ᯓ | 04, morning with little zayyan

2.1K 157 3
                                    

pagi yang cerah, suara burung berkicau dengan merdunya.

zayyan mulai membuka kedua matanya perlahan, disambut dengan sinar matahari pagi yang begitu terang benderang.

si kecil memposisikan dirinya untuk duduk di ranjangnya, merenggangkan kedua lengannya ke atas dan menguap.

"rise and shine, baby boy." beomsoo menyembulkan dirinya pada pintu kamar si kecil, kemudian berjalan ke arahnya dengan gyumin yang mengekorinya dari belakang.

"celamat pagi, beomcu dan moomin!" gyumin terkekeh gemas saat zayyan berseru mengucapkan selamat pagi dengan wajah bantalnya yang terlihat imut.

"pagi juga, bayi. sarapan dulu yuk?" tawar gyumin seraya membelai surai halus si kecil yang menutupi kedua mata bulatnya.

zayyan menggeleng menolak tawaran pemuda manis itu. ia malah merentangkan kedua lengannya kepada beomsoo. "gendong.."

beomsoo pun mengangkat zayyan ke dalam gendongannya, membiarkan si kecil yang kini menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher pemuda bersurai pirang itu sembari mengisap jempolnya. bayi itu masih mengantuk sebenarnya.

"still sleepy, hm?" zayyan tidak merespon. justru kedua mata bulatnya itu kini sudah tertutup rapat, menandakan bahwa si kecil kembali terlelap.

"poor him, semalem udah ngantuk berat tapi masih diajak main sama bocah-bocah tengil." ujar si pemuda manis sembari mengusap pipi gembul zayyan. "mau lo kelonin dulu apa tetep lo bawa ke ruang makan?" tanyanya.

"gua bawa ke ruang makan aja, biar kalo dia bangun nanti tinggal sarapan." pemuda bersurai pirang itu berjalan keluar dari kamar si kecil menuju ruang makan dengan zayyan yang tertidur dalam gendongannya. gyumin hanya mengikutinya.

sesampainya mereka di ruang makan, beomsoo langsung mendudukan dirinya pada sebuah kursi kosong yang berada disebelah wain dan memposisikan si kecil pada pangkuannya agar bayi itu terlihat nyaman. pemuda bersurai pirang itu mulai menyantap sarapannya sambil memangku zayyan.

"ribet banget gua ngeliat lo, bang. gua kelonin aja sini bocahnya."

karena davin yang terlebih dahulu selesai menyantap sarapannya, ia beranjak dari kursinya dan berjalan menuju beomsoo. pemuda tiang itu mengambil alih zayyan dari pangkuan beomsoo, mengangkat si kecil ke dalam gendongannya.

baru saja ia menggendong zayyan, pemuda imut itu malah terbangun. mengucek-ngucek kedua matanya sebentar lalu bergumam, "apin?"

pemuda tiang itu tersenyum, mengusak gemas surai halus zayyan yang terlihat acak-acakan. "morning, sleepyhead baby." ucapnya.

"mau cucu.." cicit si kecil.

"mamam dulu ya? baru minum susu, oke?" pemuda imut itu mengangguk. davin lalu menurunkan zayyan dari gendongannya, menempatkan si kecil pada kursi kosong yang berada disebelah hyunsik.

hyunsik mengaitkan sebuah baby apron pada leher zayyan, supaya ketika si kecil makan tidak belepotan ke pakaiannya. ia pun mulai menyuapi zayyan dengan semangkuk bubur bayi.

pandangan semua member kini fokus kepada zayyan yang asik menyantapi sarapannya. terlihat kedua sudut bibir si kecil yang sangat belepotan.

zayyan menyadari bahwa semua member tengah memandanginya. si kecil langsung memanyunkan bibirnya seperti bebek. "nda mau! nda mau!"

"anak gua gak mau diliatin tuh," jelas si pemuda tertua. "fokus makan ngapa dah, habisin dulu."

"lo juga bersihin dulu belepotannya." ujar lex. jujur saja tangannya sudah gatal ingin menghapus noda bubur tersebut dari kedua sudut bibir zayyan.

si kecil hanya memberikan lirikan bombastic side eye nya yang terlihat menggemaskan pada sang leader.

lex hanya menjawil gemas pipi gembul tersebut. menurutnya, lirikan zayyan sama sekali tidak menyeramkan.

• • •

semuanya sudah selesai menyantap sarapannya masing-masing.

beberapa member berbagi tugas untuk membersihkan bekas-bekas sarapan.

sing, davin dan leo mendapatkan hukuman dari sang leader. mereka bertiga mencuci semua piring dan membersihkan dapur karena telah mengajak zayyan bermain sampai malam. lex dan wain merapikan meja makan, sisanya bertugas untuk memandikan si kecil.

"CIL BALIK NGAPA PAKE BAJU DULU ENTAR MASUK ANGIN! BISA BERABE NANTI SAMA BAPAK BANTETMU ITU!"

terlihat gyumin yang sibuk berlari mengejar zayyan yang hanya memakai celana pendek selutut sambil mengenyot empeng.

sedari tadi memang si kecil tak bisa diam. ia mencipratkan air di bathtub pada beomsoo, sampai pakaian milik pemuda itu basah kuyup. bayi itu juga hampir saja beranjak keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benang, untung gyumin dengan sigap menangkap si kecil dan langsung memakaikan celananya.

hyunsik sih hanya tertawa geli. ia sibuk memandangi dua pemuda pendek yang kini masih kejar-kejaran, dengan gyumin yang membawa sebuah pakaian untuk dipakaikan pada si kecil.

"AJAY AWAS ITU LANTAINYA MASIH LIC—"

brak!

zayyan pun terpeleset dan jatuh. dirinya tergeletak dengan posisi tengkurap pada lantai yang masih belum kering itu, wajahnya mencium lantai tersebut.

"nahkan, awas jatoh!" sahut sing. davin langsung menoyor kening pemuda tersebut. "ladusing goblok itu udah jatoh anjir!"

hyunsik dan lain-lain yang mendengar zayyan terjatuh langsung menghampiri si kecil yang bibirnya kini terlihat bergemetar.

"HUWAAAAAAAA!!!! PAPAAAAAAAA!!!!"

hyunsik membantu zayyan berdiri dan langsung memeluknya. "makanya jangan lari-larian.. liat nih jidatnya jadi benjol gini." ucapnya sambil menunjuk kening si kecil yang terdapat jendolan berukuran lumayan besar.

"hiks atit papa.." gumam si kecil dengan isakannya lalu membenamkan wajahnya pada ceruk leher hyunsik.

pemuda itu mengangkat zayyan ke dalam gendongannya, memasangkan kembali empeng tersebut pada mulut si kecil untuk menenangkannya.

ia berjalan menuju sofa dan mendudukan dirinya pada benda empuk tersebut, memposisikan zayyan dipangkuannya. lalu ia membiarkan gyumin memakaikan si kecil pakaian yang sedari tadi ia genggam.

"kalo dibilangin tuh nurut cil, biar gak kayak gini lagi. sakit kan jadinya?" ujar gyumin menjawil gemas hidung si kecil. "coyyi uming.." cicitnya.

"hahaha it's okay, ajay. jangan diulangin lagi, oke?" zayyan mengangguk mengerti.

"ajay mau ke taman gak? habis itu kita beli eskrim." kedua iris bulat itu berbinar setelah mendengar dessert tersebut. "yey! mam ecklim!" seru si kecil, membuat para pemuda disekitarnya terkekeh gemas pada tingkahnya.

• • •

ajaykiciw, 2024.

hi, little zayyan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang