ᯓ | 02, little zayyan afraid of dudu

2.6K 215 8
                                    

begitu zayyan terbangun dari alam mimpinya, ia tak melihat keberadaan hyunsik disampingnya.

ia mengucek-ngucekan kedua matanya lalu bergumam, "eung.. themwana pwapwa?" dengan empeng yang masih terpaut dimulutnya.

ia beranjak dari ranjang miliknya dan langsung berjalan keluar dari kamar untuk mencari sang papa jadi-jadian.

saat zayyan ingin mencari pemuda tersebut, yang ia lihat hanyalah beomsoo yang tengah membuat sebuah minuman dan lex yang sedang menyantap sepiring bibimbap.

sang leader yang menyadari kehadiran si kecil bertanya, "cari siap—"

"pwapwa ada mwonstel.." tubuh mungil itu kini bergetar ketakutan.

mendengar suara si kecil, beomsoo menghadap ke belakang. tanpa basa-basi, pemuda bersurai pirang itu berjalan cepat menghampiri si kecil yang sekarang terisak.

"ajay sayang.. he's not a monster." beomsoo mencoba untuk menenangkan zayyan dengan menarik pelan si kecil ke dalam dekapannya.

zayyan semakin mengeratkan dekapan tersebut dan mulai menangis. empeng yang awalnya masih terpaut dimulutnya, kini sudah tergeletak dilantai.

beomsoo langsung menggendong si kecil ala koala dan membawanya ke hadapan lex.

"don't cry, baby boy. he's also your caregiver." si kecil enggan untuk melihat wajah lex yang terlihat celinguk. ia malah menyembunyikan wajahnya pada bahu lebar beomsoo.

jujur saja, melihat zayyan menangis seperti itu membuat hati lex benar-benar dipenuhi rasa bersalah. itu sangat menyakiti hatinya juga.

menamparnya, membentaknya, bahkan mendorongnya sampai salah satu anggota tubuhnya terbentur hingga memar.

pemuda bersurai pirang itu menghela napas. "gak boleh kayak gitu. ajay is a good boy, right?"

zayyan mengangguk kecil. "say sorry to him, sayang. don't ever call him with that name, okay?"

"othay beomie.. ajay good boy!" si kecil pun tersenyum dan mengusap air matanya yang masih berlinang. beomsoo mengusak surai halus tersebut,
tersenyum dengan bangga, lalu menurunkan zayyan dari gendongannya.

si kecil menghampiri sang leader yang tengah menahan gemas setengah mampus padanya.

"eum.. ajay minta maaf y-ya.." ucapnya sembari memainkan jemari-jemari lentiknya untuk mengurangi rasa gugup.

pemuda itu tersenyum gemas, memberikan usapan halus pada pipi gembulnya. "it's okay, ajay. dudu also sorry to ajay, karena udah bikin ajay takut."

"dudu?" bola mata zayyan membulat dengan lucunya.

"iya, dudu. you can call me dudu, cutie." lex menangkup kedua pipi gembul tersebut dan tersenyum lebar.

•  •  •

"dudu! cini nonton baleng ajay!"

mendengar zayyan menyahut nickname khususnya, membuat lex tak bisa menahan pekikan gemasnya. ia menghampiri si kecil lalu mengusak surai halus kecoklatan yang hampir menutupi kedua mata bulatnya itu.

kini lex, wain, gyumin dan leo tengah menemani zayyan menonton tayangan kartun kesukaannya yaitu paw patrol, dengan si kecil yang berada dipangkuan wain, bersandar pada tubuh tegap tersebut.

tok!

tok!

"pasti bang hyunsik, sing sama davin tuh."

"leo bukain pintunya dong!"

"mentang-mentang gua paling muda jadi seenaknya nyuruh gua ya! kenapa gak ajay aja? dia kan paling kecil sekarang disini."

"ajay mah anak bayi!"

"tolol apa bego? ngapa jadi nyuruh ajay yang—"

"mulut lo gua lakban sini! bisa-bisanya lo berkata kasar pas lagi ada anak kecil." tiba-tiba saja beomsoo datang lalu menampar pelan mulut gyumin.

wain yang sedari tadi mendengar keributan tersebut hanya memutarkan bola matanya malas.

"leo, lo punya kaki kan? tinggal bukain pintu apa susahnya sih?" pemuda bersurai pirang itu heran.

"ck, iya!" jawab si maknae dengan ketus.

akhirnya leo beranjak dari sofa untuk membuka pintu dorm yang sudah ditunggu-tunggu hyunsik, sing dan davin dari luar.

saat pintu tersebut terbuka, hyunsik langsung menerobos begitu saja, berlari untuk menemui bayi kesayangannya.

"SALAM DULU KEK! MAIN NEROBOS AJA!" teriak leo kepada hyunsik yang terlihat menghiraukan teriakan tersebut.

sing dan davin yang tengah membawa sebuah kantong plastik berisi macam perbelanjaan hanya menggelengkan kepalanya melihat pemuda tertua itu yang memang kepalang bucin kepada si kecil.

"papa pulang, sayang!"

"PAPA?!"

si kecil langsung berhambur memeluk hyunsik begitu pemuda itu menyambutnya.

"papa dalimana caja? ajay thangen papa.." hyunsik mengecup singkat pucuk kepala zayyan lalu menjawil gemas bibir tipis yang kini mengerucut dengan lucunya.

"sekangen itu sama papa?" si kecil mengangguk.

"papa tau ndak? ajay puna teman balu!"

jemari zayyan terulur untuk menunjuk lex, teman baru katanya. hyunsik mengernyitkan keningnya heran.

"thenapa muka papa cepelti itu? papa nda cuka dengan teman balu ajay?" si kecil bertanya dengan nada yang terdengar sedih. hyunsik langsung menggelengkan kepalanya.

bukannya ia tak suka, tapi ia hanya sedikit terkejut. zayyan sudah tidak lagi takut kepada lex?

"papa suka kok sama temen barunya ajay."

hyunsik lalu menghampiri lex yang tengah bersantai ria pada sofa besar bersama member yang lain.

"lo udah gak menjelma jadi monster lagi? kok bisa anak gua luluh?" tanyanya penasaran.

"ya, thanks to him lah." jawab lex seraya mengarahkan wajahnya kepada beomsoo.

•  •  •

ajaykiciw, 2024.

hi, little zayyan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang