, kamu yang juara 2 tadi?"
Ya, Suji mengingat wajah tersebut, rivalnya beberapa jam yang lalu.
"Yep aku Baek Harin, selamat untukmu juara pertama"
"Thank you, aku Sung Suji"
"By the way, rumahmu deket sini?"
"Nope, aku menyewa hotel terdekat"
Cukup lama mereka berjalan.
"Jadi kamu akan menjual itu atau tidak?"
"Bagaimana kalau minum bersama saja?" tawarnya.
Suji terdiam mendengar tawaran itu. Bukannya apa, mereka berdua masih di bangku sekolah, dan ia sangat menghindari jika tersebar rumor jelek tentangnya.
"Tenang saja, tidak akan ketahuan, aku jamin" bujuk Harin.
Suji hanya menatap jalanan depan.
"Atau kamu akan dicari keluargamu karena pulang tengah malam?"
